SUKABUMIUPDATE.com - Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Risiko obesitas sangat serius karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
Jenis-Jenis Obesitas
Melansir WebMD, Dokter membagi obesitas menjadi tiga kelas, meliputi:
- Kelas I: Anda termasuk dalam kategori obesitas I jika IMT antara 30 dan 35.
- Kelas II: Orang dalam kategori obesitas II jika memiliki IMT antara 35 dan 40.
- Kelas III: Dalam kategori obesitas III, penderita memiliki IMT 40 atau lebih.
Jenis obesitas yang tidak sehat
Anda mungkin pernah mendengar istilah "obesitas morbid" yang merujuk pada obesitas yang kemungkinan menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan penderitanya. Dokter pada zaman dulu menggunakan frasa tersebut untuk menggambarkan kondisi obesitas kelas III.
Baca Juga: Sisi Gelap Makan Sehat Konsep Clean Eeating, Benarkah Picu Gangguan Emosional?
Faktor Risiko Obesitas
Seseorang lebih mungkin mengalami obesitas jika orang lain dalam keluarga mengalaminya.
Para ahli berpendapat bahwa gen memengaruhi metabolisme, nafsu makan, dan jumlah lemak tubuh yang cenderung disimpan. Selain itu, orang-orang di sekitar juga memengaruhi pola makan dan olahraga harian yang dilakukan.
Berikut sederet faktor risiko lain mengapa seseorang bisa mengalami obesitas:
1. Usia
Metabolisme (kecepatan tubuh membakar kalori) sering kali melambat seiring bertambahnya usia.
Seseorang mungkin juga menjadi kurang aktif secara fisik sehingga beresiko mengalami obesitas di usia tua. Menopause juga bisa membuat lebih rentan mengalami penambahan berat badan.
2. Kurang tidur
Tidur kurang dari 7 jam per malam menyebabkan perubahan hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat makan berlebihan.
Kondisi inilah yang bisa beresiko menyebabkan seseorang mengalami obesitas.
3. Kehamilan
Berat badan mudah bertambah selama kehamilan, dan berat badan sulit dihilangkan setelah melahirkan.
4. Tekanan
Orang cenderung menginginkan makanan berkalori tinggi saat sedang stres. Maka tak heran, semakin banyak tekanan resiko obesitas juga akan semakin besar.
5. Penyakit dan pengobatan tertentu
Kondisi yang dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga obesitas antara lain sindrom Cushing, Prader-Willi, dan ovarium polikistik. Kecacatan dan penyakit yang bisa membuat penderitanya sulit bergerak, seperti radang sendi, juga dapat berkontribusi menyebabkan obesitas.
Ada obat-obatan yang dikaitkan dengan penambahan berat badan ekstrem atau obesitas, diantaranya beberapa antidepresan, antipsikotik, obat anti kejang, beta-blocker, dan steroid.
Baca Juga: Tantrum! 10 Sikap Anak yang Sulit Diatur Orang Tua dan Solusi Cara Mengatasinya
Epidemiologi Obesitas
Obesitas sangat umum terjadi, bahkan lebih dari 40% orang dewasa di AS dianggap mengalami obesitas, begitu pula hampir 20% anak-anak.
Di antara orang dewasa di AS, tingkat obesitas berdasarkan ras/etnis adalah:
- Hitam 50%
- Indian Amerika/Penduduk Asli Alaska 48%
- Hispanik 46%
- Putih 41%
- Asia 16%
Sementara angka obesitas di antara anak-anak meliputi:
- Hispanik 26%
- Hitam 25%
- Putih 17%
- Asia 9%
- (Tingkat obesitas nasional untuk anak-anak Indian Amerika/Pribumi Alaska tidak tersedia.)
Obesitas lebih umum terjadi pada orang-orang di usia paruh baya dan lebih tua. Berdasarkan usia, tingkat obesitas adalah:
- 44% untuk orang dewasa berusia 40-59 tahun
- 42% untuk orang berusia 60 tahun ke atas
- 40% dari mereka yang berusia 20-39 tahun
Meskipun para peneliti mengatakan bahwa tingkat obesitas secara keseluruhan sama antara pria dan wanita, wanita lebih cenderung mengalami obesitas parah, atau kelas 3.
Sumber: webmd.com