Mengenal Impetigo: Infeksi Kulit pada Anak, Bunda Wajib Tahu!

Selasa 25 Juni 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi Mengenal Impetigo: Infeksi Kulit pada Anak, Bunda Wajib Tahu! (Sumber : pixabay.com/@hiazzx0)

Ilustrasi Mengenal Impetigo: Infeksi Kulit pada Anak, Bunda Wajib Tahu! (Sumber : pixabay.com/@hiazzx0)

SUKABUMIUPDATE.com - Impetigo adalah salah satu masalah kulit yang umum terjadi pada anak-anak, khususnya ketika berada di sekitar usia 2–5 tahun.

Kondisi ini seringkali muncul dalam bentuk bisul atau luka kemerahan di sekitar area wajah, terutama di sekitar mulut atau hidung, serta dapat menyebar ke tangan dan kaki.

Impetigo dapat mempengaruhi kualitas hidup anak-anak dengan menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan psikologis, serta memerlukan penanganan yang tepat untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

Sebagimana mengutip dari situs Siloam Hospital, berikut ini merupakan penyebab Impetigo:

Baca Juga: Dialihkan ke Jalur Sukabumi, Jalan Raya Puncak Bogor Ditutup! Pedagang Tolak Digusur

Penyebab Impetigo

1. Infeksi Bakteri

Impetigo disebabkan oleh infeksi bakteri, utamanya oleh dua jenis bakteri yaitu Streptococcus dan Staphylococcus. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk berkembang biak dengan cepat di kulit yang lembab dan panas, sehingga lingkungan seperti ini menjadi tempat ideal bagi mereka untuk menyebabkan infeksi.

Di Indonesia, dengan iklim yang hangat sepanjang tahun, membuat impetigo dapat terjadi lebih sering dibandingkan di negara-negara dengan musim yang lebih dingin.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan berperan penting dalam penyebaran impetigo. Kelembapan udara dan suhu yang tinggi memfasilitasi pertumbuhan bakteri penyebab impetigo. Anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan kepadatan penduduk tinggi juga cenderung lebih rentan terkena infeksi ini.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Ini yang Meningkatkan Lonjakan Gula Darah, Bukan Hanya Makanan Manis!

3. Penularan Melalui Kontak Langsung

Impetigo dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita. Misalnya, saat bermain bersama anak lain yang mengidap impetigo atau menggunakan barang-barang pribadi yang telah terkontaminasi oleh bakteri penyebabnya.

4. Kondisi Kulit yang Rentan

Kulit yang terluka atau mengalami gangguan seperti dermatitis atopik atau eksim merupakan faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan terkena impetigo. Luka goresan atau bekas gigitan serangga dapat memberikan pintu masuk bagi bakteri untuk menyerang dan menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Simpel, Ini 5 Resep Menu Makan Pagi Ramah Asam Urat dan Cara Membuatnya

5. Faktor Risiko Individu

Beberapa kondisi medis seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya pada penderita HIV/AIDS), diabetes, atau gangguan imun lainnya dapat meningkatkan risiko terjadinya impetigo. Anak-anak yang mengikuti aktivitas yang melibatkan kontak fisik, seperti olahraga kontak atau bermain bersama di tempat bermain umum, juga berisiko lebih tinggi untuk tertular infeksi ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa