SUKABUMIUPDATE.com - Gejala maag dapat berupa nyeri perut bagian atas, dan terkadang mual, muntah, dan/atau rasa kenyang segera setelah makan. Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada lapisan lambung. Peradangan ini bisa bersifat erosif, menyebabkan luka pada lapisan lambung, atau non-erosif, yang tidak mengikis lapisan tersebut.
Penyebab maag ada banyak, salah satunya adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori( H. pylori ) termasuk yang paling umum, dan konsumsi alkohol secara berlebihan juga merupakan penyebab umum terjadinya maag.
Berikut ini ada beberapa gejala, penyebab, jenis dan cara mencegah penyakit maag, yang dihimpun dari verrywellhealth.
Baca Juga: Mengenal Asam Lambung: Gejala, Penyebab dan 11 Cara untuk Mencegahnya
Gejala maag yang paling umum adalah sakit atau nyeri perut bagian atas. Rasa sakitnya sering kali digambarkan sebagai sensasi terbakar atau menggerogoti yang tidak nyaman.
Selain nyeri, gejala lain yang mungkin terjadi pada penyakit maag antara lain:
- Bersendawa
- Perut kembung
- Kehilangan selera makan
- Mual atau muntah
- Merasa kenyang setelah makan sedikit saja (kenyang dini)
Baca Juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal Pada Lansia Setelah Makan? Ini Kisarannya
Jenis-Jenis Maag
Gejala maag bisa muncul secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu singkat. Ini disebut dengan maag akut. Gastritis kronis berarti gejalanya menetap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Gastritis kronis lebih mungkin menyebabkan komplikasi seperti pembentukan maag dan anemia defisiensi besi akibat pendarahan. Beberapa orang dengan maag kronis terus mengembangkan kanker lambung, namun hal ini jarang terjadi.
Gastritis juga dapat dikategorikan erosif atau non-erosif berdasarkan seberapa parah kerusakan pada lapisan mukosa lambung.
- Gastritis erosif lebih parah dibandingkan dengan gastritis non-erosif karena dapat mengikis lapisan lambung sehingga menyebabkan terbentuknya luka yang disebut erosi. Jika tidak diobati, luka ini bisa menembus lebih dalam ke mukosa lambung dan membentuk tukak yang menyakitkan.
- Pada gastritis non-erosif, lapisan lambung berubah akibat peradangan yang mendasarinya; namun, lapisan tersebut tidak terkikis, sehingga tidak terjadi erosi atau bisul.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Stabil Setelah Makan: 3 Tips Ini Perlu Dilakukan untuk Hindari Lonjakan
Kedua kondisi maag ini umum terjadi. Sebuah penelitian menemukan bahwa maag erosif merupakan diagnosis yang paling sering (16%), diikuti oleh maag non-erosif (14%), pada 911 orang yang menerima endoskopi diagnostik untuk menyelidiki gejala gastrointestinal mereka.
Apa Penyebab Maag?
Ada beberapa kemungkinan penyebab maag. Salah satu penyebab paling umum adalah infeksi bakteri H. pylori , yang bisa disebabkan oleh kebiasaan mencuci tangan yang buruk dan penyebab lainnya.
Penyebab potensial lainnya meliputi:
- Minum terlalu banyak alkohol
- Merokok
- Makan-makanan pedas dan tidak sehat
- Stres yang ekstrim
- Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid ( NSAID ) jangka panjang
- Infeksi bakteri lain, virus, atau jamur
Selain itu, maag dapat terjadi setelah operasi besar, cedera traumatis, luka bakar, radiasi, atau penyakit parah.
Baca Juga: Berapa Seharusnya Kadar Gula Darah Normal Setelah Makan? Simak Disini
Mencegah Penyakit Maag
Mengutip laman ciputrahospital, berikut ada beberapa cara untuk mencegah penyakit maag.
1. Hindari Mengonsumsi Makanan yang Memicu Penyakit Maag
Beberapa jenis makanan dapat memicu produksi asam lambung dan menyebabkan sakit maag. Hindari makanan yang pedas, asam, berlemak, dan berminyak. Hindari juga makanan yang mengandung kafein dan alkohol.
2. Makan Dengan Porsi Kecil
Makan dengan porsi kecil dan sering lebih baik daripada makan dengan porsi besar sekaligus. Hal ini membantu mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi dan membantu pencernaan.
Baca Juga: 8 Obat Asam Urat Ala Rumahan yang Bisa Anda Coba untuk Meredakan Sakitnya
3. Mengurangi Konsumsi Kafein dan Alkohol
Kafein dan alkohol dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperburuk gejala sakit maag. Batasi konsumsi kafein dan alkohol, atau hindari sama sekali.
4. Hindari Konsumsi Pereda Nyeri Tertentu
Beberapa jenis pereda nyeri, seperti aspirin dan ibuprofen, dapat mengiritasi lambung dan memperburuk gejala sakit maag. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat-obatan.
5. Kurangi Merokok
Merokok dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat penyembuhan luka di lambung. Berhenti merokok dapat membantu mencegah sakit maag dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Apakah Tomat Bisa Jadi Pemicu Atau Malah Meredakan Asam Urat? Simak Penjelasannya
6. Kelola Stres
Stres dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperburuk gejala sakit maag. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti olahraga, meditasi, atau yoga.
7. Konsumsi Makanan Sehat
Konsumsi makanan sehat yang kaya akan serat, buah-buahan, dan sayuran. Makanan ini membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan lambung.
8. Minum Air Putih yang Cukup
Minum air putih yang cukup membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi dapat memperburuk gejala sakit maag.