SUKABUMIUPDATE.com - Kesehatan mental pada anak-anak sering kali diartikan sebagai keterlambatan atau perubahan dalam cara berpikir, perilaku, kemampuan bersosialisasi, atau pengendalian emosi.
Masalah ini dapat menyebabkan anak-anak merasa tertekan dan memengaruhi kesejahteraan mereka. Gangguan kesehatan mental mengganggu kemampuan anak untuk berfungsi dengan baik di rumah, sekolah, atau dalam lingkungan sosial lainnya.
Mendeteksi kondisi kesehatan mental pada anak-anak cukup sulit karena proses tumbuh kembang anak biasanya melibatkan berbagai perubahan alami. Selain itu, gejala dari kondisi mental dapat berbeda-beda tergantung pada usia mereka.
Anak kecil mungkin sulit mengekspresikan perasaan atau menjelaskan alasan perilaku mereka. Orang tua sering merasa khawatir untuk mencari bantuan bagi anak-anak yang mungkin memiliki kondisi mental.
Kekhawatiran ini bisa disebabkan oleh stigma seputar gangguan mental, ketakutan akan penggunaan obat-obatan, biaya perawatan, atau kendala dalam mencari dukungan yang tepat.
Gangguan kesehatan mental pada anak mungkin termasuk hal berikut, dikutip dari mayoclinic:
1. Gangguan Kecemasan
Anak-anak dengan gangguan kecemasan mengalami ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan dan sulit dikendalikan. Kecemasan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka seperti bermain, bersekolah, atau berinteraksi sosial.
Jenis gangguan kecemasan ini mencakup kecemasan sosial, kecemasan umum, dan gangguan obsesif-kompulsif.
2. Gangguan Kurang Perhatian/Hiperaktivitas (ADHD)
ADHD pada anak ditandai dengan kesulitan untuk fokus, kecenderungan bertindak impulsif, dan tingkat aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak seusianya. ADHD bisa berupa kesulitan perhatian, hiperaktivitas, atau kombinasi keduanya.
3. Gangguan Spektrum Autisme (ASD)
ASD adalah kondisi neurologis yang umumnya muncul pada usia dini, sebelum usia 3 tahun. ASD memiliki berbagai tingkat keparahan, namun umumnya ditandai oleh kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
4. Gangguan Makan
Gangguan makan melibatkan fokus yang tidak sehat pada bentuk tubuh, berat badan, serta pola makan yang berbahaya. Jenisnya meliputi anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan.
Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan emosional dan sosial anak serta menyebabkan masalah kesehatan fisik yang serius.
5. Depresi dan Gangguan Suasana Hati Lainnya
Depresi pada anak-anak ditandai dengan perasaan sedih berkepanjangan, mudah marah, dan kehilangan minat terhadap kegiatan yang sebelumnya disukai. Kondisi ini dapat memengaruhi kinerja anak di sekolah dan interaksi sosialnya.
Gangguan bipolar menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem, dari depresi hingga perilaku yang sangat energik atau impulsif.
6. Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)
PTSD adalah gangguan emosional jangka panjang yang terjadi setelah anak mengalami kekerasan, pelecehan, cedera, atau trauma lainnya. Anak dengan PTSD mungkin mengalami kecemasan, ingatan yang menakutkan, mimpi buruk, dan perilaku tidak biasa.
7. Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan yang menyebabkan gangguan dalam persepsi dan pola pikir. Anak dengan skizofrenia bisa kehilangan kontak dengan kenyataan, yang disebut psikosis.
Gejala yang mungkin muncul termasuk halusinasi, seperti melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata, serta pola pikir dan perilaku yang tidak biasa.