SUKABUMIUPDATE.com - Pernahkah Anda merasakan sensasi sesak atau berat di dada? Meskipun insting pertama mengatakan bahwa itu adalah serangan jantung, hal itu mungkin tidak selalu terjadi. Rasa sesak di dada tentu saja dapat mengindikasikan serangan jantung, tetapi hal itu juga dapat disebabkan oleh sejumlah masalah lain seperti masuk angin, ketegangan otot, paru-paru kolaps, bahkan stres, kecemasan, dan depresi.
Meskipun bukan serangan jantung, tekanan yang Anda rasakan di dada dapat menyebabkan sulitnya bernapas atau merasa tidak nyaman. Inilah sebabnya mengapa nyeri dada tidak boleh diabaikan.
Bisakah Serangan Jantung Menyebabkan Rasa Berat di Dada?
Perasaan sesak dan berat di dada sebagian besar dikaitkan dengan serangan jantung. Serangan jantung atau infark miokard adalah salah satu penyebab paling serius dan terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.
Baca Juga: 5 Penyebab Sakit Jantung pada Anak Balita yang Harus Diwaspadai Orang Tua
Nyeri dada yang terkait dengan serangan jantung sering kali terasa seperti tekanan yang kencang dan menghancurkan, terkadang menjalar ke lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.
9 Penyebab Dada Sesak Selain Serangan Jantung
Selain serangan jantung, berikut adalah 9 penyebab paling umum dari rasa berat di dada dan sesak:
1. Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD)
Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) terjadi ketika asam lambung sering mengalir kembali ke kerongkongan yang menyebabkan iritasi dan peradangan. Refluks ini dapat menyebabkan rasa sesak atau berat di dada yang sering digambarkan sebagai nyeri ulu hati.
Rasa sakitnya mungkin mirip dengan serangan jantung, tetapi biasanya dipicu oleh makan makanan tertentu, berbaring, atau membungkuk. Rasa tidak nyaman di dada akibat GERD seringkali disertai dengan rasa asam di mulut dan sensasi terbakar.
2. Depresi
Meskipun depresi merupakan kondisi mental, namun kondisi ini dapat menyebabkan beberapa gejala fisik, termasuk rasa tidak nyaman di dada.
Baca Juga: Memiliki Kebebasan Berimajinasi : Simak 5 Manfaat Bermain Pura-pura Pada Anak-anak
Saat mengalami depresi, kecemasan, atau stres, denyut jantung dan tekanan darah akan meningkat, yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jantung, sehingga menyebabkan nyeri dada.
3. Kecemasan dan Serangan Panik
Kecemasan dan serangan panik merupakan penyebab umum lain dari rasa berat di dada atau nyeri dada. Selama serangan panik, orang mungkin mengalami detak jantung cepat, kesulitan bernapas, dan perasaan sesak atau tekanan di dada.
Sensasi ini dapat menyerupai serangan jantung, yang menyebabkan peningkatan ketakutan dan ketakutan. Namun, nyeri dada akibat panik terhenti setelah serangan panik berlalu.
4. Angina
Angina adalah nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot-otot jantung. Tidak seperti serangan jantung, angina tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jantung, tetapi bisa terasa sangat mirip.
Nyeri tersebut seringkali bermanifestasi sebagai sensasi berat dan tertekan di dada yang dapat dipicu oleh aktivitas fisik atau stres emosional.
5. Kolaps paru-paru (Pneumothorax)
Kolaps paru-paru yang juga dikenal sebagai pneumotoraks, terjadi ketika udara bocor ke dalam ruang antara paru-paru dan dinding dada, yang menyebabkan kolaps paru-paru. Hal ini dapat menimbulkan nyeri tajam yang tiba-tiba dan perasaan sesak atau berat di dada.
Baca Juga: Lisa BLACKPINK Rilis Teaser Misterius, Pertanda Mau Keluarkan Lagu Baru?
Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, napas cepat, dan kadar oksigen rendah. Pneumotoraks dapat disebabkan oleh cedera, penyakit paru-paru, atau terkadang terjadi secara spontan.
6. Radang Paru-paru (Pneumonia)
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di paru-paru, yang dapat terisi cairan atau nanah. Selain menyebabkan rasa berat di dada, pneumonia biasanya menyebabkan gejala seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas.
Rasa tidak nyaman di dada sering kali diperburuk oleh batuk atau napas dalam. Pneumonia adalah kondisi serius yang memerlukan perawatan medis yang tepat, terutama pada orang lanjut usia atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
7. Ketegangan Otot
Ketegangan otot di dada juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau berat di dada. Hal ini dapat terjadi karena penggunaan berlebihan, mengangkat beban berat, atau bahkan batuk yang kuat.
Otot-otot diantara tulang rusuk (otot interkostal) menjadi nyeri, yang menyebabkan nyeri lokal yang dapat terasa mirip dengan sensasi dada yang lebih berat. Tidak seperti nyeri dada yang berhubungan dengan jantung, ketegangan otot biasanya memburuk dengan gerakan tertentu atau palpasi otot dada.
8. Emboli paru
Emboli paru terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri paru, yang dapat menghalangi aliran darah ke paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada yang tiba-tiba dan tajam, disertai kesulitan bernapas, detak jantung yang serius, dan batuk yang dapat mengeluarkan darah.
9. Batu empedu
Batu empeng dapat menyumbat saluran empedu, menyebabkan tumpukan dan menimbulkan nyeri tajam, biasanya di perut kanan atas, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Namun, nyeri dapat menjalar ke dada, terutama setelah makan makanan tertentu.
Jenis nyeri ini sering digambarkan sebagai nyeri tajam atau seperti kram dan dapat disertai mual atau muntah. Kondisi ini biasanya disebut sebagai serangan kandung empedu.
Sumber : healthshots