Side Stitch: Kalikiben Setelah Makan dan Olahraga, Apa yang Harus Dilakukan?

Selasa 13 Agustus 2024, 11:30 WIB
Ilustrasi. Sakit Perut. Side Stitch: Kalikiben Setelah Makan dan Olahraga (Sumber : Pexels/SoraShimazaki)

Ilustrasi. Sakit Perut. Side Stitch: Kalikiben Setelah Makan dan Olahraga (Sumber : Pexels/SoraShimazaki)

SUKABUMIUPDATE.com - Kalikiben adalah salah satu istilah bahasa Sunda yang digunakan untuk menggambarkan nyeri ulu hati. Orang tua biasanya melarang anak untuk langsung bergerak setelah makan agar tidak mengalami kalikiben.

Dalam dunia medis, kalikiben disebut dengan side stitch atau nyeri ulu hati. Saat berlari atau berolahraga, seseorang bisa mungkin merasakan nyeri tajam di tepi bawah tulang rusuk.

Side stitch atau kalikiben ini adalah nyeri tekan samping, yang juga dikenal sebagai nyeri perut sementara yang berhubungan dengan olahraga. Meski amat sakit, nyeri tekan samping sangat umum terjadi dan biasanya tidak signifikan atau berbahaya.

Baca Juga: 17 Arti Nama Olahan Aci Populer di Sukabumi, Favoritmu Cireng atau Cilok?

Apa itu Kalikiben?

Kalikiben atau side stitch adalah nyeri ulu hati yang dapat terjadi saat melakukan kardio, latihan beban, berolahraga, bergerak setelah makan atau bahkan saat menaiki tangga yang panjang. Nyeri yang terus-menerus dan hebat ini akan terasa seperti berada tepat di bawah tulang rusuk atau menusuk ke samping tubuh.

Ada sejumlah teori berbeda tentang apa sebenarnya nyeri ulu hati atau kalikiben. Melansir WebMD, berikut beberapa diantaranya:

  • Satu gagasan menyatakan bahwa kalikben hanyalah kejang diafragma.
  • Aliran pemikiran lain menyatakan bahwa ketika darah dialihkan dari diafragma, yang membutuhkan darah selama berolahraga, hal itu menyebabkan kram di area tersebut, nyeri di bagian samping atau side sticth.
  • Salah satu teori menyatakan bahwa nyeri ulu hati terjadi ketika ligamen yang menghubungkan organ dalam dengan diafragma terlalu meregang.
  • Kalikiben dipercaya terjadi karena ada gesekan antara lapisan jaringan peritoneum parietal dan visceral di perut.

Baca Juga: Kemenparekraf Gagas Paket Wisata 3B, Cegah Overtourism Barcelona di Bali

Gejala Kalikiben

Orang yang mengalami kalikiben atau side stitch ditandai dengan nyeri pinggang dan perut.

Orang yang kalikiben akan merasakan nyeri tajam, kram, tarikan, atau sakit pada satu atau kedua sisi tubuh di area tempat tulang rusuk berakhir. Terkadang juga merasakan nyeri yang familiar di bagian atas bahu.

Nyeri ulu hati atau kalikiben sering kali begitu parah sehingga perlu memperlambat atau menghentikan apa yang sedang dilakukan. Jika menghentikan aktivitas, nyeri pinggang dapat bertahan selama satu atau dua menit. Jika kramnya sangat hebat, Anda mungkin akan merasa nyeri selama beberapa hari.

Itulah mengapa wejangan orang tua sering menyebut jangan dulu beraktivitas setelah makan agar tidak terjadi kalikiben.

Cara Mengatasi Kalikiben

Jika mengalami kalikiben di tengah olahraga, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, diantaranya:

  • Memperlambat, tidak peduli apa yang sedang dilakukan
  • Mengambil napas dalam-dalam
  • Menekan atau memijat bagian yang sakit
  • Meregangkan diafragma dengan membungkuk ke depan
  • Melenturkan otot perut
  • Mengerang keras saat menarik dan menghembuskan napas

Baca Juga: Suka Main Puzzle? Ini 6 Manfaat Game Teka-teki untuk Anak Usia Dini

Cara Mencegah Kalikiben

Ada sejumlah tips dan trik yang dapat dicoba untuk mencegah nyeri ulu hati atau kalikiben, termasuk:

  • Tidak makan selama 2–3 jam sebelum melakukan aktivitas fisik
  • Menghindari makanan dan minuman yang mengandung gula pekat, seperti jus buah, sebelum berolahraga
  • Meregangkan sisi tubuh sebelum berolahraga dengan cara mencondongkan tubuh ke salah satu sisi sambil mengangkat lengan
  • Mengatur pernapasan
  • Pemanasan sebelum memulai berolahraga
  • Mencoba latihan yang lebih lama dan berintensitas rendah
  • Melakukan latihan kekuatan untuk memperkuat otot perut dan diafragma
  • Perhatikan postur tubuh
  • Meningkatkan daya tahan dan kebugaran aerobik

Hal penting yang dapat dilakukan untuk mencegah kalikiben adalah tetap terhidrasi dengan baik. Baik akan menghadiri acara penting atau Anda selalu aktif, pastikan minum banyak air dalam 12 jam menjelang berolahraga. Setelah beberapa jam, kurangi minum air putih agar tetap terhidrasi tetapi tidak kembung.

Jika menyadari bahwa Updaters sering mengalami kalikiben saat melakukan aktivitas yang sama, cobalah untuk mengubah rutinitas harian. Jika Anda sering mengalami kram di bagian samping tubuh saat berlari, cobalah untuk menambahkan bersepeda atau berenang ke dalam rutinitas olahraga.

