SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orang hanya mengetahui sakit kepala tanpa tahu jenisnya dan tidak bisa membedakannya. Karena sebenarnya, sakit kepala berbeda-beda jenisnya, berdasarkan dari titik sakit dan pemicunya.
Ada beberapa jenis sakit kepala yang beda pemicu dan titik sakitnya. Perlu kita kenali, agar jika sakit kepala menyerang, bisa tahu pemicunya dan menghindarinya agar tidak kambuh.
Mengutip dari laman The Health Site, hampir setiap orang mengalami sakit kepala sesekali, menurut WHO. Gejala umum sakit kepala termasuk nyeri berdenyut, diremas, terus-menerus, tak henti-hentinya, atau nyeri intermiten.
Baca Juga: Dialihkan ke Jalur Sukabumi, Jalan Raya Puncak Bogor Ditutup! Pedagang Tolak Digusur
Kita mungkin merasakan nyeri pada satu bagian wajah atau tengkorak, mungkin juga mengenai seluruh kepala. Namun penyebab, durasi, dan intensitas nyeri ini bisa berbeda-beda sesuai dengan jenis sakit kepala.
Dikutip dari laman yang sama, kita bisa mengenali jenis-jenis sakit kepala tersebut. Berikut ini 4 jenis sakit kepala yang umum, agar bisa membedakannya:
1. Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala jenis ini seringkali dipicu oleh stres. Saat mengalami sakit kepala tegang, kita mungkin merasakan sensasi pegal dan tumpul di seluruh kepala. Kita mungkin juga mengalami nyeri jika ditekan atau sensitivitas di sekitar otot leher, dahi, kulit kepala, atau bahu.
Pengobatan dengan mengkonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti aspirin, ibuprofen, naproxen dapat membantu meringankan sakit kepala tegang yang sesekali dialami.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Ini yang Meningkatkan Lonjakan Gula Darah, Bukan Hanya Makanan Manis!
2. Sakit Kepala Cluster
Jika merasakan nyeri hebat seperti terbakar dan menusuk di kepala, kemungkinan besar itu adalah sakit kepala cluster. Sakit kepala seperti ini biasanya terjadi di sekitar atau di belakang salah satu mata atau di satu sisi wajah.
Gejala lain termasuk pembengkakan, kemerahan, dan berkeringat dapat terjadi pada sisi yang terkena. Kita mungkin juga mengalami hidung tersumbat dan mata berair di sisi yang sama.
Sakit kepala ini terjadi secara berurutan, masing-masing berlangsung antara 15 menit hingga tiga jam. Dalam kebanyakan kasus, orang mengalami satu hingga empat kali sakit kepala setiap hari. Untuk jenis sakit kepala cluster lebih sering dialami oleh pria.
Untuk saat ini, ahli kesehatan masih belum mengetahui secara pasti penyebab sakit kepala cluster. Untuk meringankan gejala, dokter biasanya menganjurkan terapi oksigen, sumatriptan (Imitrex) atau anestesi lokal (lidokain).
3. Migrain
Ini mungkin menyebabkan rasa sakit yang hebat di dalam kepala dan ini bisa berlangsung selama berhari-hari. Sakit kepala migrain bersifat berdenyut dan biasanya terjadi pada satu sisi kepala. Gejalanya meliputi kepekaan terhadap cahaya dan suara, mual dan muntah. Wanita lebih mungkin terkena migrain dibandingkan pria.
Migrain dapat disebabkan oleh gangguan tidur, dehidrasi, melewatkan makan, beberapa jenis makanan, fluktuasi hormon, dan paparan bahan kimia. Orang dengan gangguan stres pasca trauma juga memiliki peningkatan risiko migrain.
Jika migrain kambuh, cobalah mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Jika itu tidak mengurangi rasa sakit migrain, berkonsultasilah ke dokter. Dokter mungkin meresepkan triptan, yang tersedia dalam bentuk semprotan hidung, pil, dan suntikan.
Baca Juga: Simpel, Ini 5 Resep Menu Makan Pagi Ramah Asam Urat dan Cara Membuatnya
4. Alergi atau Sakit Kepala Sinus
Reaksi alergi juga bisa menyebabkan sakit kepala. Selama sakit kepala seperti itu, kita mungkin merasakan nyeri di area sinus dan di bagian depan kepala.
Sakit kepala seperti ini biasa terjadi pada orang yang memiliki alergi musiman kronis atau sinusitis. Perawatan berfokus pada mengencerkan lendir yang menumpuk dan menyebabkan tekanan pada sinus.
Pengobatan seperti semprotan steroid hidung, dekongestan OTC seperti fenilefrin, atau antihistamin seperti cetirizine dapat membantu dalam kasus sakit kepala alergi dan sinus.