SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orang yang punya kadar gula darah tinggi atau penderita diabetes yang seolah tersiksa karena harus membatasi bahkan berhenti mengkonsumsi gula.
Sebenarnya, gula memang dibutuhkan sebagai energi bagi tubuh. Namun, banyak orang justru kelebihan mengkonsumsinya dan menyebabkan kadar gula darah tinggi hingga menjadi penderita diabetes.
Baik usia muda ataupun tua, penggunaan gula pada makanan dan minuman pasti disukai oleh semua kalangan karena rasanya yang manis. Namun, bagi penderita diabetes dan punya kadar gula darah tinggi, makan gula dan pemanis harus dijauhi.
Baca Juga: Mulai 1 Juli! Catat Jadwal Baru KA Pangrango Bogor-Sukabumi, Lebih Efisien 14 Menit
Mengutip dari laman health, hampir tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan gula dari makanan sehari-hari karena karbohidrat adalah gula. Tubuh mencerna dan memecah karbohidrat menjadi glukosa (gula), yang digunakan atau disimpan di sel untuk energi.
Berdasarkan pedoman Diet untuk Orang Amerika atau DGA, memberikan saran agar tidak mengkonsumsi tambahan gula lebih dari 10% kalori harian. Gula tambahan adalah gula yang dimasukkan produsen ke dalam makanan ataupun minuman saat mengolah atau menyiapkannya.
Perlu diingat bahwa batas yang disarankan DGA tidak berlaku untuk gula alami, seperti gula pada buah, produk susu, sayuran, dan biji-bijian. Sebab, makanan tersebut memiliki antioksidan, mineral, dan vitamin yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Terkendali, 4 Makanan Manis yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
Lalu, apa yang akan terjadi bila penderita diabetes berhenti untuk konsumsi gula, khususnya gula tambahan pada makanan dan minuman? Pada laman yang sama, disebutkan ada beberapa perubahan yang akan terjadi.
5 Hal yang Terjadi Ketika Penderita Diabetes Berhenti Konsumsi Gula
1. Membantu Mengatur Berat Badan
Makan terlalu banyak gula tambahan menyebabkan penambahan berat badan. Karena di dalam gula tambahan memiliki banyak kalori, tetapi tidak bisa menambahkan nutrisi ke dalam makanan, yang pada akhirnya meningkatkan risiko obesitas. Mengurangi atau membatasi asupan gula tambahan akan diperlukan untuk menurunkan berat badan.
2. Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Penelitian telah menemukan bahwa minuman manis dapat menurunkan kolesterol HDL (baik) dan meningkatkan trigliserida, suatu lemak. Kolesterol HDL yang rendah dan trigliserida yang tinggi merupakan faktor risiko signifikan terhadap penyakit jantung.
Baca Juga: Simpel, Ini 5 Resep Menu Makan Pagi Ramah Asam Urat dan Cara Membuatnya
3. Mengelola dan Mencegah Diabetes
Tidak perlu menghindari semua gula atau makanan dan minuman manis sepenuhnya jika menderita pradiabetes atau diabetes. Sebab, American Diabetes Association (ADA) menyarankan agar penderita diabetes membatasi gula tambahan (yang tidak alami) dan pemanis buatan untuk membantu mengelola kadar gula darah.
4. Mungkin Meningkatkan Asupan Makanan Kaya Nutrisi
Penderita diabetes dapat membuat pilihan yang lebih bergizi jika mengurangi gula tambahan. Misalnya, mengganti energy bar dengan segenggam buah beri yang memberi tubuh antioksidan, serat, mineral, dan vitamin yang mengenyangkan.
Jangan lupa, pilihlah buah-buahan, susu, protein tanpa lemak, sayuran, dan biji-bijian yang seimbang untuk mengkonsumsi nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri dan melindungi dari penyakit serta infeksi.
5. Mengurangi Risiko Kerusakan Gigi
Gula tambahan memberi makan bakteri di mulut yang menyebabkan kerusakan gigi, atau kerusakan lapisan pelindung (enamel) pada gigi. Kerusakan gigi meningkatkan risiko gigi berlubang dan penyakit gusi.
Baca Juga: 8 Makanan Lebaran yang Sebaiknya Tidak Dimakan Penderita Gula Darah Tinggi
Daripada menganggap gula sebagai musuh lalu suatu hari malah menginginkan makanan atau minuman manis tetapi lebih dari seharusnya, maka mulailah mengganti gula tambahan dengan gula alami seperti buah dan pemanis yang lebih alami untuk dikonsumsi.