SUKABUMIUPDATE.com - Asam urat adalah kelainan metabolisme yang menyebabkan radang sendi. Kondisi menyakitkan ini melibatkan pembengkakan mendadak, kemerahan, dan nyeri pada persendian yang terkena dampak ketika kristal asam urat kecil berbentuk jarum menumpuk karena terlalu banyak asam urat dalam darah.
Apa Penyebab Asam Urat
Asam urat disebabkan ketika kadar asam urat yang lebih tinggi dari normal dalam darah menyebabkan kristal monosodium urat monohidrat menumpuk di ruang sendi, menyebabkan peradangan dan nyeri.
Asam urat dihasilkan dari metabolisme senyawa yang terdapat pada makanan tertentu yang disebut purin. Kadar asam urat dapat menumpuk di dalam darah karena tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau karena pemecahannya yang tidak efektif.
Baca Juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal Pada Lansia Setelah Makan? Ini Kisarannya
Biasanya ginjal menyaring kelebihan asam urat. Namun, asam urat bisa menumpuk jika ginjal tidak cukup menghilangkan asam urat.
Tubuh dapat memproduksi terlalu banyak asam urat ketika mengonsumsi makanan tinggi purin atau karena kondisi kesehatan tertentu lainnya.
Makanan Tinggi Purin
- Alkohol
- Daging jeroan
- Kerang, sarden, dan ikan teri
- Fruktosa seperti pada pemanis sirup jagung fruktosa tinggi
- Ragi
Baca Juga: Berapa Seharusnya Kadar Gula Darah Normal Setelah Makan? Simak Disini
Pengobatan untuk Asam Urat
Secara keseluruhan, pengobatan asam urat berupaya untuk mengatasi kekambuhan dengan mengurangi peradangan yang menyebabkan kerusakan sendi dalam jangka pendek dan menurunkan kadar asam urat dalam darah untuk menghilangkan pengendapan kristal urat pada sendi dalam jangka panjang.
Pendekatan pengobatan fungsional untuk mengobati asam urat bertujuan untuk mengurangi panjang dan frekuensi serangannya. Dikutip dari rupahealth, berikut ada beberapa cara untuk mengobati asam urat.
1. Makan Diet Rendah Purin
Makanan seperti kerang, jeroan, daging merah dan unggas yang diproduksi secara komersial, bir, dan ragi mengandung purin tinggi yang dimetabolisme untuk menghasilkan asam urat. Anda disarankan untuk membatasi konsumsi purin hingga 150-300 g/hari untuk mengurangi serangan asam urat.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Stabil Setelah Makan: 3 Tips Ini Perlu Dilakukan untuk Hindari Lonjakan
2. Hilangkan Alkohol
Alkohol mengurangi ekskresi asam urat dan berkontribusi terhadap dehidrasi yang meningkatkan risiko serangan asam urat.
3. Fokus pada Diet Anti-Peradangan
Mengurangi peradangan secara keseluruhan dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan anti inflamasi individual dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri usus dan mengurangi kemungkinan radang sendi.
Pola makan yang kaya akan makanan utuh seperti sayuran dan protein nabati, serta makanan anti inflamasi seperti ikan air dingin hasil tangkapan liar, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lemak omega-3, dapat menjaga keseimbangan peradangan.
Baca Juga: 8 Obat Asam Urat Ala Rumahan yang Bisa Anda Coba untuk Meredakan Sakitnya
4. Vitamin C
Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin C secara positif mempengaruhi metabolisme purin dan dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan meningkatkan ekskresi melalui urin, sehingga menurunkan risiko pengendapan kristal monosodium urat pada struktur sendi dan jaringan lunak.
5. Seledri
Seledri (Apium graveolens) memiliki sifat antioksidan dan anti inflamasi serta membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah karena mengandung flavonoid apigenin. Karena kristal urat yang tinggi menyebabkan peradangan dan pembentukan radikal bebas, seledri juga dapat membantu mengurangi dampak ini dan mengurangi kerusakan sendi.
6. Ceri
Ceri mengandung vitamin A, C, dan E serta senyawa fenol seperti antosianin dan quercetin yang membantu mengatur peradangan dan menyeimbangkan kadar asam urat. Ceri menurunkan kadar asam urat darah dengan meningkatkan filtrasi ginjal dan menurunkan reabsorbsi asam urat.
Baca Juga: Mengenal Asam Lambung: Gejala, Penyebab dan 11 Cara untuk Mencegahnya
Konsumsi konsentrat atau ekstrak jus ceri asam secara teratur selama beberapa bulan mengurangi kejadian serangan asam urat.
7. Tetap Terhidrasi
Kebutuhan hidrasi setiap individu berbeda-beda berdasarkan gaya hidup, cuaca, aktivitas, dan pola makan, namun tetap terhidrasi dengan cukup sesuai kebutuhan Anda sangat penting untuk mencegah serangan asam urat. Air membantu tubuh menjaga asam urat dalam larutan dan meningkatkan ekskresi keluar dari tubuh.