Kenali Kadar Gula Darah Berbahaya Pada Penderita Diabetes, Yuk Simak Disini!

Sabtu 23 Maret 2024, 14:30 WIB
Ilustrasi - BMemahami kadar gula darah berbahaya bagi penderita diabetes adalah suatu keharusan. (Sumber : Freepik.com/@wirestock)

Ilustrasi - BMemahami kadar gula darah berbahaya bagi penderita diabetes adalah suatu keharusan. (Sumber : Freepik.com/@wirestock)

SUKABUMIUPDATE.com - Fluktuasi gula darah (glukosa) yang ekstrim, baik itu terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia), bisa berbahaya bagi penderita diabetes. Oleh karenanya penting bagi Anda untuk mengidentifikasinya.

Karena pengelolaan diabetes sangat bergantung pada orang yang mengidapnya, sangatlah penting untuk memahami bahaya gula darah yang sangat rendah dan sangat tinggi, bagaimana mengidentifikasinya, dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

Gula Darah Rendah (Hipoglikemia): Kapan Kadar Gula Darah Berbahaya?

Jika Anda pengidap diabetes dan pernah mengalami gula darah rendah, Anda bisa merasakan betapa buruk rasanya dan betapa menakutkannya jika hal itu terjadi secara tiba-tiba. Merawat penderita diabetes dan melihat mereka mengalami gula darah rendah juga bisa menjadi hal yang menakutkan dan membebani.

Baca Juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal Pada Lansia Setelah Makan? Ini Kisarannya

Untuk mengurangi rasa takut, penting untuk mengetahui tanda dan gejala serta apa yang harus dilakukan jika hal itu terjadi. Gejala gula darah rendah berbeda-beda pada setiap orang, namun beberapa gejala umum seperti dibawah ini yang dikutip dari verrywellhealth.

  • Kegoyahan
  • Ketidaksabaran atau mudah tersinggung
  • Kebingungan, gugup atau cemas
  • Meningkatnya rasa lapar
  • Peningkatan detak jantung: takikardia
  • Berkeringat, menggigil, dan lembab
  • Merasa pusing atau pusing
  • Mual
  • Warna mengering dari kulit (pucat)
  • Mengantuk
  • Merasa lemah atau tidak punya energi
  • Penglihatan kabur/gangguan
  • Kesemutan atau mati rasa di bibir, lidah, atau pipi
  • Sakit kepala
  • Mimpi buruk atau menangis saat tidur
  • Kejang

Baca Juga: Berapa Seharusnya Kadar Gula Darah Normal Setelah Makan? Simak Disini

American Diabetes Association (ADA) mendefinisikan hipoglikemia dalam tingkatan berdasarkan tingkat keparahannya.

 

  • Gula Darah Rendah tingkat 1 didefinisikan sebagai konsentrasi glukosa terukur kurang dari 70 miligram per desiliter (mg/dL) atau 3,9 milimol per liter (mmol/L) tetapi lebih besar dari atau sama dengan 54 mg/dL (3,0 mmol/L).

 

  • Gula Darah Rendah tingkat 2 didefinisikan sebagai konsentrasi glukosa darah kurang dari 54 mg/dL (3,0 mmol/L). Tingkat ini dianggap sebagai ambang batas di mana terjadi kekurangan glukosa atau gula di otak, sehingga menimbulkan gejala neuroglikopenik.

 

  • Gula Darah Rendah tingkat 3 didefinisikan sebagai peristiwa hipoglikemia parah (dikenali atau tidak) yang ditandai dengan perubahan fungsi mental dan/atau fisik yang memerlukan bantuan orang lain untuk pemulihan. Dalam hal ini, Anda tidak bisa menangani gula darah Anda sendiri.

Baca Juga: Kadar Gula Darah Stabil Setelah Makan: 3 Tips Ini Perlu Dilakukan untuk Hindari Lonjakan

Jenis hipoglikemia ini lebih jarang terjadi dan biasanya berdampak pada penderita diabetes tipe 1 yang menggunakan insulin. Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini dapat berkembang menjadi kejang, kehilangan kesadaran, koma, atau kematian.

Gula Darah Tinggi (Hiperglikemia): Kapan Kadar Gula Darah Berbahaya?

Gula darah tinggi dapat terjadi sesekali tanpa menimbulkan bahaya atau kerusakan. Namun gula darah yang tinggi secara kronis dari waktu ke waktu dapat mengakibatkan komplikasi diabetes.

Menurut American Diabetes Association (AHA), kadar gula darah tinggi bisa sangat berbahaya bagi penderita diabetes yakni 240 mg/dl atau lebih.

Baca Juga: Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Ayam? Simak Kandungan Purin dan Tips Memasaknya

Target gula darah untuk penderita diabetes bersifat individual dan bervariasi berdasarkan usia, jenis diabetes, durasi penyakit, harapan hidup, kondisi kesehatan lainnya, dan risiko/kesadaran gula darah rendah. 

Target gula darah umum untuk orang dewasa penderita diabetes meliputi gula darah puasa 80 hingga 130 mg/dL dan kurang dari 180 mg/dL satu hingga dua jam setelah makan. Secara teknis, jumlah yang lebih tinggi dari ini berarti tinggi, namun hal ini juga sangat subyektif dan harus didiskusikan dengan dokter Anda.

Hal yang perlu dikhawatirkan terjadi ketika gula darah berulang kali lebih tinggi dari biasanya (ditemukan saat Anda mengidentifikasi suatu pola) atau ketika gula darah meningkat dan seseorang mengalami gejala.

Baca Juga: Jangan Takut Gula Darah Naik, Cobain 11 Karbohidrat Sehat yang Aman Untuk Penderita Diabetes

Gula darah tinggi dianggap berbahaya jika muncul bersamaan dengan keton, yang lebih umum terjadi pada diabetes tipe 1. Gula darah tinggi yang disertai keton juga dapat terjadi pada penderita diabetes tipe 2 yang diobati dengan insulin atau obat oral yang disebut penghambat natrium-glukosa cotransporter-2 (SGLT-2). 

Gula darah tinggi bisa berbahaya bila menimbulkan gejala bagi penderita diabetes yang tidak terdiagnosis. Diabetes tipe 2 berkembang secara bertahap, dan orang dapat menderita pradiabetes atau diabetes yang tidak terdiagnosis tanpa menyadarinya. Seiring berjalannya waktu, kadar gula darah yang tinggi dapat berkembang menjadi diabetes atau menyebabkan komplikasi diabetes.

Beberapa gejala umum gula darah tinggi antara lain: 

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Peningkatan buang air kecil 
  • Meningkatnya rasa lapar
  • Penglihatan kabur
  • Kelelahan
  • Mati rasa dan kesemutan pada tangan dan kaki

Baca Juga: Mengenal Asam Lambung: Gejala, Penyebab dan 11 Cara untuk Mencegahnya

Penyebab Gula Darah Berbahaya

Penyebab gula darah berbahaya bisa berbeda-beda tergantung jenis diabetes yang Anda derita dan obat yang Anda minum.

Gula darah rendah dapat terjadi pada seseorang penderita diabetes karena berbagai faktor, antara lain salah minum obat (minum obat setelah makan atau minum obat terlalu banyak) atau melewatkan waktu makan. Atau, pada kasus anak penderita diabetes tipe 1, pemberian dosis insulin pada makanan yang belum dimakan. Gula darah rendah juga bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol dan aktivitas fisik. 

Gula darah tinggi yang berbahaya dikaitkan dengan melewatkan pengobatan seperti insulin, kerusakan pompa insulin, tidak meminum obat sesuai resep, dan penyakit. 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak