SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit jantung adalah istilah umum yang mencakup berbagai macam penyakit jantung dan pembuluh darah. Kerusakan utama pada fungsi arteri adalah mengobarkan plak. Plak itu sendiri dapat terbentuk karena tekanan darah tinggi, Kolesterol tinggi, dan merokok. Kondisi lain seperti diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit autoimun juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, beberapa faktor gaya hidup, seperti berkurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan pola makan yang buruk juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Namun, usia, jenis kelamin, dan ras bukanlah faktor risiko yang dapat diubah artinya, kita tidak dapat mengubahnya.
Memiliki kondisi kesehatan lain juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Seperti yang telah dilansir dari lamanverywellhealth, inilah beberapa penyakit dan gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung :
Baca Juga: 3 Penyebab Penyakit Jantung yang Patut Diketahui, Yuk Simak Disini
Faktor Risiko Terkait Kondisi
1. Penyakit kencing manis
Diabetes terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin yaitu hormon yang membantu tubuh mengubah glukosa (atau gula) menjadi energi. Akibatnya, terlalu banyak glukosa dalam tubuh dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan organ yang signifikan, termasuk masalah pada jantung dan arteri.
Selain itu, orang yang memiliki diabetes juga lebih mungkin memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi yang menyebabkan terjadinya plak di jantung.
2. Penyakit Ginjal
Orang yang didiagnosis mengidap penyakit ginjal juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Ginjal itu sendiri berfungsi menyaring darah.
Baca Juga: 5 Obat Alami dari bahan-bahan Dapur yang Bisa Dikonsumsi untuk Kesehatan Jantung
Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, maka limbah berbahaya dapat menumpuk di pembuluh darah, termasuk Kolesterol dan pengendapan kalsium, yang dapat menyebabkan penyumbatan di arteri.
3. Penyakit Autoimun
Kondisi autoimun, seperti artritis reumatoid, penyakit Crohn, atau lupus menyebabkan peradangan dalam tubuh. Jika kondisi ini berlanjut, maka peradangan dapat mencapai jantung dan mempengaruhi fungsi pembuluh darah.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kondisi autoimun juga memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Faktor Risiko Dari Gaya Hidup
Kebiasaan gaya hidup tertentu dapat membuat tubuh kita rentan terkena beberapa jenis penyakit jantung, seperti PJK. Namun kabar baiknya adalah bahwa dalam kebanyakan kasus, kita memiliki kendali atas faktor risiko ini dan dapat melakukan penyesuaian pada gaya hidup untuk menurunkan risiko penyakit.
1. Obesitas
Orang yang mengalami obesitas lebih mungkin terkena penyakit jantung karena mereka berisiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi, Kolesterol tinggi, dan diabetes.
2. Pola makan
Mengkonsumsi makanan yang tinggi garam, gula tambahan, dan lemak dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan Kolesterol tinggi yang mengakibatkan peningkatan risiko penyakit jantung.
3. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
Tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup sepanjang hari (seperti duduk hampir sepanjang hari dan berjalan kurang dari 5.000 langkah) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
4. Konsumsi alkohol
Minum alkohol terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah dan menyehatkan otot jantung. Konsumsi alkohol juga dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terjadinya irama jantung tidak normal.
5. Kurang tidur
Tidur sangat penting untuk energi sepanjang hari dan fungsi jantung. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan agar orang dewasa tidur tujuh hingga delapan jam setiap malam. Karena kurang tidur dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan obesitas, yang semuanya dikaitkan dengan tingkat penyakit jantung yang lebih tinggi.
6. Stres
Setiap orang menghadapi stres, tetapi cara kita mengelolanya dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Oleh karena itu, pengelolaan stres yang buruk dapat menyebabkan perilaku seperti merokok, minum alkohol, makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, dan menghambat aktivitas fisik.
Akibat perilaku ini, tubuh lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi, obesitas, dan kolesterol tinggi, yang semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sumber : verywellhealth