SUKABUMIUPDATE.com - Ada ratusan tanaman obat yang digunakan oleh praktisi terapi alami untuk membantu pasien mengobati berbagai macam penyakit.
Banyak di antara obat herbal yang telah digunakan secara luas oleh masyarakat Pribumi sejak zaman dahulu, dan terus digunakan hingga saat ini bersama pengobatan Barat.
Berikut daftar tanaman obat yang umumnya direkomendasikan oleh dokter naturopati, dokter homeopati, dan praktisi pengobatan herbal Tiongkok, dilansir dari laman Asosiasi Terapis Alami Australia:
Tanaman Obat yang Direkomendasikan Dokter dan Praktisi Pengobatan Herbal
1. Arnika
Arnica adalah tanaman obat yang paling umum digunakan untuk mengobati memar. Tanaman herbal ini diekstrak dari bunga Arnica montana, yang merupakan tanaman tahunan yang tumbuh di Eropa dan Siberia.
Bunganya biasanya digunakan untuk membuat salep atau krim untuk penggunaan topikal guna mengobati memar, nyeri otot, dan nyeri sendi serta pembengkakan.
Meskipun terkadang diresepkan oleh ahli homeopati dalam bentuk yang sangat encer, krim atau salep Arnica tidak boleh ditelan secara oral karena dirancang untuk digunakan pada kulit, dan dosis tinggi Arnica dapat berakibat fatal.
Baca Juga: 2 Sisi Potensi Laut Sukabumi: Gempa Megathrust Selat Sunda & Magnet Wisata Bocimi
2. Chamomile
Umumnya dikonsumsi sebagai teh, kamomil adalah ramuan obat yang dipercaya dapat meningkatkan kualitas tidur dan melancarkan pencernaan. Chamomile berasal dari dua spesies tanaman mirip bunga aster dari famili Asteraceae: Matricaria chamomilla dan Chamaemelum nobile.
Chamomile mengandung banyak antioksidan, yang membantu mengurangi risiko kondisi yang disebabkan peradangan seperti kanker. Kamomil merupakan sumber antioksidan yang sangat baik, apigenin, yang dipercaya memiliki dampak menguntungkan bagi orang yang menderita insomnia kronis dengan meningkatkan rasa kantuk.
Meskipun Chamomile umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh kebanyakan orang, kamomil dapat meningkatkan risiko pendarahan jika dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah.
Baca Juga: Resep Tahu Tempe Teriyaki Sederhana, Menu Simpel untuk Keluarga di Rumah
3. Komprei
Ditemukan di seluruh Amerika Utara, Asia, dan Eropa, komprei adalah semak yang akar dan daunnya digunakan dalam pengobatan tradisional di seluruh dunia. Tanaman ini terutama digunakan untuk mengobati kondisi peradangan, berkat kandungan allantoin dan asam rosmarinat.
Allantoin dikenal dapat mendorong pertumbuhan sel kulit baru, sementara asam rosmarinat membantu meredakan nyeri dan peradangan. Seperti Arnica, tanaman ini biasanya diubah menjadi salep dan obat kumur untuk penggunaan luar pada kulit, untuk membantu meredakan terkilir otot, memar, dan radang sendi.
Meskipun komprei secara historis telah digunakan dalam sediaan oral untuk mengobati kondisi perut, hal ini tidak lagi direkomendasikan karena mengandung alkaloid pirolizidin yang dapat membahayakan hati dan menyebabkan kanker.
4. Bunga dandelion
Tanaman herbal ini sering dianggap sebagai gulma di Australia, dandelion (Taraxacum officinale) adalah tanaman obat yang memiliki berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan vitamin dan mineralnya yang tinggi.
Secara khusus, tanaman herbal ini mengandung vitamin A, B, C, dan D, serta zat besi, kalium, dan seng. Daun tanaman obat ini dapat dimakan seperti salad hijau, atau direbus bersama akar dan bunganya untuk membuat teh herbal.
Akar dandelion umumnya direkomendasikan oleh para herbalis sebagai pengobatan untuk mendetoksifikasi hati dan kantong empedu, sedangkan daunnya dapat digunakan untuk merangsang nafsu makan, membantu pencernaan, dan meningkatkan fungsi ginjal.
Baca Juga: Lewat Tol Bogor Ciawi Sukabumi, Cek 6 Destinasi Wisata Sekitar Bocimi Ini!
5. Daun Echinacea
Berasal dari Amerika Utara, Echinacea adalah ramuan obat yang populer, yang paling sering dikaitkan dengan efek positifnya dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
Tanaman herbal ini adalah kelompok sembilan tanaman berbunga dalam keluarga daisy, namun hanya tiga yang digunakan dalam suplemen herbal: Echinacea purpurea, Echinacea angustifolia, dan Echinacea pallida.
Baik akar maupun bagian atas tanaman ini memiliki khasiat obat, dan dikenal kaya akan antioksidan (termasuk asam kafeat dan flavonoid), yang merupakan senyawa penting yang membantu tubuh melawan dampak stres oksidatif.
Echinacea telah digunakan oleh penduduk asli Amerika selama berabad-abad, tetapi dalam konteks modern, echinacea paling sering digunakan untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh.
Echinacea telah terbukti membantu mengurangi kemungkinan tertular infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu biasa dan pilek, sementara sifat antiperadangannya dapat meredakan peradangan bagi orang yang menderita kondisi peradangan seperti osteoartritis.