Baca Juga: Ketiduran Saat Bekerja: Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya

Selain pencegahan dan cara mengatasinya, penting untuk mengetahui perbedaan antara nyeri dada dan nyeri dada akibat kekurangan oksigen. Sebab, keduanya sering kali disalahartikan.

Nyeri dada berbeda karena nyeri akan terasa di bawah tulang dada, bukan tulang rusuk, seseorang akan kesulitan bernapas dan akan merasakan nyeri di lengan kiri. Nyeri dada juga dapat terjadi akibat aktivitas fisik.

Hentikan apa yang sedang dilakukan, dan perhatikan gejala yang sedang dialami. Jika terasa berbeda dari nyeri di bagian samping, Anda mungkin mengalami kondisi yang lebih serius seperti serangan jantung.

Maka dari itu, sebaiknya cari pertolongan medis sesegera mungkin dan konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan.

Sumber: webmd.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Arena17 September 2024, 18:36 WIB

Hanipa dan Helsya, 2 Mahasiswa Nusa Putra University Peraih Emas PON XXI 2024

Keduanya adalah bagian tim sepak bola Putri Jawa Barat saat mengalahkan tim DKI Jakarta pada babak final di Stadion Mini Pancing, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (14/9/2024) sore.
Hanipa Halimatusyadiah dan Helsya Maeisyaroh mahasiswa Program Studi Manajemen, yang lagi-lagi mengharumkan Jawa Barat, dengan meraih medali emas, Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024, Aceh-Sumut. (Sumber: dok nusa putra)
Sukabumi17 September 2024, 17:51 WIB

Rapat Dinas, Bupati Sukabumi Minta Jajaran Terus Evaluasi Kinerja Agar Target RPJMD Tercapai

Tak hanya itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta seluruh perangkat daerah untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada yang muncul di masyarakat.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami memimpin Rapat Dinas Bulan September 2024. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi17 September 2024, 17:43 WIB

Wabup Sukabumi Sambut Tim Verifikasi Lomba 10 Program Pokok PKK Provinsi Jabar 2024

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengatakan lomba ini sebagai bagian dari pembinaan berkesinambungan dalam mengelola program prioritas PKK.
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dan tim Verifikasi recheking unggulan Lomba 10 program Pokok PKK tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2024. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Jawa Barat17 September 2024, 17:34 WIB

Kunjungi Keluarga Korban TPPO Kamboja di Sukabumi, Pj Gubernur Jabar Sampaikan Duka

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengunjungi rumah duka korban TPPO yang meninggal di Kamboja, Syamsul Diana Ahmad, di Desa Parungseah, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. Selasa (17/9/2024).
Bey Machmudin (Pj) Gubernur Jabar saat kungjungi kediaman almarhum Syamsul Diana Ahmad korban TPPO Kamboja di Parungseah, Kabupaten Sukabumi. Selasa (17/9/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi17 September 2024, 17:28 WIB

Tangkap 34 Pengedar Narkoba, Polres Sukabumi Sita 184 Gram Sabu Seharga Rp220 Juta

Polres Sukabumi tangkap 34 pengedar Narkoba dalam sebulan, sita narkotika jenis sabu, tembakau sintetis hingga obat keras terbatas (OKT).
Kapolres Sukabumi AKBP Dr. Samian dan jajaran saat konferensi pers pengungkapan kasus Narkoba dalam sebulan. (Sumber : SU/Ilyas)
Musik17 September 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Gugur Bunga, Mengenang Pahlawan dalam Peristiwa G30S/PKI

Lagu Gugur Bunga diciptakan oleh Ismail Marzuki pada tahun 1945, tak lama setelah Indonesia merdeka. Mari Mengenang Sederet Pahlawan yang telah gugur dalam Peristiwa G30S/PKI tahun 1965 lalu!
Ilustrasi. Wage Rudolf Supratman | Rekomendasi Lirik Lagu Gugur Bunga (Sumber : Instagram/@sejarahbelajar)
Bola17 September 2024, 16:30 WIB

Borneo FC vs Malut United di Liga 1 2024/2025: Susunan Pemain, Prediksi Skor dan Link Live Streaming

Borneo FC akan menjamu tamunya Malut United di Liga 1 2024/2025 pekan ke–5.
Borneo FC akan menjamu tamunya Malut United di Liga 1 2024/2025 pekan ke–5. (Sumber : X/@BorneoSMR/Instagram@malutunitedfc).
Keuangan17 September 2024, 16:29 WIB

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi Turun Langsung Sosialisasi JMO ke Karyawan Perusahaan

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sukabumi mengadakan kunjungan untuk melakukan sosialisasi Aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) ke beberapa perusahaan yang berada di wilayah Sukabumi
Oki Widya Gandha, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sukabumi saat sosialisasi di hadapan para pekerja. Kamis (5/9/2024) | Foto : Istimewa
Sukabumi17 September 2024, 16:15 WIB

Penebangan Pohon di Cicurug Bikin Macet Jalan Nasional Sukabumi-Bogor

Pohon kiacret yang ditebang memiliki batang besar dan keras.
Penebangan pohon di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, tepatnya di depan kantor Pos Cicurug RT 04/07 Kelurahan/Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Selasa (17/9/2024). | Foto: SU/Ibnu Sanubari
Sukabumi Memilih17 September 2024, 16:03 WIB

Panaskan Mesin Relawan, Drh Slamet Siap Menangkan Syaikhu-Habibie dan Iyos-Zainul

Mereka adalah relawan pemenangan drh Slamet saat Pileg 2024.
Konolidasi relawan Baraya Slamet di salah satu tempat di wilayah Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Senin, 16 September 2024. | Foto: Istimewa