SUKABUMIUPDATE.com - Sakit maag atau yang juga dikenal sebagai tukak lambung, diketahui lebih jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa tetapi nyatanya hal ini terjadi lebih sering daripada yang kita bayangkan.
Maag pada anak-anak dapat dianggap parah jika rasa sakitnya tajam dan spesifik, bukan tumpul dan pegal. Hal ini mungkin merupakan indikasi bahwa tukak tersebut mengalami pendarahan, yaitu suatu kondisi yang seringkali disertai dengan tinja berdarah atau muntah darah atau butiran seperti kopi.
Komplikasi tukak lambung mungkin termasuk malnutrisi, perforasi lambung, dan obstruksi usus yang disebabkan oleh peradangan pada duodenum.
Baca Juga: 7 Makanan Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik
Obstruksi dan perforasi ini dianggap sebagai keadaan darurat medis yang memerlukan perhatian dengan segera.
Apa Penyebab Sakit Maag pada Anak?
Melansir VeryWellHealth, pylori adalah bakteri berbentuk pembuka botol yang umumnya dikaitkan dengan maag kronis dan sakit maag. Sekitar 50% populasi dunia diyakini mengidap H. pylori.
Sebuah penelitian menyebutkan, lebih dari 30% orang-orang ini akan mengalami gejala gastrointestinal bagian atas.
Baca Juga: 10 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Serangan Asam Urat Kambuh
Meskipun H. pylori adalah penyebab umum sakit maag pada anak-anak, namun ada faktor lain yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap perkembangannya, diantaranya adalah :
1. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin atau ibuprofen, yang dapat menyebabkan pendarahan lambung dan bisul jika digunakan secara berlebihan.
2. Genetika, dengan riwayat keluarga terdapat pada sekitar 20% anak yang menderita sakit maag.
3. Peristiwa yang sangat menegangkan (seperti trauma besar dalam hidup, cedera, infeksi, atau pembedahan), yang dapat memicu gejala akut yang terjadi dalam tiga hingga enam hari.
4. Obesitas, ini dapat menyebabkan peningkatan peradangan saluran cerna dan perubahan bakteri usus normal.
5. Penyakit refluks gastroesofageal (GERD), di mana refluks asam kronis dapat menyebabkan sakit maag pada kasus yang parah.
Baca Juga: 6 Minuman Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik
Untuk diketahui, menurut penelitian tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal medis Ulcers, sebanyak 8,1% anak-anak di Eropa dan 17,4% di Amerika Serikat akan mengalami sakit maag sebelum usia 18 tahun.
Selain itu, sakit maag juga sering kali disebabkan oleh bakteri yang disebut Helicobacter pylori ( H. pylori ), namun terkadang dihubungkan juga dengan penyakit yang lebih serius, seperti kanker.
Mendiagnosis sakit maag pada anak-anak sedikit berbeda dibandingkan pada orang dewasa, karena beberapa tes kurang mampu memberikan hasil yang dapat diandalkan.
Biasanya, kasus tanpa komplikasi mudah diobati dengan antibiotik dan obat yang mengurangi asam lambung dan melindungi lapisan lambung.
Sakit maag sendiri sebenarnya hanyalah luka terbuka yang berkembang di lapisan lambung. Luka di lambung sendiri disebut tukak lambung, sedangkan luka yang berkembang lebih jauh ke arah usus kecil disebut dengan tukak duodenum.
Baca Juga: 7 Cara Berdamai Dengan Diri Sendiri Agar Hidup Lebih Bahagia
Selain itu, meskipun stres, kecemasan, dan makanan pedas secara umum tidak menyebabkan maag, akan tetapi hal-hal tersebut dapat memperparah sakit maag yang sudah ada.
Penyebab yang jarang termasuk hipersekresi gangguan di mana asam lambung diproduksi secara berlebihan contohnya termasuk fibrosis kistik, leukemia basofilik, sindrom Zollinger-Ellison, dan neoplasia endokrin multipel .
Demikian pula, kondisi apa pun yang menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial (tekanan pada tengkorak) dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan sehingga menyebabkan apa yang disebut tukak Cushing.
Dalam kasus yang jarang terjadi, sakit maag mungkin merupakan tanda kanker darah yang dikenal sebagai limfoma.
Sumber : VeryWellHealth