SUKABUMIUPDATE.com - Refluks asam adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa panas atau perih di dada. Anda mungkin sering kali mengetahui bahwa orang yang menderita refluks asam (juga disebut gastroesophageal refluxdan mulas) berdasarkan gejala umum.
Ini termasuk sensasi terbakar di dada, regurgitasi, mual, kesulitan menelan, batuk, dan suara serak. Namun tidak semua orang yang menderita penyakit asam lambung mengalami semua gejala ini. Selain itu, gejalanya mungkin sedikit berbeda pada anak kecil.
Bagaimana Gejala Asam Lambung Naik yang Dirasakan?
Saat Anda menderita penyakit asam lambung, Anda cenderung merasakan gejala di dada dan tenggorokan. Seperti apa rasanya sakit maag ? Berikut ini adalah tanda-tanda umum penyakit asam lambung dikutip dari verrywellhealth:
- Sensasi terbakar dari tengah dada hingga tenggorokan
- Mencicipi makanan yang dibawa-bawa yang belum tercerna sepenuhnya di mulut atau bagian belakang tenggorokan
- Sakit di dadamu
- Mual
- Kesulitan menelan ( disfagia)
- Batuk
- Suara serak (saat suara Anda terdengar serak)
Sensasi yang menyertai naiknya asam lambung paling sering dirasakan setelah makan atau berbaring.
Baca Juga: Cara Menghentikan Asam Lambung Naik Saat Tidur, 10 Tips Ini Harus Anda Lakukan!
Gejala Refluks Asam Parah (atau Konstan)
Banyak orang mengalami refluks asam atau mulas secara tiba-tiba ketika mereka makan sesuatu yang memicunya, berbaring terlalu cepat setelah makan besar, atau setelah makan sebelum tidur.
Namun, bila Anda mengalami refluks asam secara terus-menerus, hal itu disebut penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Gejala GERD sama dengan GER, namun dialami secara kronis dan bukan sesekali. Anda akan mengetahui apakah Anda menderita refluks asam atau GERD berdasarkan frekuensi dan tingkat keparahan gejala Anda.
GERD berkembang ketika sfingter esofagus bagian bawah melemah. Hal ini lebih sering terjadi pada orang dengan berat badan berlebih atau obesitas, selama kehamilan, mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan pada perokok.
Baca Juga: Asam Urat Tak Lagi Menghantui: 13 Tips Mencegahnya dengan Cara-cara Alami
Gejala Langka dari Refluks Asam
Selain gejala refluks asam yang umum, penelitian menemukan bahwa beberapa orang mengalami gejala GERD yang jarang terjadi. Ini termasuk:
- Batuk kronis
- Radang tenggorokan(kehilangan suara)
- Asma
- Nyeri dada nonkardiak
- Tetesan postnasal
- Sinusitis berulang (infeksi sinus)
- Erosi gigi (ketika asam mengikis enamel gigi)
Baca Juga: Jangan Takut Gula Darah Naik, Cobain 11 Karbohidrat Sehat yang Aman Untuk Penderita Diabetes
Apa Pemicu Gejala Asam Lambung?
Mengenai pemicu naiknya asam lambung, setiap orang mengalaminya secara berbeda. Makanan pedas umumnya dikaitkan dengan penyakit asam lambung, namun bukan berarti semua penderita penyakit asam lambung tidak boleh mengonsumsi makanan pedas.
Pemicu refluks asam yang umum meliputi:
- Makanan yang sangat asam, seperti jeruk dan tomat
- Alkohol
- Cokelat
- Kopi dan kafein
- Makanan tinggi lemak
- daun mint
- Makanan pedas
Baca Juga: 10 Makanan yang Baik dan Aman untuk Penderita Asam Lambung (GERD)
Mengobati Gejala Asam Lambung
Mengelola refluks asam mungkin melibatkan perubahan gaya hidup, pengobatan GERD , atau pembedahan. Perawatan mungkin termasuk:
- Menurunkan berat
- Jaga posisi kepala tetap tinggi saat tidur
- Berhenti merokok
- Mengubah pola makan Anda
- Antasida (Berkonsultasi dan Sesuai Resep Dokter)
- H2 blocker untuk menghambat histamin untuk mengurangi asam lambung (Berkonsultasi dan Sesuai Resep Dokter)
Karena terdapat konsekuensi jangka panjang yang terkait dengan refluks asam yang tidak tertangani, termasuk kanker, mengendalikan GERD sangatlah penting.