SUKABUMIUPDATE.com - Bubur memang menjadi sarapan yang paling digandrungi masyarakat tanah air. Terlebih ketika badan sedang tidak sehat, seperti mengalami demam, sakit kepala dan lainnya, makanan ini menjadi pilihan untuk disantap.
Itu artinya, makanan ini menjadi alternatif di kala nafsu makan berkurang saat sakit, termasuk penderita diabetes yang terkadang menjadikannya hidangan keseharian.
Sayangnya, jarang disadari bahwa makanan ini sebenarnya tidak dianjurkan bagi penderita diabetes. Ini masalah yang penting untuk diluruskan agar pengidap penyakit ini tidak salah kaprah dengan mengikuti kebiasaan yang keliru tentang bubur.
Lantas, benarkah penderita diabetes memang tidak boleh makan bubur? Simak penjelasan berikut merujuk dari laman klikdokter!
Baca Juga: Gula Darah Normal dan Hidup Sehat, 9 Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes
Pola Makan Penderita Diabetes
Seperti diketahui, diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh lonjakan gula darah dalam darah. Kondisi ini mengharuskan penderitanya tidak boleh sembarangan dalam mengkonsumsi apapun, baik makanan maupun minuman.
Sebab, kondisi terparah dari diabetes jika tidak mengendalikan pola makan adalah beragam penyakit komplikasi yang bisa saja muncul, seperti stroke, gangguan ginjal, gangguan mata hingga serangan jantung.
Itu artinya, setiap asupan mempengaruhi kadar gula penderita diabetes. Jadi, tinggi rendahnya kadar gula darah tergantung apa yang masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Asam Urat Tak Datang Lagi: 13 Tips Efektif Mencegahnya dengan Cara Alami
Lalu, Apa Alasan Bubur Tidak Aman Bagi Penderita Diabetes?
Kendati tergolong alternatif yang mudah diperoleh, ada baiknya untuk berpikir ulang sebelum menjadikan bubur sebagai makanan harian bagi penderita diabetes.
Sebab, semangkuk bubur memiliki kadar gula yang cukup tinggi dibanding sumber karbohidrat lainnya, apalagi sampai dikombinasikan dengan telur dan daging ayam. Alasan lain, bubur tergolong makanan yang cepat diproses menjadi gula oleh tubuh.
Belum lagi, indeks glikemik bubur cukup tinggi, yaitu 90, nasi merah cuma 55, nasi putih 71-80, nasi uduk 66, roti tawar 71, mie basah 47. Dari paparan tersebut, nasi bubur putih berada di angka paling tinggi indeks glikemiknya.
Baca Juga: Kayu Manis untuk Menurunkan Gula Darah: 4 Cara Memasukannya Kedalam Pola Makan
Seperti diketahui, indeks glikemik yang tinggi pada makanan akan cepat membuat kadar gula darah melonjak dengan cepat.
Adapun akibatnya, orang yang mengkonsumsi bubur cenderung mudah lapar kembali. Kondisi lapar ini akan mendorong nafsu makan tinggi dan akhirnya berpotensi mengalami kenaikan badan. Sementara itu, berat badan berlebihan bisa memicu lonjakan gula darah semakin parah.
Oleh sebab itu, penderita diabetes tidak disarankan mengkonsumsi bubur putih setiap hari. Sebagai gantinya, bisa mengambil jenis makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dan membuat rasa kenyang lebih lama.