Air Rebusan vs Air Galon untuk Minum Lebih Sehat Mana? Simak Penjelasannya!

Kamis 28 Maret 2024, 15:39 WIB
Ilustrasi. Air minum. Perbedaan air rebusan dan air galon. Sumber foto : Pixabay/Pexels

Ilustrasi. Air minum. Perbedaan air rebusan dan air galon. Sumber foto : Pixabay/Pexels

SUKABUMIUPDATE.com -  Sebagian orang terkadang bingung antara memilih mengonsumsi air rebusan atau air galon untuk konsumsi di rumah.

Ada yang menganggap air rebusan lebih sehat sebab melalui proses pemanasan sehingga kuman dan bakteri terbunuh. Sementara itu, air galon dianggap lebih sehat lantaran melalui tahapan yang ketat dan sarat ilmiah.

Lantas, harus memilih yang mana antara minum air rebus atau galon? Maka dari itu, simak penjelasan berikut seperti dilansir dari laman klikdokter, Kamis, (28/3/2024)!

Perbedaan Air Galon vs Air Rebusan

Air Galon

Sebelum diedarkan ke pasaran, air galon sudah barang tentu diproduksi dengan proses yang panjang, mulai distilasi, filtrasi, atau furifikasi.

Artinya, sebelum dijual ke pasaran, air galon sudah melalui tahapan ilmiah demi memenuhi standart kesehatan.

Baca Juga: 5 Alasan Posisi Tidur Telentang Bikin Awet Muda Menurut Kesehatan

Sedangkan dari segi sumber, air galon diambil langsung dari sumber pegunungan vulkanik yang sarat mineral.

Dalam produksinya, proses mengambil air dari sumber pegunungan dijaga dengan ketat tanpa disentuh. Alhasil, kandungannya tetap aman dan terjaga.

Air Rebusan

Kebanyakan orang mempercayai, merebus air bebas, baik keran, sumur atau PDAM, bisa membuat air lebih sehat.

Padahal, merebus air belum tentu aman dari zat kimia, kuman dan bakteri lainnya yang bisa saja masih menempel.

Baca Juga: Kolang-kaling Bisa Bikin Awet Muda? Ini 7 Manfaat Caruluk untuk Kesehatan!

Terlebih, bakteri tertentu rupanya masih bisa hidup meski berada di suhu 100 derajat celcius. Itu artinya, merebus air belum menjamin kesehatannya.

Misalnya, apakah pipa yang disalurkan PDAM sudah terjamin aman setelah dipakai selama berbulan-bulan?

Misalnya, air tanah, untuk menguji kualitas airnya, seharusnya masih perlu diuji ke laboratorium kesehatan. Lantas, bagaimana cara mengetahui aman tidaknya air sumur tersebut?

Kesimpulan

Air galon sudah melalui tahapan yang ketat, aman dan ilmiah sebelum dijual ke pasar untuk dikonsumsi orang.

Sementara itu, air keran, PDAM, air sumur dan sumber belum teruji secara ilmiah dengan tahapan yang ketat. Jadi, tidak sepenuhnya terjamin kesehatannya.

Baca Juga: 7 Air Rebusan yang Bisa Mengatasi Asam Urat, Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

Oleh sebab itu, apabila ingin mengonsumsi air galon sebaiknya konsumen membeli dari merek yang terdaftar di BPOM dan SNI. Jangan lupa juga untuk memastikan galon belum kadaluarsa.

Sementara itu, jika ingin mengonsumsi air rebusan dari sumber bebas, maka uji terlebih dahulu ke laboratorium kesehatan dan rebus sampai mendidih minimal 10 menit.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa