SUKABUMIUPDATE.com - Stroke merupakan keadaan darurat dan kondisi medis serius yang terjadi ketika tubuh terjadi kekurangan aliran darah ke suatu area otak atau pendarahan di otak.
Hal ini menyebabkan kerusakan otak, dengan efek yang mungkin termasuk kelemahan pada satu sisi tubuh, perubahan penglihatan, masalah bicara, kehilangan kesadaran, dan banyak lagi.
Stroke dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Intervensi segera dapat membantu memperbaiki kondisi setelah stroke, jadi penting untuk segera mengenali stroke dan segera mendapatkan pertolongan medis.
Apa Tanda dan Gejala Stroke?
Mengutip verywellhealth, tanda dan gejala awal stroke bisa berupa mati rasa, lemas, perubahan penglihatan, dan pusing. Terkadang seseorang yang mengalami stroke mungkin tidak dapat berkomunikasi, dan orang lain di sekitarnya harus menghubungi layanan darurat.
Ada banyak tanda dan gejala stroke yang berbeda. Hal ini karena stroke dapat menyerang area mana pun di otak dan akan menimbulkan gejala yang sesuai dengan lokasi kerusakannya.
Gejala Stroke
Beberapa ciri utama yang dapat Anda ingat sehingga Anda tahu cara meminta bantuan jika Anda atau orang lain mengalami tanda-tanda umum stroke.
- Wajah: Wajah bisa terkena stroke. Ini bisa terlihat seperti wajah miring, kelopak mata terkulai, senyuman tidak rata, air liur menetes, atau lipatan rata di salah satu sisi wajah.
- Lengan: Orang yang terkena stroke mungkin mengalami kesulitan menggerakkan salah satu lengan, tangan, tungkai, atau kakinya. Anggota tubuh yang lemah mungkin lumpuh total, atau mungkin terjatuh saat seseorang mencoba mengangkatnya. Terkadang seseorang bisa merasakan sensasi kesemutan atau kesemutan di salah satu sisi tubuhnya.
- Bicara: Bahasa dan komunikasi seringkali terganggu akibat stroke, ucapan tidak jelas, kesulitan menggunakan kata-kata yang tepat, kesulitan mengeluarkan kata-kata, atau kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain.
Jenis-Jenis Stroke
Ada beberapa jenis stroke yang berbeda. Mereka semua memiliki kesamaan ciri-ciri tertentu, karena adanya gangguan suplai darah ke wilayah tertentu di otak. Namun, penyebabnya bervariasi, dan durasi gejalanya bisa berkisar dari sangat singkat hingga permanen.
Stroke Iskemik
IskemikStroke melibatkan penyumbatan atau gangguan suplai darah di arteri atau cabang arteri kecil yang memasok darah ke area otak. Ketika sel-sel otak yang biasanya disuplai oleh arteri tersebut menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi, sel-sel tersebut mengalami kerusakan iskemik dan kematian, yang menyebabkan masalah fisik atau kognitif yang berhubungan dengan area otak yang terkena dampak.
Stroke Hemoragik
Sebuah hemoragikstroke terjadi karena adanya pendarahan pada arteri di otak. Ketika arteri berdarah akan menyebabkan pembengkakan, tekanan, dan kerusakan iskemik. Wilayah otak yang biasanya mendapat suplai darah dari pembuluh darah yang bocor tidak akan mendapat suplai darah yang cukup dan akan mengalami kerusakan iskemik.
Penyebab dan Faktor Risiko Stroke
Faktor risiko stroke seringkali dapat dimodifikasi atau dikelola secara medis untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadinya stroke.
Faktor Gaya Hidup
Beberapa kebiasaan gaya hidup dapat meningkatkan risiko stroke. Merokok sangat merusak pembuluh darah, dan secara signifikan dapat meningkatkan risiko stroke.
Faktor risiko gaya hidup lainnya meliputi:
- Penggunaan alkohol berlebihan
- Gaya hidup sedentary dengan aktivitas fisik minimal
- Stres yang ekstrem dan kronis
- Pola makan yang tidak sehat
Riwayat kesehatan
Kondisi medis tertentu meningkatkan risiko stroke, dan lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia. Aterosklerosis, yaitu penyempitan dan pengerasan arteri di seluruh tubuh, merupakan faktor risiko utama stroke. Aterosklerosis di jantung, arteri karotis , dan pembuluh darah di otak kemungkinan besar menyebabkan gangguan aliran darah di otak.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan aterosklerosis antara lain:
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung yang tidak diobati, termasuk penyakit katup jantung, gagal jantung, dan irama tidak teratur, seperti fibrilasi atrium
- Diabetes yang tidak diobati
- Kadar lemak dan kolesterol tinggi
- Mengalami obesitas
Faktor lain
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko stroke antara lain:
- Usia lanjut
- Riwayat stroke dalam keluarga
- Penyakit radang kronis
- Infeksi parah
- Penyakit pembuluh darah
- Kanker
Cara Mencegah Stroke
Pencegahan stroke merupakan bagian penting dari pemeliharaan kesehatan bagi semua orang. Mendapatkan tes skrining yang direkomendasikan dapat mengidentifikasi faktor risiko.
Pengobatan terhadap faktor risiko efektif dalam menurunkan kemungkinan terjadinya stroke pertama atau stroke berulang. Sekalipun Anda pernah terkena stroke, tidak ada kata terlambat untuk memulai pencegahan stroke. Stroke yang berulang dapat menambah tingkat kecacatan akibat stroke.
Pencegahan difokuskan pada pengobatan dan pengendalian faktor risiko:
- Berhentilah merokok jika Anda seorang perokok.
- Minum obat penurun tekanan darah jika Anda menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Jaga gula darah tetap optimal jika Anda menderita diabetes.
- Kelola kadar kolesterol dan lemak tinggi dengan pola makan, dan pengobatan sesuai kebutuhan.
- Dapatkan pengobatan untuk penyakit jantung, seperti kelainan irama jantung, gagal jantung, atau penyakit arteri koroner.
- Dapatkan pengobatan untuk penyakit arteri karotis.
- Pertahankan pengobatan untuk kondisi peradangan kronis.
Sebagian besar faktor risiko stroke tidak menunjukkan gejala apa pun dan dapat menyebabkan stroke tanpa peringatan apa pun. Melakukan pemeriksaan rutin adalah cara terbaik untuk mengidentifikasi faktor risiko stroke.