SUKABUMIUPDATE.com - Mengelola gula darah dengan diet diabetes adalah salah satu langkah paling efektif untuk menjaga kesehatan dan menghindari komplikasi. Diet yang tepat dapat membantu mengontrol kadar gula darah, mengelola berat badan, dan menjaga kesehatan jantung.
Memilih makanan yang tepat merupakan salah satu kunci penting dalam mengelola gula darah. Memang, dengan banyaknya pilihan makanan yang tersedia, terkadang sulit untuk menentukan mana yang baik dan mana yang tidak.
Namun, jangan khawatir! Berikut beberapa panduan untuk membantu Anda memilih makanan yang baik untuk gula darah untuk diet diabetes, dihimpun dari laman nutritionnews.
1. Yogurt Tanpa Pemanis atau Biasa
Yoghurt probiotik adalah pilihan tepat untuk mengelola kadar gula darah dan dalam sebuah penelitian terbukti menurunkan gula darah puasa dan hemoglobin A1C di antara penderita diabetes tipe 2.
Penuh dengan bakteri baik untuk menjaga kesehatan usus dan mengandung protein untuk membantu mengatasi rasa lapar dan menjaga otot. Faktor yang secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam mengelola gula darah Anda. Pilih yogurt Yunani tanpa pemanis karena kandungan gulanya rendah dan proteinnya tinggi.
2. Blueberry
Bukti mengenai manfaat makan blueberry bagi kesehatan sangat meyakinkan. Sebuah penelitian menunjukan seorang pria dengan diabetes tipe 2, mengonsumsi satu porsi blueberry setiap harinya selama delapan minggu dihubungkan dengan peningkatan hemoglobin A1C dan trigliserida.
Anda akan menemukan blueberry sebagai pilihan yang bagus, terutama jika Anda menggunakan indeks glikemik, yakni sistem penilaian yang mengukur seberapa banyak makanan tertentu meningkatkan kadar gula darah.
Satu porsi blueberry mentah mengandung hampir 4 gram serat, yaitu 14% dari jumlah serat harian yang direkomendasikan. Selain itu, buah ini mengandung nutrisi penting lainnya seperti vitamin C dan magnesium dan berfungsi sebagai camilan tengah hari yang enak dan mengenyangkan.
3. Kacang
Kacang-kacangan, terutama kacang merah, pinto, dan kacang hitam, merupakan pilihan yang sangat baik bagi penderita diabetes. Kacang kaya akan vitamin dan mineral dan juga merupakan sumber serat yang sangat baik. Mereka adalah alternatif yang bagus untuk daging dalam memenuhi kebutuhan protein Anda.
4. Sayuran Berdaun Hijau
Sayuran berdaun gelap seperti bayam dan kangkung memiliki nilai indeks glikemik yang sangat rendah, serta banyak nutrisi bermanfaat seperti serat dan Vitamin C. Sayuran ini fleksibel untuk digunakan baik mentah maupun dimasak, sehingga mudah dimasukkan ke dalam makanan harian Anda.
5. Kurma
Kurma memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan buah kering lainnya dan merupakan cara yang bagus untuk memuaskan rasa manis Anda jika dinikmati dalam jumlah sedang.
Satu buah kurma mengandung sekitar 1,5 gram serat dan bisa dijadikan camilan mengenyangkan, jika dipadukan dengan protein dan/atau lemak.
6. Oat
Oat adalah pilihan yang baik untuk mengelola gula darah karena kandungan seratnya yang kaya ¼ cangkir oat potong baja kering (sekitar 1 cangkir dimasak) mengandung 4 gram serat.
Mereka dapat membantu mengelola gula darah dibandingkan pilihan sarapan glisemik tinggi berkat serat beta-glukan yang dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dan membantu mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
7. Jamur
Jamur memang mengandung beta-D-glukan, sejenis serat larut yang telah terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk menurunkan respons glukosa darah.
Beta-D-glukan adalah polisakarida yang dapat membantu mengatur metabolisme glukosa dan meningkatkan kontrol glikemik, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes dan mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.
8. Bawang
Bawang telah digunakan untuk tujuan medis selama ribuan tahun karena berbagai manfaat kesehatannya. Mereka pada dasarnya merupakan pilihan rendah karbohidrat yang baik yang dapat dengan mudah dikombinasikan dengan sayuran non-tepung lainnya dalam bentuk lauk utama atau lauk untuk membantu mengatur gula darah.
Bawang juga mengandung antioksidan yang disebut quercetin, yang memberikan sifat anti-inflamasi.