SUKABUMIUPDATE.com - Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki kelebihan lemak tubuh yang dapat berdampak negatif pada kesehatannya.
Penyakit akibat obesitas bisa sangat serius dan mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, salah satunya masalah pernapasan.
Dilansir dari niddk.nih.gov, berikut sederet masalah pernapasan akibat kelebihan berat badan dan obesitas yang harus diwaspadai!
Masalah Pernapasan Akibat Obesitas
1. Kinerja Paru-paru Lebih Berat
Kelebihan berat badan dan obesitas juga dapat memengaruhi kinerja paru-paru. Kemudian, kelebihan berat badan meningkatkan risiko penderita obesitas mengalami masalah pernapasan.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Cerdas Orang Sukses yang Harus Ditiru dan Tips Memulainya
Baca Juga: 8 Cara Aman Menurunkan Berat Badan untuk Penderita Obesitas, BB Kembali Ideal!
2. Sleep Apnea
Sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur) adalah masalah umum yang dapat terjadi saat Anda tidur.
Jika mengalami sleep apnea, saluran napas bagian atas akan tersumbat, yang menyebabkan bernapas tidak teratur atau bahkan berhenti bernapas sama sekali untuk beberapa saat.
Sleep apnea yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko terkena berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
Obesitas merupakan penyebab umum sleep apnea pada orang dewasa.
Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, Anda mungkin memiliki lebih banyak lemak yang tersimpan di sekitar leher, sehingga saluran napas menjadi lebih kecil.
Saluran napas yang lebih kecil dapat membuat pernapasan menjadi sulit atau menyebabkan dengkuran. Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi sleep apnea atau menghilangkannya.
Baca Juga: 6 Risiko Penyakit Akibat Kelebihan Berat Badan dan Obesitas, Ada Diabetes!
Baca Juga: 8 Reaksi Mental Terhadap Trauma yang Harus Diwaspadai, Apa Kamu Mengalaminya?
3. Asma
Asma adalah kondisi kronis atau jangka panjang yang memengaruhi saluran udara di paru-paru. Saluran udara adalah tabung yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Jika penderita obesitas menderita asma, saluran udara dapat meradang dan menyempit pada saat-saat tertentu. Penderita obesitas juga mungkin mengalami mengi, batuk, atau merasakan sesak di dada.
Obesitas dapat meningkatkan risiko Anda terkena asma, mengalami gejala yang lebih parah, dan mengalami kesulitan dalam mengelola kondisi tersebut.
Menurunkan berat badan dapat mempermudah dalam mengelola asma. Bagi orang yang mengalami obesitas parah, operasi penurunan berat badan, yang juga disebut operasi metabolik dan bariatrik, dapat memperbaiki gejala asma.
Sumber: niddk.nih.gov