SUKABUMIUPDATE.com - Tubuh kita memiliki mekanisme alami untuk mengeluarkan gas berlebih, salah satunya melalui kentut. Proses ini sangat umum dan terjadi pada semua orang, dengan frekuensi yang bisa mencapai puluhan kali dalam sehari.
Meskipun kentut adalah hal yang wajar, banyak orang merasa canggung atau malu jika sering kentut, terutama di tempat umum. Rasa malu ini seringkali membuat orang menahan kentut, padahal kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Dampak Bahaya Sering Menahan Kentut
Lamanya seseorang dapat menahan kentut sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti jenis makanan dan minuman, aktivitas hormonal, serta kondisi kesehatan individu. Proses menahan kentut menyebabkan gas terakumulasi di dalam usus, sehingga memberikan tekanan pada dinding usus besar hingga akhirnya dikeluarkan.
Secara umum, menahan kentut tidak menimbulkan dampak kesehatan yang serius. Namun demikian, melepaskan gas secara alami lebih disarankan daripada menahannya secara terus-menerus.
Berikut adalah dampak bahaya dari sering menahan kentut bagi kesehatan, dikutip dari laman halodoc.
1. Bisa Menimbulkan Rasa Sakit
Menahan kentut bisa membuat perut terasa sangat tidak nyaman, bahkan menimbulkan rasa sakit yang menusuk-nusuk. Tekanan yang menumpuk di dalam usus akibat menahan kentut inilah yang menjadi penyebabnya.
2. Kembung
Perut kembung adalah salah satu dampak buruk dari menahan kentut. Gas yang terperangkap di dalam usus membuat perut membuncit dan membuat kita merasa tidak nyaman. Hal ini tentu saja dapat menurunkan rasa percaya diri kita.
3. Menjadi Sendawa
Pernah merasa kentut yang ingin keluar tiba-tiba menghilang? Ini karena tubuh kita punya kemampuan untuk menyerap sebagian gas kembali. Namun, menurut penelitian yang diterbitkan Digestive Diseases and Sciences, gas tersebut tidak akan hilang selamanya. Ia akan tetap mencari jalan keluar, bisa melalui perut yang kembung, sendawa, atau bahkan napas.
4. Risiko Divertikulitis
Menahan kentut berulang kali bukan hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga dapat memicu divertikulitis. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada usus besar dan menimbulkan gejala seperti mual, muntah, sembelit, dan nyeri perut yang cukup parah.