SUKABUMIUPDATE.com - Penderita diabetes harus mengonsumsi protein sebanyak orang yang tidak menderita diabetes. Mengapa begitu? Dalam pola makan sehat, sekitar 10% hingga 35% kalori harian Anda harus berasal dari protein.
Protein sendiri tidak terlalu berpengaruh terhadap kadar gula darah, namun beberapa makanan yang mengandung protein mungkin dapat menyebabkan kadar gula darah Anda berubah.
Apa itu Protein?
Protein adalah salah satu dari tiga makronutrien penting yakni dua lainnya adalah lemak dan karbohidrat. Keduanya sangat diperlukan dalam jumlah besar untuk menjaga kesehatan dan fungsi vital.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Serangan Diabetes? Gula Darah Tinggi dan Rendah
Tubuh menggunakan protein untuk membangun, memperbaiki, dan memelihara sebagian besar jaringan dan organ tubuh Anda. Protein juga diperlukan untuk fungsi sistem kekebalan tubuh dan membantu beberapa proses fisiologis tambahan.
Berapa Banyak Protein yang Harus Anda Makan dengan Diabetes?
Selama ginjal Anda sehat, sekitar 10% hingga 35% kalori harian Anda harus berasal dari protein. Jumlah ini sama dengan jumlah yang disarankan untuk diet seimbang non-diabetes. Sekitar 45% hingga 65% asupan kalori Anda harus berasal dari karbohidrat dan sisanya berasal dari lemak.
Beberapa pakar kesehatan menyarankan lebih tepat menggunakan formula standar 0,8 gram protein per kilogram berat badan per hari. Untuk melakukan konversi ini, bagi berat badan Anda dalam pon dengan 2,2. Misalnya, jika berat Anda 150 pon, itu sama dengan 68 kilogram. Kalikan dengan 0,8 dan Anda mendapatkan sasaran protein sebesar 54 gram.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Normal: Sebelum Makan, Pasca Makan dan Saat Aktivitas
Mengutip verrywellhealth, menurut Pedoman Diet USDA, dianjurkan untuk mengonsumsi 5,5 ons makanan kaya protein setiap hari. Makanan yang tinggi protein antara lain daging, ikan, makanan laut, ayam, telur, produk susu, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Contohnya:
- Satu setengah dada ayam mengandung 29 gram protein.
- Satu cangkir kacang hitam mengandung 15 gram protein.
- Telur memiliki 6 gram protein.
- Satu cangkir susu rendah lemak mengandung 8 gram protein.
- Porsi steak 3 ons mengandung 26 gram protein.
Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik Cek Kadar Gula Darah? Penderita Diabetes Tipe 1 dan 2 Simak Disini
Bagaimana Protein Mempengaruhi Gula Darah
Protein makanan dalam jumlah kecil belum terbukti meningkatkan gula darah. Beberapa penderita diabetes mengikuti diet tinggi protein, namun hal ini tampaknya tidak memberikan manfaat pada cara gula dicerna atau diserap. Dan itu tidak memiliki efek jangka panjang pada gula darah atau kebutuhan insulin Anda .
Artinya, jika penderita diabetes beralih ke pola makan tinggi protein, manfaat terapeutik apapun mungkin disebabkan oleh pengurangan dan pengaturan konsumsi karbohidrat yang lebih ketat, bukan protein itu sendiri. Ini merupakan dasar penting untuk diet karbohidrat yang konsisten yang dapat membantu mengendalikan diabetes tipe 2.
Diet tinggi protein tidak cocok untuk semua orang. Misalnya, penelitian menemukan bahwa penderita diabetes tipe 1 memerlukan dosis insulin yang lebih tinggi setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan protein. Oleh karena itu, para peneliti merekomendasikan pemantauan kadar glukosa secara ketat.
Baca Juga: 8 Obat Alami Asam Urat untuk Mengurangi Frekuensi Serangannya
Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa urutan konsumsi nutrisi tertentu itu penting. Mengonsumsi protein, lemak, dan serat sebelum mengonsumsi karbohidrat, misalnya, dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.
Penelitian dari tahun 2020 menemukan bahwa mengonsumsi lemak atau protein 15 hingga 30 menit sebelum mengonsumsi karbohidrat seperti nasi atau kentang tumbuk mengurangi peningkatan glukosa dan meningkatkan sekresi insulin.
Protein Apa yang Harus Anda Pilih?
Saat memilih protein untuk diet diabetes, perhatiannya lebih besar pada lemak dan karbohidrat yang dikandung makanan tersebut.
Baca Juga: Bisa Anda Coba di Rumah, 7 Pengobatan Alami untuk Menyembuhkan Asam Urat
Beberapa jenis karbohidrat, misalnya, dengan cepat diubah menjadi glukosa, sehingga dapat menyebabkan lonjakan. Selain itu, risiko kenaikan berat badan akibat makanan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat dapat menyebabkan berkurangnya kendali kadar gula darah.
American Diabetes Association merekomendasikan makan ikan sebagai sumber protein setidaknya dua kali seminggu. Mereka juga merekomendasikan untuk membatasi daging merah dan daging olahan karena cenderung tinggi lemak jenuhnya. Daging tanpa lemak adalah pilihan yang lebih baik untuk diet seimbang.