SUKABUMIUPDATE.com - Minuman tinggi purin dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko serangan asam urat.
Berikut beberapa minuman yang tinggi purin yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah terbatas oleh penderita asam urat, dirangkum dari berbagai sumber:
Minuman Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik
- Alkohol
Minuman beralkohol, terutama bir, anggur, dan minuman berbasis bir, mengandung purin yang tinggi.
Baca Juga: 7 Makanan Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik
Konsumsi alkohol dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh dan memicu serangan asam urat.
- Minuman Bersoda
Minuman bersoda atau soda pop mengandung bahan aditif seperti asam fosfat, yang dapat mengganggu metabolisme purin dan meningkatkan risiko naiknya kadar asam urat.
- Minuman Berkafein
Minuman seperti kopi, teh, dan minuman energi mengandung kafein, yang dapat mempengaruhi metabolisme purin dalam tubuh.
Baca Juga: 5 Buah-buahan Tinggi Purin yang Aman untuk Penderita Asam Urat
Konsumsi berlebihan minuman berkafein dapat meningkatkan risiko peningkatan kadar asam urat.
- Minuman Manis
Minuman manis seperti jus buah yang difortifikasi gula tambahan atau sirup jagung tinggi fruktosa dapat menyebabkan peningkatan produksi asam urat dalam tubuh.
Hindari minuman manis buatan dan lebih memilih minuman alami seperti air mineral atau air lemon.
- Minuman Olahan
Minuman olahan seperti minuman buah dalam kemasan atau minuman instan seringkali mengandung gula tambahan dan bahan pengawet, yang dapat meningkatkan risiko naiknya kadar asam urat.
- Minuman Olahan Susu
Minuman olahan susu seperti milkshake atau minuman susu dengan tambahan sirup dapat mengandung gula tambahan dan bahan pengawet, yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat.
Baca Juga: 8 Kebiasaan Orang Malas yang Membuat Hidupnya Sulit Sukses
Penderita asam urat sebaiknya membatasi konsumsi minuman tinggi purin ini dan memilih minuman yang lebih sehat seperti air mineral, air lemon, atau teh herbal tanpa kafein.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.