SUKABUMIUPDATE.com - Serangan jantung atau secara medis dikenal dengan infark miokard terjadi ketika penyumbatan dalam aliran darah mengganggu aliran darah dan oksigen ke jantung. Jika aliran darah ini tidak segera terjadi, maka bagian jantung yang terkena akan mulai mati karena kekurangan oksigen. Sayangnya, jika tidak segera ditangani dengan tepat, serangan jantung ini bisa berakibat fatal.
Oleh karena itu, mengenali gejala serangan jantung sangatlah penting untuk intervensi dan pengobatan yang cepat. Gejalanya dapat berupa rasa tidak nyaman di dada, rasa lemas yang tiba-tiba, pusing, dan sesak napas.
Siapa yang Paling Berisiko Terkena Serangan Jantung?
Serangan jantung seringnya terjadi ketika jantung tidak menerima cukup darah yang kaya oksigen. Penyebab umum serangan jantung adalah penyakit arteri koroner yaitu kondisi jantung yang berkembang ketika arteri koroner (pembuluh darah yang memasok darah ke jantung) menyempit karena membekukan zat lilin yang disebut plak. Seiring berjalannya waktu, pembuluh darah yang menyempit dapat menyebabkan nyeri dada, kesulitan bernapas, atau penyumbatan yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Baca Juga: Memiliki Kebebasan Berimajinasi : Simak 5 Manfaat Bermain Pura-pura Pada Anak-anak
Ada juga jenis serangan jantung yang disebut MINOCA, yang merupakan singkatan dari infark miokard tanpa adanya penyakit arteri koroner obstruktif. Hal ini lebih sering terjadi pada orang yang ditetapkan sebagai perempuan saat lahir, individu yang lebih muda, dan kelompok ras dan etnis tertentu, termasuk Afrika Amerika, Asia Amerika, dan Amerika Latin.
Serangan jantung yang tidak disebabkan oleh penyakit arteri koroner dapat dipicu oleh kondisi lain yang mempengaruhi jantung. Orang yang mungkin berisiko terkena serangan jantung ialah jika memiliki salah satu dari kondisi berikut :
- Plak kecil: Penumpukan plak di dinding arteri (pembuluh darah) dapat menyebabkan pembekuan darah dan menghalangi aliran darah.
- Kejang arteri koroner: Dalam beberapa kasus, arteri koroner dapat mengalami penyempitan yang tiba-tiba dan parah, yang dapat menghalangi aliran darah
- Gumpalan darah: Dikenal sebagai emboli arteri koroner, hal ini terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di tempat lain di tubuh dan mengalir ke arteri koroner, menyebabkan penyumbatan.
- Diseksi arteri: Kadang-kadang, lapisan dalam arteri koroner dapat robek, menyebabkan terbentuknya darah beku yang dapat menghalangi aliran darah.
Perlu dicatat bahwa risiko terkena penyakit jantung atau serangan jantung dapat meningkat jika memiliki riwayat keluarga dengan masalah kardiovaskular. Jika anggota keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung memiliki masalah jantung, maka ada kemungkinan Anda juga mengalaminya.
Baca Juga: Ada Diabetes Hingga Obesitas ! Simak Faktor Risiko Munculnya Penyakit Jantung
Misalnya, jika saudara kandung memiliki masalah jantung, risiko Anda sendiri untuk menghadapi masalah serupa dapat meningkat sekitar 40%. Jika orang tua mengalami masalah jantung di usia muda, risiko Anda terkena serangan jantung dapat meningkat hingga 60% hingga 75%. Meski begitu, sangat penting untuk memperhatikan riwayat kesehatan jantung keluarga. Karena hal ini dapat memberi tanda peringatan dini tentang potensi masalah jantung yang mungkin Anda alami di masa mendatang dan memberi kesempatan untuk mencoba tindakan pencegahan guna menurunkan risiko penyakit.
Sumber : kesehatan