SUKABUMIUPDATE.com - Apakah Anda penderita diabetes? Dan apakah Anda mengetahui ada pola diet dengan puasa intermiten atau Intermittent Fasting (IF)? Jika belum, Anda perlu mengetahuinya terlebih dahulu.
Puasa intermiten atau dikenal di berbagai dunia dengan sebutan Intermittent Fasting, adalah pola dimana waktu makan dan waktu tidak makan dibagi sesuai kemampuan Anda.
Mengutip dari laman verywellhealth, puasa intermiten adalah pola makan yang populer untuk tujuan penurunan berat badan dan detoksifikasi.
Ada pertanyaan, apakah puasa aman bagi penderita diabetes? Memang masih diperlukan lebih banyak penelitian, namun beberapa penelitian menunjukkan ada manfaatnya bagi penderita diabetes tipe 2.
Puasa intermiten (IF) bagi penderita diabetes memiliki potensi manfaat dalam meningkatkan glukosa darah dan mungkin membalikkan diabetes atau memasuki "remisi".
Kuncinya adalah menyeimbangkan manfaat ini dengan masalah keamanan mengikuti pola makan ini saat mengonsumsi obat diabetes. Intermittent Fasting adalah jenis rencana makan yang melibatkan pembatasan jangka waktu makan.
Puasa Intermiten Bagi Penderita Diabetes
Tujuan utama puasa intermiten untuk menurunkan berat badan adalah untuk menurunkan kadar gula darah cukup rendah, sehingga tubuh membakar lemak yang tersimpan (bukan gula) untuk energi.
Cara kerjanya yaitu ketika tubuh memecah makanan yang dimakan, makanan tersebut berakhir sebagai molekul dalam aliran darah. Salah satu molekul tersebut adalah glukosa. Itu berasal dari pemecahan karbohidrat.
Saat penderita diabetes tidak makan makanan berat atau camilan, kadar gula darah akan turun. Saat kadar glukosa darah rendah, sel lemak akan melepaskan sebagian lemak yang tersimpan sehingga dapat digunakan sebagai energi. Hal ini mengakibatkan penurunan berat badan.
Tips dan Cara Aman Melakukan Puasa Intermiten
- Konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan tentang apakah Intermittent Fasting ini merupakan pilihan yang baik untuk Anda. Ikuti saran mereka tentang perubahan apapun pada jadwal pengobatan Anda. Jangan lupa untuk memastikan Anda menjaga tingkat glukosa darah yang sehat.
- Uji kadar gula darah Anda sesering mungkin.
- Jika mengalami gejala hipoglikemia, segera berbuka puasa. Gunakan rencana tindakan, seperti mengonsumsi tablet glukosa diikuti dengan camilan. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan sebelum melanjutkan puasa.
- Jika menderita diabetes tipe 1, perhatikan tanda-tanda hiperglikemia saat berpuasa. Tanda-tanda tersebut meliputi kelelahan, rasa haus yang berlebihan, dan sering buang air kecil. Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami gejala-gejala ini atau kadar gula darah tetap tinggi.
- Sertakan makanan dari semua kelompok makanan untuk mendapatkan serat, protein, vitamin, dan mineral yang cukup.
- Makanlah makanan yang membuat Anda kenyang dan menjaga gula darah tetap stabil selama berpuasa, seperti protein rendah lemak (ikan, makanan laut, unggas), kacang-kacangan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan salad segar.
- Jangan makan berlebihan pada saat tidak berpuasa. Sesaat sebelum berpuasa, makanlah makanan yang penyerapannya lebih lambat, termasuk makanan yang skala indeks glikemiknya lebih rendah
- Saat berbuka puasa, batasi jumlah makanan berlemak dan manis yang Anda konsumsi. Daripada menggoreng, cobalah memanggang atau membakar ayam atau ikan; pilih buah segar daripada es krim, makanan panggang, dan permen.
- Minumlah banyak cairan (terutama air putih) selama berpuasa untuk menghindari dehidrasi. Hindari minuman manis.
Jika Anda penderita diabetes dan ingin mencoba diet puasa intermiten, penting bagi Anda bekerja sama dan berkonsultasi dengan dokter, layanan kesehatan bahkan ahli diabetes untuk melakukannya dengan aman.