SUKABUMIUPDATE.com - Kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko Anda terhadap banyak masalah kesehatan, terutama jika Anda memiliki lemak ekstra di pinggang.
Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat dapat membantu mencegah berat badan naik, mencegah obesitas bertambah parah, atau bahkan menghilangkan resiko berat badan berlebihan.
Jangan abai! Ternyata ada sederet penyakit beresiko akibat kelebihan barat badan dan obesitas. Melansir niddk.nih.gov, berikut informasinya:
Risiko Kesehatan Akibat Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
1. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang terjadi ketika kadar glukosa darah, yang juga disebut gula darah, terlalu tinggi. Hampir 9 dari 10 orang dengan diabetes tipe 2 mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Seiring berjalannya waktu, kadar glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, masalah mata, kerusakan saraf, dan masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga: Air Rebusan Simpel, Cara Membuat Seduhan Kayu Manis untuk Mengendalikan Gula Darah
2. Tekanan darah tinggi
Berat badan berlebih dan obesitas dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi disebut hipertensi, adalah kondisi di mana darah mengalir melalui pembuluh darah dengan kekuatan lebih besar dari biasanya.
Memiliki ukuran tubuh yang besar dapat meningkatkan tekanan darah karena jantung Anda perlu memompa lebih keras untuk memasok darah ke semua sel Anda. Lemak berlebih juga dapat merusak ginjal, yang membantu mengatur tekanan darah.
Tekanan darah tinggi dapat membebani jantung Anda, merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, dan kematian.
Menurunkan berat badan yang cukup untuk mencapai kisaran indeks massa tubuh yang sehat dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan mencegah atau mengendalikan masalah kesehatan terkait.
3. Penyakit jantung
Penyakit jantung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan beberapa masalah kesehatan yang memengaruhi jantung, seperti serangan jantung, gagal jantung, angina, atau irama jantung yang tidak normal.
Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas meningkatkan risiko terkena kondisi yang dapat menyebabkan penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, dan glukosa darah tinggi.
Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk mengirim darah ke semua sel dalam tubuh. Menurunkan berat badan berlebih dapat membantu menurunkan faktor risiko penyakit jantung ini.
Baca Juga: Simpel! Ini Cara Membuat Air Lemon untuk Menurunkan Berat Badan
4. Stroke
Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak atau leher tersumbat atau pecah, sehingga aliran darah ke bagian otak terputus. Stroke dapat merusak jaringan otak dan membuat Anda tidak dapat berbicara atau menggerakkan bagian tubuh.
Kelebihan berat badan dan obesitas diketahui dapat meningkatkan tekanan darah—dan tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke.
Menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan tekanan darah dan faktor risiko stroke lainnya, termasuk kadar glukosa darah tinggi dan kolesterol darah tinggi.
5. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Untuk didiagnosis dengan sindrom metabolik, Anda harus memiliki setidaknya tiga dari kondisi berikut:
- ukuran pinggang besar
- kadar trigliserida tinggi dalam darah
- tekanan darah tinggi
- kadar glukosa darah tinggi saat puasa
- kadar kolesterol HDL rendah (kolesterol “baik” dalam darah)
Sindrom metabolik terkait erat dengan kelebihan berat badan dan obesitas serta kurangnya aktivitas fisik.
Perubahan gaya hidup sehat yang membantu mengendalikan berat badan dapat membantu Anda mencegah dan mengurangi sindrom metabolik.
Baca Juga: 4 Resep Air Jeruk untuk Menurunkan Berat Badan, Cara Membuatnya Simpel!
6. Penyakit hati berlemak
Penyakit hati berlemak berkembang ketika lemak menumpuk di hati, yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah, sirosis, atau bahkan gagal hati. Penyakit hati ini meliputi penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) dan steatohepatitis nonalkohol (NASH).
NAFLD dan NASH paling sering menyerang orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Orang yang memiliki resistensi insulin, kadar lemak darah yang tidak sehat, sindrom metabolik, diabetes tipe 2, dan gen tertentu juga dapat mengembangkan NAFLD dan NASH.
Jika memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan setidaknya 3% hingga 5% dari berat badan Anda dapat mengurangi lemak di hati .
Sumber: niddk.nih.gov