SUKABUMIUPDATE.com - Kolesterol adalah jenis lipid (lemak) yang ditemukan dalam darah dan sel-sel tubuh. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat, memproduksi hormon, vitamin D, dan zat-zat yang membantu mencerna makanan.
Kolesterol terbagi menjadi dua jenis utama berdasarkan lipoprotein yang mengangkutnya dalam darah: kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan kolesterol HDL (high-density lipoprotein).
Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein): Sering disebut sebagai "kolesterol jahat" karena kadar LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang dapat mempersempit dan mengeraskan arteri (aterosklerosis). Ini meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Baca Juga: 8 Ikan Laut Rendah Purin yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein): Dikenal sebagai "kolesterol baik" karena membantu mengangkut kolesterol LDL dari arteri dan membawanya kembali ke hati, di mana kolesterol LDL dapat dipecah dan dikeluarkan dari tubuh. Kadar HDL yang tinggi sangat bagus dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Selain LDL dan HDL, ada juga trigliserida, jenis lemak lain dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi, bersama dengan kolesterol LDL yang tinggi atau kolesterol HDL yang rendah, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Namun bagi para lansia, seiring bertambahnya usia, produksi HDL (kolesterol baik) cenderung menurun, sedangkan kadar LDL (kolesterol jahat) bisa meningkat. Hal ini membuat lansia lebih berisiko terkena hiperkolesterolemia, atau kolesterol tinggi.
Baca Juga: Rahasia Sukses Bebas dari Serangan Asam Urat, 5 Langkah Ini Cegah Kembali Kambuh
Lalu bagaimana cara menurunkan kolesterol tinggi pada lansia?
Ada banyak pilihan untuk mengobati kolesterol tinggi pada lansia. Pendekatan yang paling efektif biasanya adalah kombinasi perawatan yang disesuaikan dengan gaya hidup dan riwayat kesehatan lansia.
1. Gaya hidup
Bagi kebanyakan penderita kolesterol tinggi, langkah pertama adalah mengevaluasi gaya hidup mereka. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan atau memperburuk kadar kolesterol tinggi.
Beberapa perubahan yang dapat dilakukan lansia pada rutinitas hariannya untuk menurunkan risiko penyakit jantung meliputi:
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur
- Berhenti merokok
- Mencegah atau mengurangi obesitas
- Jangan stres
Baca Juga: Berapa Seharusnya Kadar Kolesterol Tinggi dan Normal Pada Lansia? Simak Disini
2. Diet
Sumber utama kolesterol dalam makanan adalah asam lemak jenuh. Makanan dengan jumlah lemak jenuh yang lebih tinggi meliputi:
- Mentega
- Produk susu penuh lemak
- Daging
- Ikan salmon
- Kuning telur
- Cokelat
- mentega kakao
- Kelapa
Ini tidak berarti bahwa para lansia harus berhenti mengonsumsi makanan ini, namun pedoman diet saat ini menyarankan untuk membatasi makanan tinggi lemak jenuh hingga kurang dari 10% kalori harian.
Baca Juga: 7 Penyebab Kolesterol Tinggi yang Harus Diketahui, Bukan Karena Makanan Saja!
Kalori dari lemak trans juga harus dihindari sebisa mungkin. Sumber umum lemak trans meliputi:
- Margarin
- Makanan yang dipanggang
- Makanan cepat saji yang digoreng
- Makanan pedagang kaki lima dengan kualitas minyak yang buruk
Makanan yang perlu ditambahkan ke dalam diet meliputi:
- Makanan laut
- Kacang-kacangan seperti buncis, lentil, dan kacang polong
- Daging tanpa lemak
- Unggas
- Putih telur
- Produk susu rendah lemak
- Buah-buahan
- Sayuran
- Produk gandum utuh
- Minyak zaitun
Baca Juga: 8 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi Secara Alami, Efeknya Langsung Terasa!
3. Obat-obatan
Beberapa lansia dapat mengelola kolesterol tinggi mereka hanya dengan pola makan dan olahraga. Bagi yang lain, terutama jika ada keluarga dengan kolesterol tinggi, pengobatan mungkin juga diperlukan.