SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit mental pada anak-anak mungkin saja sulit disadari oleh orang tua. Akibatnya, banyak anak yang harus dibantu dengan pengobatan tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Apa itu Penyakit Mental?
Kesehatan mental adalah kesejahteraan menyeluruh dari cara berpikir, mengelola perasaan, dan berperilaku. Penyakit mental juga disebut dengan gangguan kesehatan mental. Ini merupakan pola atau perubahan dalam berpikir, merasakan, atau berperilaku yang menyebabkan tekanan atau menghalangi kemampuan dalam bertindak.
Kondisi kesehatan mental pada anak paling sering didefinisikan sebagai keterlambatan atau perubahan dalam berpikir, perilaku, keterampilan sosial, atau pengendalian emosi. Masalah-masalah ini membuat anak-anak tertekan. Selain itu, kondisi ini juga mengganggu kemampuan mereka untuk bertindak baik di rumah, di sekolah, atau di lingkungan sosial lainnya.
Baca Juga: 6 Dampak Jangka Panjang Pertengkaran Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental Anak
Hambatan Dalam Penanganan Gangguan Kesehatan Mental pada Anak
Sulit untuk mendeteksi kondisi kesehatan mental pada anak-anak, karena pertumbuhan mereka pada umumnya merupakan proses yang melibatkan perubahan. Selain itu, gejala suatu kondisi bisa bergantung pada usia. Anak-anak kecil mungkin tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka atau menjelaskan mengapa mereka berperilaku dengan cara tertentu.
Kekhawatiran ini dapat menghalangi orang tua untuk mendapatkan perawatan bagi anak yang mungkin memiliki penyakit mental. Kekhawatiran tersebut mungkin saja tentang stigma yang terkait dengan penyakit mental, penggunaan obat-obatan, biaya perawatan atau masalah dalam mendapatkan bantuan.
Gangguan Kesehatan Mental pada Anak
Gangguan kesehatan mental pada anak mungkin termasuk hal berikut:
1. Gangguan Kesehatan
Gangguan kecemasan pada anak-anak adalah ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan dan sulit dikendalikan. Kekhawatiran ini mengganggu kemampuan untuk berpartisipasi dalam bermain, sekolah, atau kegiatan sosial. Diagnosisnya meliputi kecemasan umum, kecemasan sosial, dan gangguan obsesif-kompulsif.
Baca Juga: Menjalani Tes Hingga Pemeriksaan Rutin : Ini 3 Cara Mengurangi Resiko Serangan Jantung
2. Gangguan Hiperaktivitas (ADHD).
Dibandingkan dengan kebanyakan anak seusianya, anak-anak penderita ADHD mengalami kesulitan dalam memperhatikan, bertindak berdasarkan dorongan hati, menjadi terlalu aktif yang disebut hiperaktivitas, atau gabungan dari masalah-masalah ini.
3. Gangguan Spektrum Autisme (ASD).
Gangguan Spektrum Autisme merupakan suatu kondisi saraf yang muncul pada anak usia dini, biasanya sebelum usia 3 tahun. Tingkat keparahan ASD juga bervariasi. Namun, anak-anak dengan gangguan ini biasanya mengalami kesulitan berbicara dan berhubungan dengan orang lain.
4. Gangguan Makan
Gangguan makan didefinisikan sebagai fokus yang tidak sehat pada bentuk tubuh ideal, pola pikir yang tidak teratur tentang berat badan dan penurunan berat badan, serta kebiasaan makan dan diet yang tidak aman.
Gangguan makan seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan yang berlebihan dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk bertindak secara emosional dan sosial. Gangguan ini juga dapat menyebabkan komplikasi fisik yang mengancam jiwa.
Baca Juga: Sayangi Diri Sendiri : Terapkan 7 Kebiasaan Sehat Agar Hidup Jauh Lebih Bahagia
5. Depresi dan Gangguan Suasana Hati Lainnya
Depresi adalah perasaan sedih yang berlangsung lama, suasana hati yang buruk atau mudah macet, dan kehilangan minat dalam aktivitas yang biasa dilakukan. Hal ini dapat menghalangi seorang anak untuk berprestasi di sekolah dan berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu, gangguan bipolar mengakibatkan perubahan suasana hati yang drastis antara depresi dan emosi atau perilaku yang sangat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan tindakan yang berisiko atau tidak aman.
5. Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD).
PTSD adalah gangguan emosional jangka panjang, kekhawatiran, kenangan menakutkan, mimpi buruk, dan tindakan yang tidak senonoh. Hal ini terjadi sebagai respons terhadap kekerasan, penyesalan, cedera, atau trauma lain yang dialami atau dialami anak.
7. Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan persepsi dan pikiran. Kontak Skizofrenia ini menyebabkan seseorang kehilangan kenyataan, yang disebut psikosis. Kondisi ini paling sering dimulai pada akhir masa remaja hingga usia 20-an.
Gangguan mental ini bisa menyebabkan penderitanya melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada atau yang biasa disebut halusinasi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan pikiran dan perilaku aneh.
Sumber : mayoclinic