9 Aturan Makan Daging untuk Penderita Asam Urat Agar Kadarnya Tetap Normal

SUKABUMIUPDATE.com - Bagi penderita asam urat, penting untuk mengatur konsumsi daging karena daging, terutama yang kaya akan purin, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan memicu serangan gout.

Berikut beberapa aturan makan daging yang dapat membantu penderita asam urat mengelola kondisi mereka dengan lebih baik:

Aturan Makan Daging Agar Kadar Asam Urat Tetap Normal

1. Pilih Daging yang Lebih Rendah Purin

Daging Unggas

Penderita asam urat sebaiknya memilih daging ayam atau kalkun, terutama bagian dada tanpa kulit, karena umumnya lebih rendah purin dibandingkan dengan daging merah.

Ikan dan Seafood

Hindari ikan tinggi purin seperti sarden, teri, dan mackerel. Pilih ikan yang lebih rendah purin seperti salmon dalam porsi terbatas untuk mencegah kadar asam urat naik signifikan.

2. Batasi Konsumsi Daging Merah

Daging Sapi dan Kambing

Batasi konsumsi daging merah seperti sapi dan kambing karena mengandung purin yang cukup tinggi. Membatasi konsumsi termasuk aturan makan daging untuk penderita asam urat agar tetap sehat.

Alternatif Daging yang Aman untuk Asam Urat

Jika penderita asam urat ingin mengonsumsi daging merah, sebaiknya pilih potongan yang lebih ramping dan konsumsilah dalam porsi kecil.

3. Hindari Jeroan

Penderita asam urat sebaiknya menghindari jeroan seperti hati, ginjal, jantung, dan usus karena sangat tinggi purin dan dapat meningkatkan kadar asam urat secara signifikan.

4. Kontrol Porsi Makan

Porsi Kecil

Konsumsi daging dalam porsi kecil termasuk. Batasi asupan daging hingga 3-6 ons (85-170 gram) per hari dan tidak lebih dari beberapa kali dalam seminggu.

Kombinasi Makanan

Gabungkan daging dengan banyak sayuran dan biji-bijian utuh untuk memperlambat penyerapan purin dan membantu mengelola kadar asam urat.

5. Metode Memasak yang Sehat

Masak dengan Cara Sehat

Pilih metode memasak seperti merebus, mengukus, atau memanggang daripada menggoreng atau memasak dengan banyak minyak.

Hindari Saus Kaya Purin

Penderita asam urat sebaiknya menghindari menggunakan saus yang kaya akan purin atau bahan tambahan yang dapat meningkatkan kadar asam urat.

6. Konsumsi Air yang Cukup

Hidrasi Air

Minum banyak air putih untuk membantu tubuh mengeluarkan asam urat melalui urin. Usahakan minum setidaknya 8 gelas air sehari untuk mencegah asam urat naik signifikan.

Hindari Alkohol

Batasi atau hindari konsumsi alkohol, terutama bir, karena dapat meningkatkan kadar asam urat.

7. Perbanyak Sayuran Rendah Purin

Sayuran Rendah Purin

Konsumsi lebih banyak sayuran rendah purin seperti sayuran berdaun hijau, paprika, tomat, dan wortel termasuk aturan makan bagi penderita asam urat.

Serat Tinggi

Sayuran dan biji-bijian tinggi serat dapat membantu mengikat purin dalam saluran pencernaan dan mengurangi penyerapannya.

8. Pantau Kadar Asam Urat

Pemantauan Kadar Asam Urat

Lakukan pemeriksaan kadar asam urat secara rutin untuk memantau efek pola makan terhadap kadar asam urat Anda.

Catatan Makanan Harian

Pertimbangkan untuk membuat catatan makanan untuk melacak apa yang Anda makan dan bagaimana itu mempengaruhi kadar asam urat Anda.

9. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Konsultasi Ahli Gizi

Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai diet yang sesuai untuk kondisi asam urat.

Konsumsi Suplemen Sehat

Diskusikan kemungkinan penggunaan suplemen yang dapat membantu mengurangi kadar asam urat, seperti vitamin C atau cherry extract, dengan dokter Anda.

Contoh Pola Makan Harian untuk Penderita Asam Urat

Sarapan: Oatmeal dengan buah segar (seperti beri atau apel) dan kacang almond.
Camilan Pagi: Sayuran segar dengan hummus.
Makan Siang: Salad dengan dada ayam panggang, quinoa, dan sayuran berdaun hijau, diberi dressing lemon dan minyak zaitun.
Camilan Sore: Yogurt rendah lemak dengan potongan buah.
Makan Malam: Ikan panggang (seperti salmon) dengan sayuran kukus dan nasi merah.

Dengan mengikuti aturan makan yang sehat, penderita asam urat dapat menikmati daging dalam jumlah terbatas tanpa memicu peningkatan kadar asam urat yang signifikan.