SUKABUMIUPDATE.com - Makanan yang mengandung karbohidrat memiliki pengaruh besar terhadap kadar gula darah dalam tubuh, terutama bagi penderita diabetes.
Pasalnya, tubuh akan memecah karbohidrat menjadi glukosa atau gula darah, sehingga saat kadar gula darah naik, pankreas merespons dengan memproduksi hormon insulin.
Efek insulin pada orang dengan kadar gula darah normal akan membuat kadar gula darah tetap dalam kisaran normal. Akan tetapi bagi penderita diabetes, kadar gula darah bisa melonjak tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan organ dan komplikasi.
Baca Juga: 11 Kebiasaan Orang Sukses di Pagi Hari yang Membuat Hidupnya Terlihat Sempurna
Lantas, makanan apa yang cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes dengan kandungan rendah karbohidrat? Yuk, simak pemaparan berikut, dikutip dari laman klikdokter:
1. Beras Merah
Para penderita diabetes tentu saja boleh mengkonsumsi karbohidrat, namun dengan kadar rendah. Salah satu sumber karbohidrat yang aman adalah beras merah.
Beras merah diketahui mengandung nutrisi kaya serat yang bisa membantu memperlambat karbohidrat untuk diserap hingga mencapai aliran darah para penderita diabetes.
Baca Juga: 10 Karbohidrat dengan Indeks Glikemik Rendah untuk Penderita Diabetes, Gula Darah Aman Terkendali
Beras merah juga dapat membuat perut kenyang lebih lama, sehingga penderita diabetes jadi lebih bisa mengurangi keinginan untuk ngemil makanan manis yang memicu lonjakan gula darah dalam tubuh.
2. Roti Gandum
Sepotong roti gandum utuh mengandung sekitar 11 gram karbohidrat yang mengandung serat, protein, vitamin, dan mineral yang baik bagi tubuh, terutama untuk penderita diabetes.
Sebuah studi yang diterbitkan tahun 2018 oleh The Journal of Nutrition melaporkan bahwa setiap satu porsi roti gandum dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Dengan demikian, pengidap diabetes dapat mengkonsumsi roti gandum sebagai sumber karbohidrat saat sarapan atau makan siang.
Baca Juga: Bebas Diabetes, 5 Rutinitas Sehat yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
3. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti hitam dan kacang merah merupakan salah satu makanan yang mengandung karbohidrat rendah dan serat yang baik untuk penderita diabetes.
Mengkonsumsi kedua jenis kacang tersebut yang notabene mengandung serat juga dapat membantu menjaga berat badan tetap ideal karena diabetes dan berat badan berlebihan sangat berhubungan erat.
Apabila berat badan penderita diabetes berlebihan atau tidak ideal, maka berisiko tinggi mengidap penyakit diabetes.
Baca Juga: 10 Makanan Karbohidrat dengan Indeks Glikemik Tinggi yang Picu Lonjakan Gula Darah
4. Raspberry
Buah raspberry diketahui memiliki kandungan gula dan karbohidrat yang rendah serta kandungan serat tertinggi, sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes yang ingin menurunkan berat badan.
Selain raspberry, penderita diabetes juga bisa mengkonsumsi blueberry karena dapat meningkatkan kesehatan jantung, meskipun kandungan gulanya lebih tinggi dibandingkan raspberry.
5. Yogurt
Sumber karbohidrat baik yang bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes lainnya adalah yogurt, yang mana susu fermentasi ini tidak hanya mengandung protein, karbohidrat, dan kalsium, namun juga vitamin D yang penting bagi orang dengan kadar gula darah tinggi.
Baca Juga: 9 Kategori Ikan Laut Rendah Purin yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan yogurt bahkan dapat membantu mencegah diabetes, namun disarankan untuk memilih yogurt plain atau tawar tanpa tambahan gula.
6. Pepaya
Buah berwarna merah atau jingga ini juga tinggi kalium, yang mampu melindungi jantung serta membantu menjaga tekanan darah agar tetap terkendali.
Diketahui, selain mengandung banyak serat dan air yang membantu melancarkan pencernaan, termasuk mencegah sembelit, dalam satu cangkir buah pepaya mengandung 16 gram karbohidrat dan 60 kalori.
Baca Juga: Baik untuk Penderita Diabetes: 6 Kategori Makanan yang Membantu Menurunkan Gula Darah
Meskipun begitu, penderita diabetes yang memiliki masalah ginjal juga harus berhati-hati dengan makanan tinggi kalium. Karena ginjal bisa mengalami kesulitan untuk membuang asupan kalium yang berlebih dalam tubuh.