Cara Mendiagnosis Asam Urat Pada Anak, Apa Saja Faktor Resikonya?

Minggu 19 Mei 2024, 09:30 WIB
Ilustrasi. Cara mendiagnosis dan faktor resiko asam urat pada anak. Sumber: pexels.com/@Jason Deines

Ilustrasi. Cara mendiagnosis dan faktor resiko asam urat pada anak. Sumber: pexels.com/@Jason Deines

SUKABUMIUPDATE.com - Asam urat adalah suatu bentuk radang sendi dimana penumpukan asam urat dalam darah menyebabkan pembentukan kristal asam urat yang tajam di persendian. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan, bahkan jika tanpa pengobatan dapat menyebabkan radang sendi kronis.

Untuk mendiagnosis asam urat, dokter akan menanyakan gejala yang dialami seseorang, mengambil riwayat kesehatan lengkap, dan melakukan pemeriksaan fisik pada tubuh seseorang. Mereka juga dapat melakukan tes diagnostik lebih lanjut, yang dapat mencakup hal-hal di bawah ini:

Cara Diagnosis Asam Urat 

  • Aspirasi jarum halus

Seorang dokter mungkin menggunakan jarum untuk mengambil cairan dari sendi yang terkena. Mereka kemudian akan memeriksa cairan dengan mikroskop untuk memeriksa kristal urat dan faktor atipikal lainnya yang mungkin mengindikasikan hiperurisemia.

Baca Juga: 10 Cara Alami Menyembuhkan Asam Urat dengan Cepat Tanpa Obat

  • Tes pencitraan

Dokter mungkin meminta tes pencitraan, seperti rontgen dan pemindaian ultrasonografi, untuk memeriksa kerusakan sendi.

  • Tes darah

Dokter mungkin menyarankan tes darah untuk mengukur kadar asam urat dalam darah. Pada orang dewasa, kadar asam urat tinggi adalah yang melebihi 7 miligram per desiliter. Namun pada anak, kadar asam urat bisa berbeda-beda seiring perkembangannya.

Kadar asam urat meningkat secara bertahap sejak lahir hingga masa kanak-kanak. Laki-laki mengalami peningkatan kadar asam urat lebih secara tiba-tiba sekitar usia 12 tahun dibandingkan perempuan pada usia yang sama.

Baca Juga: Kurangi Purin, 10 Tips Pola Makan Sehat untuk Penderita Asam Urat

Sebuah riset menunjukkan, perubahan ini disebabkan oleh meningkatnya kadar testosteron pada pria, sehingga menyebabkan peningkatan asam urat. Hal ini berbeda dengan peningkatan kadar estrogen pada wanita yang menyebabkan peningkatan pembuangan asam urat.

Mungkin juga kadar asam uratnya tinggi dan tidak menderita asam urat.

Faktor resiko asam urat pada anak

Menurut ulasan tahun 2019, penelitian menunjukkan hubungan antara asam urat pada anak dan kondisi berikut:

  1. transplantasi ginjal
  2. Down Sindrom
  3. penyakit penyimpanan glikogen
  4. Asidemia metilmalonat yaitu dimana tubuh tidak mampu memecah protein atau lemak tertentu
  5. leukemia

Baca Juga: 10 Kebiasaan Pagi Hari yang Membantu Meredakan Nyeri Sendi Asam Urat

Ulasan tersebut juga mencantumkan faktor risiko kadar asam urat tinggi berikut ini:

  1. gastroenteritis
  2. asma bronkial
  3. kegemukan atau obesitas
  4. penyakit ginjal
  5. sindrom metabolik
  6. penyakit jantung bawaan
  7. efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti beberapa diuretik dan antikonvulsan

Sebagai informasi tambahan, mengobati asam urat sebagian bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Pilihannya meliputi perubahan gaya hidup, seperti menjaga berat badan secukupnya, menghindari makanan tinggi purin, dan mengonsumsi obat untuk menurunkan kadar asam urat. Mengikuti rencana pengobatan yang tepat penting untuk mengelola gejala dan mengurangi risiko komplikasi.

Sumber : medicalnewstoday

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa