SUKABUMIUPDATE.com - Diabetes merupakan suatu kondisi medis di mana tubuh tidak mampu untuk memproses gula secara normal. Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara jumlah gula dalam darah dan hormon insulin.
Hormon insulin diproduksi oleh sel-sel khusus di dalam pankreas. Insulin dapat menurunkan gula darah dengan membiarkannya masuk ke sel kita. Kebanyakan orang yang terkena diabetes lebih dari 90% mengidap diabetes tipe 2, suatu keadaan dimana tubuh menjadi resisten terhadap insulin.
Adapun diabetes tipe 1 disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel penghasil insulin di pankreas. Apa yang memicu sistem kekebalan melakukan hal ini belum sepenuhnya dipahami.
Baca Juga: 6 Makanan yang Membantu Menurunkan Kadar Asam Urat dalam Darah
Bagaimana Gula Dimetabolisme oleh Tubuh
Saat gula dimakan, tubuh memecahnya di usus menjadi bentuk paling sederhana yang disebut glukosa. Glukosa kemudian diserap ke dalam aliran darah.
Insulin adalah kunci yang memungkinkan glukosa meninggalkan aliran darah dan masuk ke sel. Begitu berada di dalam sel, glukosa digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk menjaga fungsi tubuh.
Glukosa ekstra yang tidak diperlukan untuk produksi energi segera disimpan dalam bentuk lemak, yang nantinya dapat digunakan untuk menghasilkan energi bila diperlukan.
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Asam Urat yang Harus Anda Ketahui, Si Nyeri Sendi yang Tak Terduga
Lalu Apakah Makan Gula Meningkatkan Risiko Diabetes?
Mengutip healthcentral, mengonsumsi gula dalam jumlah yang sehat adalah bagian dari pola makan seimbang. American Heart Association merekomendasikan pria untuk mengonsumsi tidak lebih dari sembilan sendok teh (atau 36 gram, atau setara dengan 150 kalori) gula tambahan setiap hari.
Disarankan agar wanita tidak makan lebih dari enam sendok teh (25 gram, atau setara dengan 100 kalori) sehari. CDC mengatakan siapa pun yang berusia di atas 2 tahun harus menjaga asupan gula kurang dari 10% kalori hariannya.
Jadi jika Anda mengonsumsi 2.000 kalori sehari, tidak lebih dari 200 (sekitar 12 sendok teh, atau 50 gram) harus berasal dari gula.
Baca Juga: 8 Pemicu Utama Asam Urat yang Harus Dihindari Jika Ingin Sembuh
Asupan gula yang berlebihan menyebabkan peningkatan penyimpanan lemak dalam tubuh. Peningkatan penyimpanan lemak ini, terutama di dalam hati dan di sekitar organ dalam, menyebabkan tubuh menolak tindakan insulin.
Pankreas kemudian perlu memproduksi lebih banyak insulin untuk menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran normal.
Jika proses peningkatan gula darah ini terus berlanjut, pankreas pada akhirnya tidak mampu mengimbangi peningkatan produksi insulin, sehingga menyebabkan berkembangnya diabetes tipe 2.
Baca Juga: 5 Pengobatan Alami untuk Mengatasi Asam Urat Jangka Panjang, Dijamin Efektif!
Rekomendasi Asupan Gula
CDC merekomendasikan konsumsi kurang dari 10% kalori harian dari tambahan gula. Anda dapat melacak tambahan gula tersebut dengan membaca label nutrisi pada makanan yang Anda beli.
Gula dapat menjadi bagian dari diet Anda jika gula alami yang ditemukan dalam makanan kaya nutrisi seperti buah-buahan dan susu dipilih daripada gula rafinasi, dan jika gula tambahan dikonsumsi dalam jumlah sedang.