SUKABUMIUPDATE.com - Setiap hari, anak-anak dihantam dengan pesan, informasi, sampai gambar. Baik di sekolah, daring, atau berbicara dengan teman-temannya, mereka perlu tahu cara mengevaluasi apa yang mereka dengar dan lihat untuk membentuk opini dan keyakinannya sendiri.
Keterampilan berpikir kritis merupakan dasar pendidikan sekaligus keterampilan hidup yang penting. Tanpa memiliki kemampuan berpikir kritis, anak-anak akan mengalami kesulitan secara akademis, terutama saat mereka bertambah dewasa.
Faktanya, apapun rencana anak Anda di dunia profesional suatu hari nanti, mereka perlu tahu cara berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk memastikan bahwa anak-anak dapat berpikir sendiri dan telah mengembangkan pola pikir kritis yang sehat sebelum mereka meninggalkan rumah.
Baca Juga: Jadilah Teladan yang Baik : 6 Cara Mengajarkan Anak untuk Berpikir Kritis
Melakukan hal itu akan membantu mereka meraih keberhasilan baik secara akademis maupun profesional serta menguntungkan hubungan di masa mendatang.
Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan untuk membayangkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi guna menentukan integritas dan validitasnya, seperti apa yang faktual dan apa yang tidak.
Keterampilan ini akan membantu orang membentuk opini dan ide serta membantu mereka mengetahui siapa yang menjadi teman baik dan siapa yang tidak.
Faktanya, berpikir kritis merupakan bagian penting dari pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penetapan tujuan. Selain itu, berpikir kritis juga merupakan dasar pendidikan, terutama bila dikombinasikan dengan pemahaman bacaan. Kedua keterampilan ini bersama-sama memungkinkan anak-anak menguasai informasi.
Mengapa Keterampilan Berpikir Kritis Itu Penting
Menurut Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA), yang mengevaluasi anak-anak berusia 15 tahun di 44 negara berbeda, lebih dari satu dari enam siswa di Amerika Serikat tidak dapat memecahkan masalah berpikir kritis. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak memiliki keterampilan berpikir kritis menghadapi risiko masalah perilaku yang lebih tinggi.
Jika anak-anak tidak menjadi pemikir kritis, maka mereka tidak berpikir dengan cermat, kata Amanda Pickerill, Ph.D. Pickerill memiliki lisensi dari Departemen Pendidikan Ohio dan Dewan Psikologi Ohio dan berpraktik di Sekolah Negeri Ohio untuk Tunanetra di Columbus, Ohio.
Baca Juga: Tunjukkan Cara Menghadapi Ketakutan, Bund Ajari Anak-Anak 3 Cara Menjadi Tangguh Secara Mental
Selain itu, berpikir kritis juga memungkinkan anak-anak memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia, termasuk bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri di dunia tersebut. Selain itu, anak-anak yang belajar berpikir kritis cenderung jeli dan berpikiran terbuka.
Manfaat Keterampilan Berpikir Kritis
Ada banyak manfaat keterampilan berpikir kritis bagi anak. Mulai dari kemampuan memecahkan masalah rumit di sekolah dan menentukan bagaimana perasaan mereka tentang isu tertentu hingga membangun hubungan dan menghadapi tekanan teman sebaya, keterampilan berpikir kritis membekali anak-anak untuk menghadapi tantangan dan rintangan hidup.
Berpikir kritis juga bisa menumbuhkan kemandirian, meningkatkan kreativitas, dan mendorong rasa ingin tahu. Anak-anak yang diajarkan untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis akan mengajukan banyak pertanyaan dan tidak pernah menerima sesuatu begitu saja dan mereka ingin tahu "mengapa" di balik sesuatu.
Sumber : verywellfamily