SUKABUMIUPDATE.com - Rata-rata rencana diet penurunan berat badan adalah memperhatikan apa yang dimakan dan penghitungan kalori. Namun, dalam satu dekade terakhir, metode diet seperti puasa intermiten semakin populer di dunia kesehatan.
Puasa di antara waktu makan atau membatasi waktu makan setiap hari terbukti bermanfaat dalam lebih dari satu cara. Pendekatan ini dikenal sebagai puasa intermiten atau Intermitten Fasting (IF), berfungsi sebagai metode penurunan berat badan, namun juga bermanfaat bagi jantung, pikiran, dan kesehatan secara keseluruhan.
Mengutip dari laman UCLA Health, meskipun tidak ada aturan yang tegas mengenai apa yang dapat dikonsumsi selama periode tidak puasa, para ahli sepakat bahwa mempertahankan pola makan yang sehat dan lengkap akan memberikan hasil terbaik. Selama masa puasa, batasi diri dengan air putih dan minuman tanpa kalori.
Puasa mengubah sumber energi tubuh. Biasanya, energi berasal dari gula. Jika kita makan terus-menerus saat terjaga dan tidak berolahraga, tubuh hanya akan menumpuk kalori yang kita konsumsi.
Jika kita tidak menggunakan semua gula yang dikonsumsi sepanjang hari, tubuh kita akan menyimpannya sebagai lemak. Namun bila kita tidak makan selama berjam-jam, tubuh akhirnya kehabisan gula yang tersimpan untuk digunakan dan kadar gula darah akan menurun.
Para ahli mengetahui bahwa puasa meningkatkan metabolisme dan menurunkan gula darah, sehingga bermanfaat bagi berbagai masalah kesehatan. Bukti menunjukkan bahwa jika secara konsisten mempraktikkan puasa intermiten, hal ini dapat menghasilkan beberapa manfaat kesehatan.
6 Manfaat Puasa Intermiten Secara Rutin Bagi Kesehatan
1. Usir kabut otak, dengan memaksa Anda mendapatkan energi dari simpanan lemak (proses yang disebut ketosis) dan bukan dari gula.
2. Menurunkan risiko diabetes, dengan mengontrol gula darah dan mengurangi resistensi tubuh terhadap insulin, hormon yang membantu mengontrol jumlah gula dalam darah.
3. Membantu menurunkan berat badan dan lemak visceral, lemak berbahaya di sekitar perut penyebab penyakit.
4. Memperbaiki kualitas tidur, dengan mengatur ritme sirkadian (jam internal) dan menggerakkan pencernaan di awal hari
5. Melindungi jantung, dengan mengurangi tekanan darah dan mengatasi kadar kolesterol tinggi
6. Mengurangi peradangan, yang dapat memperbaiki kondisi seperti radang sendi, multiple sclerosis, dan asma.
Beberapa Tips Puasa Intermiten Agar Berhasil Dijalani
Meskipun mengawasi jam mungkin lebih mudah daripada menghitung kalori, hal ini tetap memerlukan penyesuaian. Diperlukan waktu dua hingga empat minggu agar tubuh terbiasa dengan jadwal makan yang baru.
Untuk membantu membuat puasa intermiten sukses, ada beberapa tips yang bisa diikuti, seperti:
1. Selalu tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan utama Anda sebelum memulai rencana makan ketat apa pun.
2. Aktiflah sepanjang hari untuk membangun otot dan membakar lemak.
3. Jangan membuat periode puasa Anda terlalu lama (24 jam atau lebih lama) karena jika tubuh Anda mengira sedang dalam mode kelaparan, Anda mungkin mulai menyimpan lemak alih-alih membakarnya.
4. Jangan membatasi diri Anda dari air putih dan minuman nol kalori (seperti teh dan kopi hitam), yang diperbolehkan saat berpuasa.
5. Buatlah jendela makan Anda lebih awal di siang hari, bukan di malam hari sebelum tidur.
6. Tetaplah makan makanan sehat dan pertimbangkan makanan nabati atau diet ala Mediterania.
Beberapa orang sebaiknya menghindari puasa intermiten kecuali di bawah pengawasan ketat dokter. Contohnya ibu hamil, anak-anak dibawah 18 tahun, orang dengan riwayat gangguan makan, dan pasien diabetes parah.
Bicaralah dengan dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mengetahui apakah puasa intermiten merupakan pilihan yang sehat untuk Anda atau metode diet sehat lain yang lebih tepat.