SUKABUMIUPDATE.com - Dalam beberapa kasus, sakit kepala pada anak disebabkan oleh infeksi, stres, kecemasan tingkat tinggi, atau trauma kepala ringan. Maka dari itu, sangat penting untuk memperhatikan gejala yang muncul pada anak.
Jika menemukan sesuatu tidak biasa dari sakit kepala yang menyerang anak-anak, para orang tua sebaiknya bawa mereka ke rumah sakit atau berkonsultasi dengan dokter agar tidak semakin parah atau sering terjadi.
Sakit kepala pada anak biasanya dapat diobati dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas (OTC) dan kebiasaan sehat seperti jadwal tidur atau makan secara teratur. Namun, sebelum melakukan hal itu, ada baiknya kita sebagai orang tua mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis sakit kepala pada anak-anak serta gejalanya.
Baca Juga: 12 Cara Alami Menurunkan Gula Darah dengan Cepat Tanpa Obat-obatan
Jenis Sakit Kepala dan Gejalanya
Anak-anak mengalami jenis sakit kepala yang sama seperti orang dewasa, namun terkadang gejalanya mungkin sedikit berbeda. Misalnya, nyeri migrain pada orang dewasa sering kali berlangsung setidaknya empat jam tapi pada anak sakitnya mungkin tidak berlangsung lama.
Perbedaan gejalanya mungkin sedikit menyulitkan untuk menentukan jenis sakit kepala yang diderita anak-anak, terutama anak kecil. Karena dia tidak bisa dengan jelas memberitahu gejalanya. Tapi secara umum, gejala tertentu cenderung lebih sering masuk dalam kategori tertentu juga.
Maka dari itu, orang tua perlu kenali 4 jenis serta gejala sakit kepala yang bisa menyerang anak-anak dikutip dari laman mayoclinic.org:
Baca Juga: Hilang dan Gak Kambuh Lagi, 10 Cara Alami Mengobati Asam Urat Tanpa Obat
1. Migrain
Sakit kepala berjenis migrain dapat menyebabkan:
- Sakit kepala berdenyut atau berdenyut
- Nyeri yang memburuk saat beraktivitas
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Sensitivitas ekstrim terhadap cahaya dan suara
Selain anak-anak, bayi juga bisa mengalami migrain. Seorang anak yang masih terlalu muda akan memberitahu orang tua mengenai sakit kepalanya dengan menangis atau bergoyang-goyang untuk menunjukkan bagian yang sakit parah di kepala.
2. Sakit Kepala Tipe Tegang
Sakit kepala tipe tegang dapat menyebabkan:
- Rasa sesak yang menekan pada otot kepala atau leher
- Nyeri ringan hingga sedang, tidak berdenyut di kedua sisi kepala
- Nyeri yang tidak diperparah oleh aktivitas fisik
- Sakit kepala yang tidak disertai mual atau muntah, seperti yang sering terjadi pada migrain
Sakit kepala tipe tegang dapat berlangsung selama 30 menit hingga beberapa hari. Anak-anak yang lebih kecil ketika mengalami ini mungkin menarik diri dari permainan rutin dan ingin tidur lebih banyak.
Baca Juga: 5 Kunci Sukses Mencegah Asam Urat Agar Tidak Kembali Kambuh di Masa Depan
3. Sakit Kepala Cluster
Sakit kepala jenis cluster ini jarang terjadi pada anak di bawah usia 10 tahun. Akan tetapi mereka yang mengalami sakit kepala jenis ini biasanya akan merasakan beberapa gejala:
- Terjadi dalam kelompok yang terdiri dari lima episode atau lebih, mulai dari satu sakit kepala setiap dua hari sekali hingga delapan kali sehari
- Melibatkan rasa sakit yang tajam sampai menusuk di satu sisi kepala dan bisa berlangsung kurang dari tiga jam
- Disertai dengan air mata, hidung tersumbat, pilek, atau kegelisahan atau agitasi
4. Sakit Kepala Kronis Setiap Hari
Dokter menggunakan frasa "sakit kepala harian kronis" (CDH) untuk migrain dan sakit kepala tipe tegang yang terjadi lebih dari 15 hari dalam sebulan.
Sakit kepala harian kronis (CDH) mungkin disebabkan oleh infeksi, cedera kepala ringan, atau terlalu sering mengkonsumsi obat pereda nyeri, terutama yang tidak diresepkan oleh dokter. Perlu diwaspadai oleh orang tua ketika anak mengalaminya.