SUKABUMIUPDATE.com - Lonjakan gula darah, atau hiperglikemia, adalah kondisi di mana kadar glukosa (gula) dalam darah meningkat ke tingkat yang lebih tinggi dari normal. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih umum dan lebih berbahaya bagi individu dengan diabetes mellitus.
Gula darah tinggi biasanya terjadi ketika kadar glukosa darah melebihi 180 mg/dL setelah makan. Lonjakan gula darah disebut juga sebagai peningkatan gula darah secara cepat, sering kali terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat.
Lonjakan gula darah memiliki dampak serius jika tidak dikelola dengan baik, terutama bagi penderita diabetes. Mengadopsi gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan yang seimbang, rutin berolahraga, dan memantau kadar gula darah adalah kunci untuk mencegah dan mengelola lonjakan gula darah.
Baca Juga: 11 Cara Ampuh Mengelola dan Mencegah Lonjakan Gula Darah, Bebas Diabetes!
Dihimpun dari laman verywellhealth, berikut adalah cara mengelola gula darah, mencegah lonjakan gula darah dan efek panjang dari lonjakan gula darah.
1. Hidrasi yang Tepat
Tetap terhidrasi penting bahkan jika Anda tidak menderita diabetes. Air membentuk sebagian besar tubuh dan berperan dalam berbagai fungsi tubuh. Dari pencernaan dan penyerapan nutrisi hingga melumasi sendi dan menjaga suhu tubuh, air sangat penting untuk kehidupan.
Pada penderita diabetes, dehidrasi dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi lebih pekat sehingga melonjakkan kadar gula darah.
Minum air sepanjang hari akan memenuhi sebagian besar kebutuhan cairan harian Anda. Air dari makanan, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, juga menambah asupan air harian Anda. Pilihlah air putih dibandingkan minuman yang dimaniskan dengan gula, seperti minuman ringan, minuman kopi rasa, jus, minuman olahraga, teh manis, dan lain-lain.
Baca Juga: Gula Darah Tinggi di Malam Hari: 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya
2. Waktu Makan
Kapan Anda makan sama pentingnya dengan apa yang Anda makan ketika mengatur kadar gula darah. Konsisten dengan waktu makan dapat membantu mencegah perubahan gula darah. Miliki jadwal makan yang teratur di mana Anda makan dalam jumlah yang sama dan camilan pada waktu yang sama setiap hari.
Ini mungkin terlihat seperti tiga kali makan biasa dengan dua hingga tiga camilan di antaranya, atau mungkin lima hingga enam porsi kecil sepanjang hari. Pilih yang terbaik bagi Anda dan pertahankan.
3. Teknik Relaksasi
Sirkulasi hormon stres dapat meningkatkan kadar gula darah , jadi mempelajari teknik untuk membantu Anda rileks dan menghilangkan stres dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Apa yang membuat santai bagi satu orang mungkin membuat orang lain lebih stres. Jelajahi berbagai teknik dan metode untuk membantu mengelola stres Anda. Temukan apa yang sesuai untuk kamu.
Baca Juga: Jangan Mudah Tertipu! 8 Ciri Orang yang Tidak Suka dengan Kita Meski Sikapnya Baik
4. Tidur yang Lebih Baik
Tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam dapat membantu menurunkan hormon stres dan menurunkan risiko obesitas. 6 Usahakan untuk tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam bersama dengan waktu tidur dan bangun yang teratur yang akan membantu mengatur ritme sirkadian Anda.
5. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga membantunya bekerja lebih baik dalam menurunkan kadar gula darah. Usahakan melakukan aktivitas fisik sedang selama 150 menit per minggu.
Jika Anda sudah lama tidak berolahraga, mulailah dari yang kecil. Cobalah berolahraga selama 15 hingga 20 menit setiap hari, atau bagi menjadi 10 menit tiga kali sehari. Gerakkan tubuh Anda sesuka Anda, pilih aktivitas yang Anda sukai dan dapat Anda ikuti.
Baca Juga: 11 Ciri Orang yang Memiliki Luka Batin, Apakah Kamu Salah Satunya?
6. Pengobatan
Obat dapat membantu Anda mengelola diabetes dan menjaga kadar gula darah agar tidak melonjak. Ada dua jenis obat diabetes utama: oral (pil) dan suntik .
Obat apa yang Anda minum akan bergantung pada berbagai faktor, seperti jenis diabetes yang Anda derita, riwayat kesehatan pribadi Anda, penatalaksanaan diabetes saat ini, dan obat lain yang mungkin juga Anda konsumsi. Cobalah untuk tidak melewatkan dosis obat apa pun dan jangan pernah berhenti meminumnya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.
Cara Mencegah Lonjakan Gula Darah
Ada cara tambahan untuk mencegah lonjakan gula darah.
- Pantau kadar gula darah: Langkah pertama untuk mencegah lonjakan gula darah adalah mengetahui berapa kadar gula darah Anda. Apalagi jika Anda sedang mengonsumsi obat yang secara langsung mempengaruhi kadar gula darah Anda, seperti insulin, Anda harus sering memeriksakan kadar gula darah Anda.
- Periksa kadar gula darah Anda setiap pagi sebelum makan: Ini disebut kadar gula darah puasa. Pengujian sekali sehari ini mungkin cukup untuk beberapa penderita diabetes tipe 2. Namun, orang lain mungkin perlu memeriksa kadar gula darahnya hingga 10 kali sehari.
- Pilih biji-bijian utuh: Dibandingkan dengan biji-bijian olahan, biji-bijian utuh mengandung biji-bijian utuh, termasuk lapisan luar berserat yang disebut dedak dan inti dalam yang kaya nutrisi yang disebut kuman. Memilih untuk makan biji-bijian memastikan Anda mendapatkan nutrisi paling banyak dari biji-bijian Anda.
- Makan lebih banyak serat: Serat tidak diserap dan dipecah di dalam tubuh seperti karbohidrat lainnya, sehingga tidak mengakibatkan lonjakan gula darah yang besar.
- Seimbangkan makanan dengan lemak dan protein: Anda dapat membantu mencegah lonjakan gula darah dengan mengonsumsi lemak dan protein dengan karbohidrat. Saat dimakan sendiri, karbohidrat dengan cepat terurai menjadi glukosa dan meningkatkan gula darah. Lemak dan protein membantu memperlambat pencernaan karbohidrat dan, pada gilirannya, penyerapannya ke dalam aliran darah.
Baca Juga: Rahasia Gula Darah Tetap Stabil Setelah Makan: 3 Tips Jitu Hindari Lonjakan
Apa Efek Jangka Panjang dari Lonjakan Gula Darah?
Lonjakan gula darah yang terjadi sesekali seharusnya tidak menimbulkan masalah apa pun dalam jangka pendek. Namun, lonjakan gula darah yang sering dikaitkan dengan komplikasi diabetes.
Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah besar (makrovaskular) dan kecil (mikrovaskular). Hal ini dapat menyebabkan:
- Penyakit kardiovaskular
- Serangan jantung
- Penyakit ginjal
- Neuropati perifer
- Retinopati
- Luka yang penyembuhannya lambat
- Stroke
Bahkan orang yang tidak diketahui menderita diabetes atau pradiabetes pun dapat mengalami lonjakan gula darah. Dalam sebuah penelitian, 15% penderita nondiabetes mengalami lonjakan gula darah melebihi kisaran sehat. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat mengarah pada diagnosis pradiabetes atau diabetes dan disertai komplikasi.