SUKABUMIUPDATE.com - Bagi Anda yang baru ingin memulai puasa intermiten atau Intermitten Fasting (IF), sebaiknya lakukan pencarian informasi lebih lanjut sebelum melakukannya.
Apalagi bagi Anda yang sebelumnya tidak tahu dengan istilah puasa intermiten. Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang metode diet yang satu ini merupakan hal yang bijak.
Mengutip dari laman watsons, belakangan ini Intermittent Fasting menjadi tren pola makan yang paling hot. Puasa intermiten melibatkan bersepeda antara periode puasa dan makan.
Puasa intermiten dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan seperti penurunan berat badan dan mengatasi diabetes tipe 2 jika Anda melakukan Intermitten Fasting dengan benar.
Ada banyak cara untuk melakukan puasa intermiten, yang semuanya didasarkan pada pengaturan waktu makan dan puasa yang teratur. Cara kerjanya adalah dengan memperpanjang periode puasa saat tubuh telah membakar kalori yang dikonsumsi selama makan terakhir dan mulai memecah lemak dan membakar kalori.
Bagi pemula, ada tips dan trik agar puasa intermiten bisa berjalan sesuai target yang ingin dicapai. Tentu dengan penuh konsistensi dan komitmen, semua metode akan bisa dilakukan.
Tips & Trik Puasa Intermiten Bagi Pemula
Mengikuti metode makan untuk membatasi jumlah waktu makan dan kalori bisa jadi sulit. Berikut ini beberapa tips dan trik untuk membantu Anda mematuhi jadwal makan dan menahan rasa lapar saat berpuasa.
1. Mulailah dari puasa 12 jam, kemudian perlahan-lahan beralih ke puasa 16 jam
2. Secara bertahap dorong sarapan Anda ke jam 12 atau 1 siang
3. Minum kopi atau banyak air membantu mengendalikan nafsu makan
4. Cobalah untuk makan lebih banyak protein, dan lemak sehat yang dapat membantu merasa kenyang lebih lama
5. Tidur malam cukup, yaitu 7-8 jam
6. Aktivitas intensitas sedang 30 menit sehari membantu meningkatkan metabolisme
7. Jangan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, gunakan Kalkulator TDEE untuk melacak berapa banyak kalori yang Anda butuhkan setiap hari.
Puasa intermiten dapat membantu menurunkan berat badan dan lemak perut tanpa membatasi asupan kalori. Intermitten Fasting juga dapat menurunkan gula darah, mengurangi resistensi insulin, menurunkan kolesterol jahat LDL yang melindungi terhadap diabetes tipe 2, dan mencegah penyakit jantung.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat mengurangi peradangan dan mencegah penyakit kronis. Namun, berbicara dengan ahli diet, dokter ataupun profesional kesehatan lebih disarankan sebelum melakukan Intermitten Fasting.