Kenali Sederet Faktor Risiko Osteoporosis Agar Tulang Tidak Keropos di Masa Tua

Selasa 09 Juli 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi. Sakit. Sejumlah faktor dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena osteoporosis, termasuk usia, ras, pilihan gaya hidup, serta kondisi dan perawatan medis. (Sumber : Pixabay/SasinTipchai)

Ilustrasi. Sakit. Sejumlah faktor dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena osteoporosis, termasuk usia, ras, pilihan gaya hidup, serta kondisi dan perawatan medis. (Sumber : Pixabay/SasinTipchai)

SUKABUMIUPDATE.com - Osteoporosis sering disebut sebagai "silent disease" karena kehilangan kepadatan tulang terjadi secara bertahap dan tanpa gejala sampai terjadi patah tulang.

Osteoporosis sendiri adalah kondisi medis yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang dan perubahan struktur tulang, yang mengakibatkan tulang menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap patah.

Sejumlah faktor dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena osteoporosis, termasuk usia, ras, pilihan gaya hidup, serta kondisi dan perawatan medis.

Risiko osteoporosis yang tidak dapat diubah

Meski begitu, ada beberapa faktor risiko osteoporosis yang berada di luar kendali, diantaranya:

  1. Jenis kelamin: Wanita lebih mungkin terkena osteoporosis daripada pria.
  2. Usia: Semakin tua usia Anda, semakin besar risiko osteoporosis.
  3. Ras: Seseorang memiliki risiko osteoporosis terbesar jika berkulit putih atau keturunan Asia.
  4. Riwayat keluarga: Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita osteoporosis membuat seseorang berisiko lebih besar, terutama jika ibu atau ayah mengalami patah tulang pinggul.
  5. Ukuran rangka tubuh: Pria dan wanita yang memiliki rangka tubuh kecil cenderung memiliki risiko lebih tinggi karena mereka mungkin memiliki lebih sedikit massa tulang yang dapat dimanfaatkan seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Apa Kamu Salah Satunya? Ini 12 Ciri Orang Tidak Punya Harga Diri!

Tingkat Hormon Penderita Osteoporosis

Osteoporosis lebih umum terjadi pada orang yang memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu dalam tubuh mereka. Contohnya meliputi:

1. Hormon seks

Penurunan kadar hormon seks cenderung melemahkan tulang. Penurunan kadar estrogen pada wanita saat menopause merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk mengembangkan osteoporosis.

Perawatan untuk kanker prostat yang mengurangi kadar testosteron pada pria dan perawatan untuk kanker payudara yang mengurangi kadar estrogen pada wanita cenderung mempercepat pengeroposan tulang.

2. Masalah tiroid

Hormon tiroid yang terlalu banyak dapat menyebabkan pengeroposan tulang. Hal ini dapat terjadi jika tiroid terlalu aktif atau jika mengonsumsi terlalu banyak obat hormon tiroid untuk mengobati tiroid yang kurang aktif.

3. Kelenjar lainnya

Osteoporosis juga dikaitkan dengan kelenjar paratiroid dan adrenal yang terlalu aktif.

4. Faktor makanan

Osteoporosis lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki:

  • Asupan kalsium rendah

Kekurangan kalsium seumur hidup berperan dalam perkembangan osteoporosis. Asupan kalsium rendah berkontribusi terhadap berkurangnya kepadatan tulang, pengeroposan tulang dini, dan peningkatan risiko patah tulang.

  • Gangguan makan

Pembatasan asupan makanan yang ketat dan kekurangan berat badan dapat melemahkan tulang baik pada pria maupun wanita.

  • Operasi gastrointestinal

Operasi untuk memperkecil ukuran lambung atau membuang sebagian usus membatasi jumlah luas permukaan yang tersedia untuk menyerap nutrisi, termasuk kalsium. Operasi ini termasuk operasi untuk membantu Anda menurunkan berat badan dan gangguan gastrointestinal lainnya.

  • Steroid dan obat-obatan lainnya

Penggunaan obat kortikosteroid oral atau suntik dalam jangka panjang, seperti prednison dan kortison, mengganggu proses pembentukan kembali tulang. Osteoporosis juga dikaitkan dengan obat-obatan yang digunakan untuk melawan atau mencegah:

  • Kejang.
  • Refluks lambung.
  • Kanker.
  • Penolakan transplantasi.

Baca Juga: Penyakit Tulang Keropos Osteoporosis: Kenali Gejala dan Penyebabnya!

Masalah Medis Penyebab Tulang Keropos

Risiko osteoporosis lebih tinggi pada orang yang memiliki masalah medis tertentu, termasuk:

  • Penyakit celiac.
  • Penyakit radang usus.
  • Penyakit ginjal atau hati.
  • Kanker.
  • Mieloma multipel.
  • Artritis reumatoid.

Pilihan gaya hidup yang menyebabkan tulang keropos

Beberapa kebiasaan buruk dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Contohnya:

  • Gaya hidup yang tidak banyak bergerak

Orang yang menghabiskan banyak waktu untuk duduk memiliki risiko osteoporosis yang lebih tinggi daripada mereka yang lebih aktif.

  • Aktivitas Fisik 

Latihan beban dan aktivitas apa pun yang meningkatkan keseimbangan dan postur tubuh yang baik baik untuk tulang, tetapi berjalan, berlari, melompat, menari, dan angkat beban tampaknya sangat membantu.

  • Konsumsi alkohol berlebihan

Konsumsi alkohol lebih dari dua minuman beralkohol sehari secara teratur dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

  • Penggunaan tembakau

Peran pasti tembakau dalam osteoporosis belum jelas, tetapi telah terbukti bahwa penggunaan tembakau berkontribusi terhadap tulang yang lemah.

Baca Juga: 10 Cara Mempertahankan Harga Diri Agar Tidak Direndahkan Orang

Komplikasi Osteoporosis

Patah tulang, terutama pada tulang belakang atau pinggul, merupakan komplikasi osteoporosis yang paling serius.

Patah tulang pinggul sering kali disebabkan oleh jatuh dan dapat mengakibatkan kecacatan dan bahkan peningkatan risiko kematian dalam tahun pertama setelah cedera.

Dalam beberapa kasus, patah tulang belakang dapat terjadi meskipun Anda tidak terjatuh. Tulang-tulang yang menyusun tulang belakang, yang disebut vertebra, dapat melemah hingga kolaps, yang dapat mengakibatkan nyeri punggung, kehilangan tinggi badan, dan postur tubuh membungkuk ke depan.

Sumber: mayoclinic.org

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug