SUKABUMIUPDATE.com - Sesak napas adalah gejala yang sering muncul pada orang dengan penyakit jantung.
Sesak napas adalah gejala umum yang sering terjadi pada penderita gagal jantung. Ini terjadi karena jantung tidak mampu memompa darah yang kaya oksigen dengan efisien, sehingga menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan membuat penderitanya merasa sulit bernapas.
Berikut beberapa informasi seputar gejala, penyebab dan cara penanganan sesak napas yang terkait dengan kondisi jantung, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
Gejala Sesak Napas
- Kesulitan bernapas saat beraktivitas fisik.
- Sesak napas yang terjadi tanpa alasan jelas, bahkan saat berbaring.
- Rasa terikat di dada atau perasaan terengah-engah
Baca Juga: Hari Tenang Pilkada 2024 Sukabumi, Ada Sanksi Berat Jika Melanggar
Penyebab Sesak Napas yang Berkaitan dengan Kondisi Jantung
Pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menyempit dan mengeras, mengurangi aliran darah.
2. Aritmia
Detak jantung yang tidak normal dapat menyebabkan aliran darah yang tidak efisien.
3. Gagal Jantung Kongestif
Jantung tidak mampu memompa darah dengan baik, menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru.
4. Penyakit Katup Jantung
Kerusakan pada katup jantung yang menghambat aliran darah.
5. Gagal Jantung Sistok
Gagal Jantung Sistok adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan cukup, sehingga paru-paru tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Baca Juga: Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda
Pencegahan dan Penanganan Sesak Napas
- Konsultasi dengan Dokter
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami sesak napas untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Pengobatan Gagal Jantung
Mengikuti rencana pengobatan yang diberikan oleh dokter, termasuk penggunaan obat-obatan dan perubahan gaya hidup.
- Pemantauan Berkala
Melakukan pemeriksaan berkala untuk memantau kondisi jantung dan mencegah komplikasi lebih lanjut
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami sesak napas, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber: Kemenkes | Halodoc | Alodokter