SUKABUMIUPDATE.com - Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan yang berdampak negatif pada kesehatan seseorang.
Ada beberapa masalah pencernaan yang umum terjadi akibat obesitas.
Simak apa saja masalah pencernaan yang umum terkait dengan obesitas, sebagaimana dilansir dari niddk.nih.gov:
Masalah Pencernaan Akibat Obesitas
1. Penyakit empedu dan pankreas
Kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko terkena penyakit empedu, seperti batu empedu dan kolesistitis.
Orang yang mengalami obesitas mungkin memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dalam empedunya, yang dapat menyebabkan batu empedu. Orang dengan obesitas mungkin juga memiliki kandung empedu yang besar dan tidak berfungsi dengan baik.
Memiliki banyak lemak di pinggang dapat meningkatkan risiko terkena batu empedu. Namun, menurunkan berat badan dengan cepat juga meningkatkan risiko tersebut.
Jika Anda mengalami obesitas, konsultasikan dengan dokter tentang cara menurunkan berat badan dengan aman.
Obesitas juga dapat memengaruhi pankreas, kelenjar besar di belakang lambung yang memproduksi insulin dan enzim untuk membantu mencerna makanan. Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena radang pankreas, yang disebut pankreatitis.
Kadar lemak yang tinggi dalam darah juga dapat meningkatkan risiko terkena pankreatitis. Anda dapat menurunkan risiko terkena pankreatitis dengan menjalankan pola makan sehat dan rendah lemak.
Baca Juga: Minta Maaf, Tolong & Terima Kasih, 10 Cara Membangun Karakter Anak Sopan Santun
2. Penyakit ginjal
Penyakit ginjal merupakan kondisi ketika ginjal rusak dan tidak dapat menyaring darah sebagaimana mestinya.
Obesitas meningkatkan risiko terkena diabetes dan tekanan darah tinggi, yang merupakan penyebab paling umum penyakit ginjal kronis (CKD). Bahkan jika tidak menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, obesitas dapat meningkatkan risiko terkena CKD dan mempercepat perkembangannya.
Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu mencegah atau menunda CKD.
Kemudian, jika Anda berada pada tahap awal CKD, mengonsumsi makanan dan minuman sehat, tetap aktif, dan menurunkan berat badan berlebih dapat memperlambat perkembangan penyakit dan menjaga kesehatan ginjal lebih lama.
Baca Juga: Susah Kaya! 10 Kebiasaan Miskin Orang Biasa yang Membuat Hidupnya Sulit Sukses
3. Sembelit
Kurang Aktivitas Fisik: Obesitas sering dikaitkan dengan gaya hidup yang kurang aktif, yang dapat memperlambat pergerakan usus.
Diet Tidak Sehat: Pola makan tinggi lemak dan rendah serat dapat menyebabkan sembelit.
4. Refluks Asam dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Tekanan pada Perut: Kelebihan lemak di perut dapat meningkatkan tekanan pada lambung, mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
Gejala: Mulas, sensasi terbakar di dada, regurgitasi asam, dan kesulitan menelan.
Sumber: niddk.nih.gov