SUKABUMIUPDATE.com - Asam urat adalah suatu bentuk radang sendi dimana penumpukan asam urat dalam darah menyebabkan pembentukan kristal asam urat yang tajam di persendian. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan, bahkan jika tanpa pengobatan dapat menyebabkan radang sendi kronis.
Untuk mendiagnosis asam urat, dokter akan menanyakan gejala yang dialami seseorang, mengambil riwayat kesehatan lengkap, dan melakukan pemeriksaan fisik pada tubuh seseorang. Mereka juga dapat melakukan tes diagnostik lebih lanjut, yang dapat mencakup hal-hal di bawah ini:
Cara Diagnosis Asam Urat
- Aspirasi jarum halus
Seorang dokter mungkin menggunakan jarum untuk mengambil cairan dari sendi yang terkena. Mereka kemudian akan memeriksa cairan dengan mikroskop untuk memeriksa kristal urat dan faktor atipikal lainnya yang mungkin mengindikasikan hiperurisemia.
Baca Juga: 10 Cara Alami Menyembuhkan Asam Urat dengan Cepat Tanpa Obat
- Tes pencitraan
Dokter mungkin meminta tes pencitraan, seperti rontgen dan pemindaian ultrasonografi, untuk memeriksa kerusakan sendi.
- Tes darah
Dokter mungkin menyarankan tes darah untuk mengukur kadar asam urat dalam darah. Pada orang dewasa, kadar asam urat tinggi adalah yang melebihi 7 miligram per desiliter. Namun pada anak, kadar asam urat bisa berbeda-beda seiring perkembangannya.
Kadar asam urat meningkat secara bertahap sejak lahir hingga masa kanak-kanak. Laki-laki mengalami peningkatan kadar asam urat lebih secara tiba-tiba sekitar usia 12 tahun dibandingkan perempuan pada usia yang sama.
Baca Juga: Kurangi Purin, 10 Tips Pola Makan Sehat untuk Penderita Asam Urat
Sebuah riset menunjukkan, perubahan ini disebabkan oleh meningkatnya kadar testosteron pada pria, sehingga menyebabkan peningkatan asam urat. Hal ini berbeda dengan peningkatan kadar estrogen pada wanita yang menyebabkan peningkatan pembuangan asam urat.
Mungkin juga kadar asam uratnya tinggi dan tidak menderita asam urat.
Faktor resiko asam urat pada anak
Menurut ulasan tahun 2019, penelitian menunjukkan hubungan antara asam urat pada anak dan kondisi berikut:
- transplantasi ginjal
- Down Sindrom
- penyakit penyimpanan glikogen
- Asidemia metilmalonat yaitu dimana tubuh tidak mampu memecah protein atau lemak tertentu
- leukemia
Baca Juga: 10 Kebiasaan Pagi Hari yang Membantu Meredakan Nyeri Sendi Asam Urat
Ulasan tersebut juga mencantumkan faktor risiko kadar asam urat tinggi berikut ini:
- gastroenteritis
- asma bronkial
- kegemukan atau obesitas
- penyakit ginjal
- sindrom metabolik
- penyakit jantung bawaan
- efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti beberapa diuretik dan antikonvulsan
Sebagai informasi tambahan, mengobati asam urat sebagian bergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Pilihannya meliputi perubahan gaya hidup, seperti menjaga berat badan secukupnya, menghindari makanan tinggi purin, dan mengonsumsi obat untuk menurunkan kadar asam urat. Mengikuti rencana pengobatan yang tepat penting untuk mengelola gejala dan mengurangi risiko komplikasi.
Sumber : medicalnewstoday