SUKABUMIUPDATE.com - Penyebab kadar asam urat tinggi dalam tubuh menjadi salah satu wawasan penting di bulan Puasa. Pasalnya, kontrol makanan tidak beraturan dapat memicu serangan asam urat.
Asam urat adalah suatu bentuk radang sendi kronis yang disebabkan oleh terlalu banyak asam urat dalam tubuh. Kelebihan asam urat dalam tubuh bisa mengendap di jaringan, khususnya persendian. Dari waktu ke waktu, asam urat dapat membentuk kristal berbentuk jarum di ruang sendi. Serangan asam urat yakni tubuh bereaksi terhadap kristal ini dengan melancarkan serangan yang menyebabkan peradangan, kemerahan, dan nyeri.
Meskipun asam urat yang tinggi diperlukan untuk menyebabkan asam urat, asam urat saja tidak cukup untuk menyebabkan asam urat. Faktanya, tidak semua orang dengan kadar asam urat tinggi menderita asam urat. Alasannya belum dipahami dengan baik.
Baca Juga: 8 Ciri Anak Stres Sendiri Karena Kurang Kasih Sayang Orang Tua
Ada tiga penyebab utama tingginya kadar asam urat yang bisa memicu asam urat. Dilansir dari Harvard Medical School, simak penjelasannya berikut ini!
Penyebab Asam Urat
1. Pola makan
Pola makan yang tinggi makanan yang mengandung bahan kimia tingkat tinggi yang disebut purin dapat meningkatkan risiko terkena asam urat, namun hal tersebut tidak menyebabkan penyakit itu sendiri. Purin adalah sekelompok bahan kimia yang terdapat di seluruh jaringan tubuh dan di banyak makanan.
Tubuh kita terus-menerus memproses purin, memecahnya dan mendaur ulang atau membuang produk sampingannya.
Baca Juga: 9 Ciri Anak Stres Karena Dipaksa Belajar, Perhatikan Sikapnya Ya!
2. Tingginya produksi asam urat oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena alasan yang tidak diketahui, atau akibat kelainan metabolisme genetik yang diturunkan atau leukemia, atau selama kemoterapi untuk kanker.
3. Ginjal tidak mengeluarkan cukup asam urat. Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, kelaparan, penggunaan alkohol berlebihan, atau obat-obatan yang disebut diuretik.
Asam urat adalah zat limbah alami yang dihasilkan oleh tubuh ketika purin dipecah. Purin adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam beberapa makanan dan juga diproduksi oleh tubuh.
Asam urat biasanya larut dalam darah dan diekskresikan melalui ginjal dalam urine. Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan cepat, maka asam urat dapat menumpuk dalam tubuh, membentuk kristal yang mengendap di persendian dan jaringan sekitarnya.
Baca Juga: Mengenal Diabetes: Gejala, Jenis dan Cara Mengatasinya
Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia. Jika kristal asam urat menumpuk di sekitar sendi, mereka dapat menyebabkan peradangan yang menyakitkan, yang dikenal sebagai asam urat atau gout.
Gout atau asam urat biasanya mempengaruhi sendi-sendi tertentu, terutama di kaki, terutama di ibu jari kaki, tetapi juga bisa memengaruhi sendi-sendi lainnya.
Faktor Resiko Hiperurisemia
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout atau asam urat, diantaranya:
1. Konsumsi makanan kaya purin, seperti daging merah, makanan laut, dan alkohol.
2. Obesitas atau kelebihan berat badan.
3. Riwayat keluarga dengan riwayat gout.
4. Penyakit ginjal atau gangguan dalam pengeluaran asam urat dari tubuh.
5. Konsumsi alkohol berlebihan, terutama bir dan minuman beralkohol yang tinggi kadar gula.
Baca Juga: Resep Kolak Pisang Yogurt, Takjil Tanpa Santan Cegah Gula Darah Naik!
Adapun untuk para penderita asam urat, cara mencegah asam urat dan gout yang dapat dilakukan meliputi:
- Menghindari makanan tinggi purin.
- Memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang.
- Mengonsumsi banyak air untuk membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.
- Menghindari alkohol berlebihan.
- Berolahraga teratur.
- Konsultasikan dengan dokter untuk rekomendasi pengobatan yang sesuai, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat-obatan lainnya untuk mengelola gejala gout.
Sumber: Harvard Medical School