SUKABUMIUPDATE.com - Sebenarnya kadar gula bisa naik dan turun sewaktu-waktu merupakan hal yang wajar dan kerap terjadi kepada siapapun, termasuk pada wanita.
Kadar gula darah tinggi pada wanita juga bisa terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat diabetes. Kondisi ini tergantung dengan perubahan keadaan tubuh, di mana pada saat naik terus menerus hingga melebihi batas normal, maka dapat menandakan adanya hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi.
Lantas, seperti apa tanda-tanda kadar gula darah tinggi pada wanita dan bagaimana cara pencegahannya? Yuk, simak pemaparan berikut, dikutip dari laman hellosehat:
Baca Juga: Asam Urat Tak Datang Lagi: 13 Tips Efektif Mencegahnya dengan Cara Alami
1. Infeksi Saluran Kemih
Tanda pertama apabila wanita alami kadar gula tinggi adalah Infeksi saluran kemih (ISK). Keadaan ini bisa terjadi ketika bakteri masuk ke dalam saluran kemih, termasuk uretra.
Sebuah studi dalam jurnal Nature Communication mengatakan bahwa seseorang dengan kadar gula darah tinggi bisa mengalami penurunan psoriasin, yakni sel imun tubuh yang berfungsi melawan bakteri.
Sehingga, seseorang bakal lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih ketika kadar gula darah tinggi. Adapun gejala ini berupa nyeri saat buang air kecil, urine keruh, dan berbau menyengat, serta nyeri panggul.
2. Mudah Haus dan Lebih Sering Buang Air Kecil
Apabila wanita mudah haus dan kerap buang air kecil, ini adalah tanda-tanda kadar gula darah tinggi. Kadar glukosa yang tinggi dapat menumpuk dalam darah sehingga bisa menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan gula.
Untuk membuang kelebihan gula tersebut, ginjal perlu memproduksi lebih banyak urine, sehingga wanita dengan kadar gula darah tinggi lebih sering buang air kecil dan merasa lebih cepat haus.
Baca Juga: 11 Cara Ampuh Mengelola dan Mencegah Lonjakan Gula Darah, Bebas Diabetes!
3. Mulut Kering
Kadar gula darah tinggi juga dapat mengganggu kelenjar air liur, sehingga tubuh tidak menghasilkan air liur dengan normal.
Akibat dari itu mulut akan terasa kering dan pada orang yang memiliki kadar glukosa tinggi, bisa disertai dengan gejala lain seperti bibir pecah-pecah, bau mulut, hingga sensasi kering di tenggorokan.
4. Mudah Lapar
Wanita dengan kadar gula darah tinggi juga menjadi mudah lapar. Hal ini terjadi karena kelebihan glukosa dalam darah tidak bisa diubah menjadi energi. Sehingga, kondisi tersebut mengakibatkan tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup.
Maka dari itu, sel dan jaringan di dalam tubuh nantinya akan mengirimkan sinyal rasa lapar ke otak sehingga membuat seseorang lebih mudah merasa lapar dari biasanya.
5. Penglihatan Kabur
Terakhir, penglihatan kabur bisa menjadi salah gejala dari kadar gula darah tinggi pada wanita. Kondisi ini bisa terjadi pada salah satu mata atau keduanya di seseorang.
Kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan pada lensa mata, yang bertanggung jawab memfokuskan cahaya ke retina di bagian belakang mata.
Pada saat membengkak, bentuk lensa bakal terpengaruh, sehingga mempengaruhi kemampuan wanita untuk melihat dengan jelas.
Baca Juga: Simpel, Ini 5 Resep Menu Makan Pagi Ramah Asam Urat dan Cara Membuatnya
Untuk itu, sebelum terkena penyakit yang berbahaya ini, ada baiknya menjaga pola makan, melakukan perubahan gaya hidup, dan beragam pencegahan berikut ini:
Menjaga Pola Makan
Kadar gula darah yang tinggi bisa dipicu karena kebiasaan makanan tidak sehat. Cobalah lebih banyak mengkonsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh untuk dapat mengontrol gula darah.
Berolahraga Secara Teratur
Luangkanlah waktu untuk berolahraga setidaknya 30 menit per hari seperti jogging agar bisa menjaga kadar gula darah tetap normal.
Kurangi Stres
Jangan salah kalau stres juga bisa menjadi salah satu penyebab kadar gula darah naik. Jadi coba untuk mengelola stres dengan istirahat cukup terutama di malam hari, ceritakan perasaan pada orang yang dipercayai, dan menjalani hobi kesukaan.
Baca Juga: Jangan Mudah Tertipu! 8 Ciri Orang yang Tidak Suka dengan Kita Meski Sikapnya Baik
Rajin Cek Gula Darah
Rutin cek gula darah guna dilakukan agar bisa memantau kadar gula darah dan mencegah hiperglikemia. Namun, apabila merasa kesulitan menjaga kadar gula darah, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan perawatan yang tepat sesuai kondisi tubuh.