SUKABUMIUPDATE.com - Stres dapat bersifat jangka pendek (akut) atau jangka panjang (kronis). Adapun penyebab stres akut antara lain kecemasan saat mengunjungi penyedia layanan kesehatan, rasa gugup sebelum memberikan pidato, pertengkaran, dan kondisi cemas ketika mengemudi.
Di sisi lain, stres kronis mencakup masalah yang sudah berlangsung lama seperti masalah hubungan, keuangan, kerawanan pangan, dan stres terkait pekerjaan. Stres akut dan kronis juga dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular dengan mengubah kadar hormon.
Respons tubuh yang melawan dapat mempengaruhi seluruh kesehatan di dalam tubuh, termasuk tekanan darah, yang merupakan reaksi tubuh terhadap stresor akut dan mempersiapkannya untuk menghadapi atau melarikan diri dari suatu ancaman.
Baca Juga: Asam Urat Tak Datang Lagi: 13 Tips Efektif Mencegahnya dengan Cara Alami
Saat seseorang menghadapi ancaman, sistem saraf simpatik merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres adrenalin dan kortisol.
Hormon-hormon ini mempersiapkan tubuh untuk merespons suatu ancaman, yang menyebabkan hal-hal berikut:
- Peningkatan detak jantung
- Peningkatan laju pernapasan dan pelebaran saluran napas
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan aliran darah ke otot, penurunan aliran darah dari organ pencernaan
Namun, penelitian menunjukkan bahwa stres kronis tidak hanya berhubungan dengan tekanan darah tinggi, tapi juga bisa menjadi penyebab penyakit kardiovaskular lainnya, seperti serangan jantung dan stroke.
Baca Juga: Gula Darah Normal dan Hidup Sehat, 9 Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes
Stres tidak dapat dihindari, namun ada cara untuk menghadapinya dengan menaruh peran penting mengenai dampaknya terhadap kesehatan.
Berikut cara mengurangi stres agar tidak terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi, merangkum dari laman verywellhealth:
- Mengidentifikasi dan menghindari atau mengelola potensi pemicu stres
- Mengutamakan tidur yang cukup dan berkualitas
- Makan makanan yang sehat
- Berolahraga secara teratur
- Menemukan sistem pendukung
- Kegiatan seperti meditasi dan yoga
Penting juga untuk menghindari hal-hal lain yang dapat menyebabkan stres dan kesehatan semakin buruk, seperti merokok, makan berlebihan, dan penggunaan alkohol atau narkoba.
Baca Juga: Jangan Mudah Tertipu! 8 Ciri Orang yang Tidak Suka dengan Kita Meski Sikapnya Baik
Meski tidak semua teknik mengelola stres menunjukkan efek menurunkan tekanan darah. Akan tetapi ada manfaat terbesar lainnya yang didapat dari latihan fisik secara teratur, pola makan sehat, dan minum alkohol dalam jumlah sedang, terhadap stres.
Teknik seperti yoga, pernapasan dalam, meditasi, dan biofeedback saat ini belum memiliki bukti kuat mengenai manfaatnya dalam menurunkan tekanan darah dalam jangka panjang, tetapi bisa dicoba untuk membuat stres tidak semakin parah.
Meskipun efek dari teknik pengurangan stres terhadap tekanan darah kurang menjanjikan, namun manfaatnya terhadap kesehatan secara keseluruhan tetap terlihat.