SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit maupun gangguan mental bisa saja menyerang anak-anak. Sayangnya, belum banyak orang yang menyadari apa saja tanda-tanda gangguan mental pada anak-anak.
Perilaku anak-anak yang sering kali tidak terkendali bisa membuat orang tua merasa suatu kondisi yang dihadapinya. Namun, orang tua perlu sangat jeli dalam memperhatikan setiap gerakan gerik si kecil. Bisa saja itu merupakan tanda dari gangguan mental. Selain itu, ketahui apa yang perlu diwaspadai dan bagaimana membantu menanganinya.
Tanda-tanda bahwa anak-anak memiliki gangguan kesehatan mental meliputi:
1. Kesedihan yang berlangsung selama kurang lebih dua minggu.
2. Perubahan dalam bersosialisasi atau menjauhi orang lain.
3. Meyakiti diri sendiri dan berbicara tentang menyakiti diri sendiri.
4. Berbicara tentang kematian atau bunuh diri.
5. Mengalami ledakan emosi atau menjadi sangat pemarah atau mudah marah.
6. Perilaku di luar kendali yang dapat membahayakan.
7. Perubahan besar dengan suasana hati, perilaku ataupun kepribadian.
8. Perubahan kebiasaan makan.
9. Kehilangan berat badan.
10. kesulitan tidur.
11. Sering mengalami sakit kepala atau sakit perut.
12. kesulitan pengabdian.
13. Berprestasi buruk di sekolah.
14. Tidak pergi ke sekolah.
Apa yang Harus Dilakukan Bila Anak-anak Memiliki Kondisi Kesehatan Mental?
Baca Juga: 6 Dampak Jangka Panjang Pertengkaran Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental Anak
Jika merasa khawatir tentang kesehatan mental anak-anak, konsultasikanlah dengan dokter anak. Menjelaskan perilaku yang membuat khawatir. Bicaralah juga dengan guru, teman dekat, saudara, atau pengasuh anak untuk mengetahui apakah mereka menyadari adanya perubahan dalam perilaku si kecil
Diagnosa
Kondisi kesehatan mental pada anak didiagnosis dan diobati berdasarkan gejala dan bagaimana kondisi tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari anak.
Untuk membuat diagnosis, perawatan kesehatan profesional anak mungkin menyarankan agar anak Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis. Dokter spesialis ini dapat berupa, psikolog, psikiater, pekerja sosial klinis, praktisi perawat psikiatri, atau profesional perawatan kesehatan mental lainnya. Menemui dokter spesialis ini dapat meliputi:
- Pemeriksaan medis lengkap.
- Riwayat kesehatan.
- Riwayat trauma fisik atau emosional.
- Riwayat kesehatan fisik dan mental keluarga.
- Tinjauan gejala dan kekhawatiran pada orang tua.
- Garis waktu bagaimana anak telah tumbuh dewasa.
- Sejarah sekolah.
- Berbicara dengan orang tua.
- Berbicara dengan anak dan memperhatikan perilakunya.
- Tes kesehatan mental dan kuesioner untuk anak dan orang tua.
Profesional perawatan kesehatan bisa menggunakan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM). DSM itu sendiri adalah panduan yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association. Buku ini menyediakan cara untuk membuat diagnosis berdasarkan gejala. Pedoman diagnostik lainnya adalah Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD).
Baca Juga: Diseruduk Tronton? Video Ini Rekam Detik-detik Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang KM 92 Arah Jakarta
Pengobatan
Perawatan ataupun pengobatan umum untuk anak-anak yang memiliki kondisi kesehatan mental meliputi hal-hal berikut, diantaranya :
- Psikoterapi
Psikoterapi atau terapi bicara atau terapi perilaku yang dimana hal ini melibatkan pembicaraan dengan psikolog maupun profesional kesehatan mental lainnya. Untuk anak kecil, psikoterapi dapat mencakup waktu bermain atau permainan. Selama psikoterapi, anak-anak belajar cara berbicara dan mengelola pikiran dan perasaan. Mereka mempelajari perilaku baru dan keterampilan mengatasi masalah.
- Obat-obatan
Dokter atau profesional kesehatan mental anak menyarankan obat sebagai bagian dari rencana perawatan. Obat ini mungkin berupa stimulan, antidepresan, obat anti kecemasan, antipsikotik, atau penstabil suasana hati.
Sumber : mayoclinic