Ada Penyakit Ginjal, Waspada 4 Masalah Pencernaan Akibat Obesitas!

Jumat 05 Juli 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi. Sakit Perut Sembelit. Ada Penyakit Ginjal, Waspada Sederet Masalah Pencernaan Akibat Obesitas Berikut! (Sumber : Freepik/@freepik)

Ilustrasi. Sakit Perut Sembelit. Ada Penyakit Ginjal, Waspada Sederet Masalah Pencernaan Akibat Obesitas Berikut! (Sumber : Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan yang berdampak negatif pada kesehatan seseorang.

Ada beberapa masalah pencernaan yang umum terjadi akibat obesitas.

Simak apa saja masalah pencernaan yang umum terkait dengan obesitas, sebagaimana dilansir dari niddk.nih.gov:

 Masalah Pencernaan Akibat Obesitas

1. Penyakit empedu dan pankreas

Kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko terkena penyakit empedu, seperti batu empedu dan kolesistitis.

Orang yang mengalami obesitas mungkin memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dalam empedunya, yang dapat menyebabkan batu empedu. Orang dengan obesitas mungkin juga memiliki kandung empedu yang besar dan tidak berfungsi dengan baik.

Memiliki banyak lemak di pinggang dapat meningkatkan risiko terkena batu empedu. Namun, menurunkan berat badan dengan cepat juga meningkatkan risiko tersebut.

Jika Anda mengalami obesitas, konsultasikan dengan dokter tentang cara menurunkan berat badan dengan aman.

Obesitas juga dapat memengaruhi pankreas, kelenjar besar di belakang lambung yang memproduksi insulin dan enzim untuk membantu mencerna makanan. Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena radang pankreas, yang disebut pankreatitis.

Kadar lemak yang tinggi dalam darah juga dapat meningkatkan risiko terkena pankreatitis. Anda dapat menurunkan risiko terkena pankreatitis dengan menjalankan pola makan sehat dan rendah lemak.

Baca Juga: Minta Maaf, Tolong & Terima Kasih, 10 Cara Membangun Karakter Anak Sopan Santun

2. Penyakit ginjal

Penyakit ginjal merupakan kondisi ketika ginjal rusak dan tidak dapat menyaring darah sebagaimana mestinya.

Obesitas meningkatkan risiko terkena diabetes dan tekanan darah tinggi, yang merupakan penyebab paling umum penyakit ginjal kronis (CKD). Bahkan jika tidak menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, obesitas dapat meningkatkan risiko terkena CKD dan mempercepat perkembangannya.

Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu mencegah atau menunda CKD.

Kemudian, jika Anda berada pada tahap awal CKD, mengonsumsi makanan dan minuman sehat, tetap aktif, dan menurunkan berat badan berlebih dapat memperlambat perkembangan penyakit dan menjaga kesehatan ginjal lebih lama.

Baca Juga: Susah Kaya! 10 Kebiasaan Miskin Orang Biasa yang Membuat Hidupnya Sulit Sukses

3. Sembelit

Kurang Aktivitas Fisik: Obesitas sering dikaitkan dengan gaya hidup yang kurang aktif, yang dapat memperlambat pergerakan usus.

Diet Tidak Sehat: Pola makan tinggi lemak dan rendah serat dapat menyebabkan sembelit.

4. Refluks Asam dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Tekanan pada Perut: Kelebihan lemak di perut dapat meningkatkan tekanan pada lambung, mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

Gejala: Mulas, sensasi terbakar di dada, regurgitasi asam, dan kesulitan menelan.

Sumber: niddk.nih.gov

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa