SUKABUMIUPDATE.com - Clean Eeating atau "makan bersih" dahulu hanya sebuah kata kunci, namun kini justru menjadi gaya makan sehat yang populer.
Apa arti dari Clean Eeating sebenarnya tergantung pada siapa yang bertanya. Istilah Clean Eeating dan diet bersih menjadi interpretasi oleh konsumen sekaligus pemasaran produk "bersih" oleh industri makanan yang dapat sangat bervariasi.
Lantas apa itu Clean Eeating? Simak informasinya sebagaimana merujuk nutritionsource.hsph.harvard.edu!
Clean Eeating
Secara umum, Clean Eeating merujuk pada makanan yang sedekat mungkin dengan keadaan alaminya, mungkin organik, dan kemungkinan besar dengan penggunaan minimal bahan tambahan kimia dan pengawet.
Clean Eating adalah pendekatan makan yang berfokus pada konsumsi makanan utuh dan tidak diproses, yang sebaik mungkin mendekati bentuk alaminya.
Pendekatan Pola Makan Clean Eeating menekankan makanan segar, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, sambil menghindari makanan olahan, tambahan gula, dan bahan kimia buatan.
Baca Juga: Nyeri Encok Asam Urat, Makanan yang Harus Dihindari & Cara Alami Mencegahnya
Ya, diet bersih dalam Clean Eeating dapat mencakup buah-buahan utuh, sayuran, protein rendah lemak, biji-bijian utuh, dan lemak sehat sambil membatasi makanan ringan yang sangat diproses dan makanan kemasan lainnya dengan tambahan gula dan garam.
Clean Eeating juga dapat dikaitkan dengan istilah-istilah seperti berbasis tanaman, diberi makan rumput, bebas gula, atau bebas gluten. Singkatnya, Clean Eeating tampaknya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Konsep Clean Eeating populer di kalangan konsumen muda yang aktif menggunakan media sosial, yang merupakan platform utama bagi para selebritas, blogger, dan tokoh ternama lainnya yang menceritakan makanan dan resep makanan sehat mereka.
Baca Juga: Diet Rendah Karbohidrat untuk Penderita Diabetes: Contoh Menu Sehat 1 Minggu
Sebuah survei terhadap lebih dari 1.200 peserta berusia 14-24 tahun menemukan bahwa 55% dari mereka mengetahui istilah makanan sehat dari media sosial, sumber daring lainnya, atau teman sebaya mereka.
Survei yang dilakukan oleh International Food Information Council (IFIC) membantu mendefinisikan lebih lanjut keyakinan konsumen tentang pola makan bersih. Survei tersebut menemukan bahwa “Clean Eater” atau orang yang melakukan Clean Eeating mengonsumsi makanan yang tidak diproses secara berlebihan, seperti buah dan sayuran segar atau organik, serta produk makanan dengan daftar bahan yang pendek dan sederhana.
Hampir setengah dari Clean Eeater yang disurvei menganggap diri mereka sebagai orang yang makan makanan bersih, dengan “makanan yang tidak banyak diproses”, “makan produk segar”, “makan makanan organik”, dan “makan makanan dengan daftar bahan yang sederhana”.
Dari 64% partisipan yang disurvei mengatakan mereka mencoba memilih makanan yang dibuat dengan bahan-bahan bersih, yang didefinisikan sebagai “bukan buatan atau sintetis”, “organik”, “segar”, atau “alami”.
Baca Juga: Sulit Diatur! Ternyata Ini 7 Sikap Anak yang Tidak Bisa Dikontrol Orang Tua
Itulan ulasan singkat tentang fenomena maraknya penggunaan istilah Clean Eeating dalam Pola Makan Sehat.
Sumber: nutritionsource.hsph.harvard.edu