SUKABUMIUPDATE.com - Henti jantung, atau cardiac arrest, adalah kondisi serius di mana jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.
Henti Jantung berbeda dari serangan jantung yang disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner. Henti Jantung terjadi karena gangguan pada sistem listrik jantung, yang mengakibatkan jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak dan organ vital lainnya.
Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung
Serangan Jantung terjadi karena penyumbatan aliran darah ke otot jantung. Jantung biasanya tidak berhenti berdetak secara total, tetapi otot jantung dapat rusak.
Sementara itu, Henti Jantung disebabkan oleh sistem listrik jantung terganggu, menyebabkan jantung berhenti berdetak sepenuhnya. Henti Jantung bisa terjadi secara tiba-tiba dan mematikan jika tidak segera ditangani.
Baca Juga: Ujaran Kebencian Marak di Pilkada 2024, Narasi Pilpres Awet di Jawa Barat
Penyebab Henti Jantung
Berikut beberapa penyebab utama henti jantung, seperti merujuk Alodokter dan Halodoc:
1. Aritmia
Gangguan ritme jantung yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur. Contoh aritmia yang umum menyebabkan henti jantung adalah fibrilasi ventrikel dan atrium.
2. Penyakit Jantung Koroner atau PJK
Penyakit pada arteri yang memasok darah ke jantung, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan akhirnya henti jantung.
3. Kardiomiopati
Penyakit otot jantung yang dapat menyebabkan otot jantung mengalami penebalan atau pelebaran, mempengaruhi fungsi jantung.
4. Kelainan Pembuluh Darah
Kelainan pada pembuluh darah yang dapat mempengaruhi aliran darah ke jantung.
5. Kondisi Medis Lainnya
Faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit ginjal kronis juga dapat meningkatkan risiko henti jantung.
Baca Juga: Talas Alias Taleus, Makanan Pokok yang Telah Dibudidayakan Sejak 7000 Tahun Lalu
Henti Jantung memerlukan penanganan darurat seperti CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dan penggunaan alat defibrilasi eksternal (AED) untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup.
Jika Anda menemukan kondisi seseorang yang beresiko, segera hubungi layanan darurat agar segera mendapat bantuan medis.