SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orang tidak memikirkan dampak buruk dari makan mie instan setiap hari. Padahal, sudah banyak ahli kesehatan yang mengungkap alasannya dengan baik.
Jika Anda adalah orang yang peduli dengan kesehatan tubuh untuk jangka panjang, maka pahamilah alasan mengapa tidak boleh makan mie instan tiap hari atau terlalu sering.
Orang yang menyukai makanan instan seperti mie pastinya sangat susah untuk berhenti menginginkan mie instan. Terkadang mereka terkesan tidak terlalu peduli dengan dampaknya.
Baca Juga: Bebaskan Diri dari Asam Urat: 6 Bahan Herbal yang Berkhasiat Mengobatinya
Mengutip dari laman healthshots.com tepatnya pada artikel yang diunggah tanggal 29 Mei 2024, mie instan sangat digemari karena rasanya yang gurih dan cara pembuatannya mudah serta cepat.
Namun, meski digandrungi secara luas, mie instan tidak selaras dengan pola makan sehat. Makanan ini tinggi natrium, pengawet, dan bahan kimia lainnya, hingga menjadikannya salah satu pilihan makanan paling tidak sehat.
Karena mengkonsumsi mie instan secara rutin dan hampir setiap hari dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga sindrom metabolik.
Dari artikel yang sama, terdapat 7 alasan mengapa kita tidak boleh makan mie instan setiap hari, agar kesehatan tubuh kita tetap terjaga. Berikut diantaranya:
Baca Juga: Begini Cara Buat Teh Jahe Untuk Obati Asam Urat, Simpel Banget!
1. Profil Nutrisi Rendah
Mie instan terkenal dengan kandungan nutrisinya yang buruk. Makna satu ini hampir tidak menawarkan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, protein, dan serat di dalamnya.
Sebaliknya, makanan tersebut mengandung banyak kalori, terutama dari karbohidrat olahan dan lemak tidak sehat, yang dapat menjadi masalah dalam pengelolaan berat badan. Jika Anda rutin mengkonsumsi mie instan, dapat meningkatkan resiko kekurangan nutrisi.
2. Mengandung MSG
Monosodium glutamat (MSG) adalah bahan tambahan umum pada mie instan, yang digunakan untuk meningkatkan rasa. Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengakui MSG secara umum aman, masih ada perdebatan mengenai potensi efek sampingnya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi MSG dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan penambahan berat badan, sakit kepala, mual, dan bahkan tekanan darah tinggi. Namun, beberapa penelitian lain tidak menemukan hubungan antara berat badan dan konsumsi MSG dalam jumlah sedang.
3. Tinggi Natrium
Salah satu efek samping paling mengkhawatirkan dari mie instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Karena di dalam satu porsi terdapat kandungan lebih dari setengah asupan natrium harian yang sudah direkomendasikan.
Menurut Journal of American College of Cardiology, asupan natrium berlebihan dikaitkan dengan kerusakan organ dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung, dan stroke.
Bagi orang yang memiliki penyakit jantung atau mereka yang rentan terhadap tekanan darah tinggi, mengkonsumsi mie instan terlalu sering dapat memperburuk kondisi tersebut dan menyebabkan komplikasi kardiovaskular cukup parah.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Makanan Sehat Anti Purin untuk Penderita Asam Urat dan Contoh Menunya
4. Terbuat dari Tepung Terigu
Mie instan terbuat dari tepung terigu, sejenis tepung putih yang diproses secara mendalam. Terigu rendah serat makanan dan nutrisi penting dibandingkan dengan biji-bijian. Mengkonsumsinya dalam jumlah besar dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, sehingga sangat merugikan bagi penderita diabetes atau resistensi insulin.
Selain itu, pola makan tinggi karbohidrat olahan dikaitkan dengan menjadi salah satu penyebab peningkatan risiko obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes tipe 2, orang-orang di luar sana.
5. Potensi Risiko Kesehatan
Selain masalah gizi, konsumsi mie instan secara teratur juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Nutrition Research and Practice menunjukkan bahwa seringnya konsumsi makanan satu ini mungkin terkait dengan sindrom metabolik yaitu suatu kondisi yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, kelainan, kadar kolesterol jadi tinggi, hingga gula darah tinggi atau disebut diabetes.
6. Penuh dengan Lemak Jahat
Mie instan sering kali digoreng dengan minyak sawit atau minyak tidak sehat lainnya selama proses pembuatannya. Hal ini menghasilkan produk makanan ini tinggi lemak jenuh dan lemak trans, dimana keduanya diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat) sekaligus menurunkan kolesterol HDL (baik) di dalam tubuh seseorang.
Pola makan tinggi lemak ini dapat menyebabkan aterosklerosis, suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan timbunan lemak di arteri, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Baca Juga: 13 Cara Tradisional Mengobati Asam Urat, Alami dan Cepat Sehat!
7. Dikemas dengan Bahan Pengawet Berbahaya
Untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan rasa, mie instan dikemas dengan bahan pengawet seperti Tersier butylhydroquinone (TBHQ) dan butylated hydroxyanisole (BHA). Meskipun bahan kimia ini aman dalam jumlah kecil, namun mengkonsumsinya dalam jangka panjang bisa berbahaya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Ilmu Kedokteran Dasar Iran mengaitkan paparan kronis terhadap TBHQ dengan kerusakan saraf, peningkatan risiko limfoma, dan pembesaran hati.