SUKABUMIUPDATE.com - Obesitas dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan seksual, kesuburan, dan kehamilan.
Mengelola obesitas adalah langkah penting untuk meningkatkan kesehatan seksual, kesuburan, dan kehamilan. Dengan pendekatan yang tepat, banyak dari dampak negatif obesitas ini dapat diminimalkan atau bahkan diatasi.
Diketahui, ada beberapa masalah sensitif yang umum terkait dengan obesitas. Dilansir dari niddk.nih.gov, berikut ulasannya:
Masalah Sensitif Akibat Obesitas
1. Masalah kehamilan
Berat badan berlebih dan obesitas meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi.
Berat badan berlebih dan obesitas meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan selama kehamilan yang dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi.
Ibu hamil yang mengalami obesitas mungkin memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung koroner 10%.
- mengembangkan diabetes gestasional, atau diabetes yang terjadi selama kehamilan
mengalami preeklamsia atau tekanan darah tinggi selama kehamilan, yang dapat - menyebabkan masalah kesehatan serius bagi ibu hamil dan bayinya jika tidak diobati
- membutuhkan operasi caesar, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih setelah melahirkan
- mengalami komplikasi akibat pembedahan dan anestesi, terutama jika mereka
- mengalami obesitas parah
bertambah berat badan atau terus mengalami kelebihan berat badan atau obesitas setelah bayi lahir
Baca Juga: 10 Tips Membesarkan Anak dengan Penuh Kasih Sayang, Jangan Bosan Beri Dukungan!
Mengalami obesitas atau kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi bayi, termasuk diantaranya:
lahir lebih besar dari yang diharapkan berdasarkan jenis kelamin bayi atau durasi kehamilan mengembangkan penyakit kronis saat dewasa, termasuk diabetes tipe 2, obesitas, penyakit jantung, dan asma
Maka dari itu, orang dengan obesitas sebaiknya konsultasi dengan profesional perawatan kesehatan tentang cara
- mencapai berat badan yang sehat sebelum kehamilan
- menambah berat badan yang sehat selama kehamilan
- menurunkan berat badan dengan aman setelah bayi lahir
2. Masalah kesuburan
Obesitas meningkatkan risiko terjadinya infertilitas.
Infertilitas pada wanita berarti tidak dapat hamil setelah mencoba selama setahun, atau hamil tetapi tidak dapat mempertahankan kehamilan hingga cukup bulan. Bagi pria, infertilitas berarti tidak dapat menghamili wanita.
Obesitas dikaitkan dengan jumlah sperma dan kualitas sperma yang lebih rendah pada pria.
Pada wanita, obesitas dikaitkan dengan masalah siklus menstruasi dan ovulasi. Obesitas juga dapat mempersulit kehamilan dengan bantuan perawatan atau prosedur infertilitas tertentu.
Perempuan dengan obesitas yang menurunkan 5% berat badannya dapat meningkatkan peluang mereka untuk memiliki periode menstruasi teratur, berovulasi, dan hamil.
Baca Juga: 8 Workout Simpel yang Efektif Membakar Lemak Perut, Cegah Buncit di Rumah Saja!
3. Masalah fungsi seksual
Obesitas juga dapat meningkatkan risiko timbulnya masalah fungsi seksual. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas meningkatkan risiko timbulnya disfungsi ereksi (DE), suatu kondisi di mana pria tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan.
Hanya sedikit penelitian yang meneliti bagaimana obesitas dapat memengaruhi fungsi seksual wanita dengan menyebabkan masalah seperti kehilangan hasrat seksual, tidak dapat terangsang atau tetap terangsang, tidak dapat mencapai orgasme, atau merasakan nyeri saat berhubungan seks.
Namun penelitian menunjukkan bahwa makan sehat, peningkatan aktivitas fisik, dan penurunan berat badan dapat membantu mengurangi masalah fungsi seksual pada orang dengan obesitas.
Sumber: niddk.nih.gov