SUKABUMIUPDATE.com - Saat siang hari gravitasi membantu mengirim asam pencernaan yang meningkat di dalam kerongkongan kembali ke perut. Saat Anda berbaring horizontal di tempat tidur, Anda tidak mendapat bantuan gravitasi untuk membantu mengirim asam lambung yang direfluks kembali ke lambung, sehingga akhirnya bertahan lebih lama di kerongkongan.
Alasan lain mengapa terjadi refluks asam di malam hari adalah berkurangnya menelan di malam hari. Hal ini juga membuat mempersulit tubuh Anda untuk mendorong refluks asam kembali ke perut Anda.
Apalagi Anda juga menghasilkan lebih sedikit air liur saat tidur nyenyak, dan air liur biasanya dapat membantu menetralkan asam lambung. Air liur mengandung bikarbonat yang merupakan buffer yang berfungsi menetralkan asam lambung.
Baca Juga: 7 Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Sakit Lambung, Instan dan Efektif
Semakin lama refluks asam berada di kerongkongan, semakin sering mulas dan gejala lainnya terjadi. Hal ini dapat menyebabkan aspirasi (penghirupan makanan atau cairan secara tidak sengaja ke dalam paru-paru) dari refluks asam, atau tersedak (makanan atau benda lain tersangkut di tenggorokan).
Cara Mencegah Refluks Asam Saat Tidur
Bangun dengan sensasi tersedak akibat penyakit asam lambung bisa jadi menakutkan. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu mencegah atau mengurangi naiknya asam lambung di malam hari dan pada akhirnya mengurangi kemungkinan tersedak akibat naiknya asam lambung saat tidur.
1. Hindari Makanan yang Memicu GERD
Seringkali penderita GERD mendapati gejalanya timbul atau bertambah parah setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Penyedia layanan kesehatan atau ahli diet Anda mungkin menyarankan untuk mengurangi atau menghindari makanan atau minuman tertentu untuk melihat apakah hal ini membantu mengurangi gejala GERD Anda.
Beberapa pemicu GERD yang umum adalah:
- Makanan asam (penyebab umumnya adalah buah jeruk, tomat, dan produk tomat)
- Makanan tinggi lemak atau berminyak
- Makanan pedas
- Cokelat
- Daun mint
- Makanan asin
- Minuman berkafein, seperti kopi dan teh
- Minuman beralkohol
- Minuman berkarbonasi
Baca Juga: 9 Rekomendasi Sarapan Terbaik Bagi Penderita Asam Lambung (GERD)
2. Jangan Makan Tepat Sebelum Tidur
Memberikan lebih banyak waktu bagi makanan Anda untuk dicerna dan dikosongkan dari perut Anda dapat membantu mengurangi kemungkinan asam kembali ke kerongkongan Anda di malam hari.
Jika Anda mengalami gejala GERD di malam hari atau saat berbaring, cobalah makan setidaknya tiga jam sebelum Anda berbaring atau tidur untuk membantu memperbaiki gejala GERD dan risiko tersedak refluks di malam hari.
3. Kenakan Pakaian Longgar
Pakaian yang ketat, terutama di sekitar pinggang dan perut, akan menambah tekanan pada perut Anda. Hal ini dapat mendorong isi perut Anda kembali ke kerongkongan, menyebabkan mulas atau gejala GERD lainnya.
Untuk membantu mengurangi gejala GERD, kenakan pakaian yang longgar dan nyaman di pinggang.
4. Ubah Posisi Tidur Anda
Daripada berbaring, coba manfaatkan gravitasi di malam hari untuk membantu memperbaiki gejala GERD Anda. Meninggikan kepala dengan bantal wedge atau menjaga posisi kepala tempat tidur tetap tinggi pada suatu sudut dapat membantu mengurangi gejala GERD di malam hari, termasuk tersedak karena refluks saat tidur.
5. Berhenti Merokok
Merokok dianggap sebagai faktor risiko berkembangnya GERD. Selain itu, merokok menyebabkan gejala yang lebih parah pada pasien GERD. Jika Anda merokok, berhenti merokok dapat membantu meringankan gejala GERD Anda.
6. Pertahankan Berat Badan yang Sehat
Kelebihan berat badan, terutama di bagian perut , dan peningkatan jaringan adiposa (lemak) keduanya dianggap sebagai faktor risiko berkembangnya GERD. Beberapa peneliti mencatat bahwa kelebihan berat badan, terutama di area perut, dapat memicu gejala GERD karena:
7. Pengobatan
Obat-obatan yang tersedia tanpa resep atau dengan resep dapat membantu mengurangi gejala GERD Anda. Obat GERD yang umum termasuk antasida, penghambat H2, dan penghambat pompa proton (PPI). Bicarakan dengan dokter Anda tentang obat apa (jika ada) yang mungkin cocok untuk Anda.
8. Aktivitas
Olahraga ringan hingga sedang secara teratur telah terbukti mengurangi gejala refluks. Aktivitas fisik yang teratur juga dapat membantu Anda menjaga berat badan yang sehat. Namun aktivitas fisik yang berlebihan dapat menjadi faktor risiko berkembangnya GERD.
9. Makanan dalam Porsi Lebih Kecil
Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar sekaligus dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks dan gejala GERD karena peningkatan tekanan perut. Mengonsumsi makanan dalam jumlah lebih sedikit sekaligus dapat membantu mengurangi kemungkinan makanan kembali ke kerongkongan, dan dengan demikian memperbaiki gejala GERD.
10. Manajemen Stres
Tingkat stres yang tinggi dapat memperburuk gejala GERD, dan biasanya orang yang didiagnosis dengan GERD juga hidup dengan kecemasan . Penelitian menemukan bahwa orang-orang melaporkan bahwa gejala mereka memburuk ketika mereka stres, dan beberapa bukti menunjukkan bahwa stres mengubah persepsi gejala-gejala tersebut.
Menemukan cara yang membantu Anda rileks dan menghilangkan stres dapat membantu memperbaiki gejala GERD Anda. Hal ini dapat dilakukan melalui meditasi, latihan pernapasan, berbicara dengan teman atau terapis, membaca buku bagus, atau tidur berkualitas selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam.