SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan warga Desa Nagrak antusias mengikuti acara pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh Yayasan Bhakti H. Iyos Somantri bekerjasama dengan Komunitas Cibatu Raya (CRA) bertempat di Pasar Induk, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu (2/10/2024).
Dalam pelaksanaanya yayasan sosial yang didirikan oleh Wakil Bupati Sukabumi H. Iyos Somantri ini menggandeng dr. Hasian Hamonangan Manik yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga.
Ketua Yayasan Bhakti Iyos Somantri, Asep Abdul Wasit, menyampaikan tujuan kegiatan pengobatan gratis ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang tidak dapat pergi ke dokter karena berbagai macam alasan, baik alasan keuangan, jarak ataupun karena kebiasaan masyarakat yang cenderung meremehkan gejala-gejala ringan yang dirasakan sehingga cenderung membiarkan dengan berharap akan sembuh dengan sendirinya.
Asep Abdul Wasit juga menyampaikan alasan tentang pemilihan waktu pengobatan gratis yang dilakukan ditengah masa peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan. Mernurutnya, di masa inilah kecenderungan banyak warga masyarakat yang mengalami sakit seperti batuk, flu dan berbagai penyakit ringan lainnya.
Baca Juga: Gandeng Padepokan Tumaritis, Puskesmas Waluran Sukabumi Buka Pengobatan Gratis
"Alhamdulillah warga menyambut dengan antusias yang tinggi, tercatat lebih dari 120 orang warga yang datang mendaftar sehingga waktu kegiatan pengobatan pun harus diperpanjang yang sedianya direncanakan hanya sampai pukul 12.OO WIB siang, Namun hingga mendekati pukul 16.00 WIB masih terus berlangsung antrian pemeriksaan," kata Asep dalam keterangan tertulisnya kepada sukabumiupdate.com.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Aom Aziz menambahkan bahwa kegiatan pengobatan gratis ini tidak hanya dilakukan satu kali ini saja tapi akan terus berlanjut dengan bersafari mengunjungi wilayah-wilayah lainnya yang ada di Kabupaten Sukabumi.
"Ini akan terus dilakukan agar lebih banyak warga masyarakat yang terbantu dalam mengembalikan kondisi kesehatannya serta bila ada permasalahan Kesehatan warga yang cukup parah dan perlu dilakukan tindakan lebih jauh dapat terdeteksi lebih cepat hingga bisa diantisipasi lebih cepat pula," tutur Aom.