SUKABUMIUPDATE.com - Asam urat disebabkan oleh tingginya kadar purin dalam tubuh yang menyebabkan terbentuknya kristal asam urat di persendian. Hal ini menyebabkan serangan asam urat.
Faktor Yang Meningkatkan Asam Urat
Peningkatan asam urat dalam aliran darah disebut hiperurisemia, menyebabkan asam urat. Itu karena kadar asam urat menyebabkan pembentukan kristal asam urat di persendian Anda sehingga menyebabkan kondisi persendian akut atau kronis.
Lalu Siapa yang Berisiko Terkena Asam Urat?
Asam urat memiliki beberapa faktor risiko. Beberapa tidak dapat Anda kendalikan, seperti usia 4 tahun dan genetika. Dikutip dari verrywellhealth, berikut orang-orang yang berisiko terkena asam urat.
Baca Juga: Mengenal Asam Urat: Penyebab, Gejala dan 6 Cara Untuk Mencegahnya
Faktor risiko meliputi:
1. Orang yang Sering Mengonsumsi Tinggi Purin
Makanan yang meningkatkan asam urat juga dapat menyebabkan serangan asam urat, seringkali memperburuk gejala jenis radang sendi yang umum ini. Itu karena asam urat berkembang ketika seseorang memiliki terlalu banyak asam urat di dalam tubuh, hasil proses metabolisme yang mengubah purin menjadi asam urat.
Purin diproduksi secara alami tetapi juga ditemukan di banyak makanan. Mengelola kadar asam urat adalah kunci untuk mengurangi risiko terkena asam urat atau kambuhnya asam urat, jadi penting untuk membatasi makanan tinggi purin, seperti daging merah, dalam pola makan Anda.
2. Obesitas
Penelitian menunjukkan asam urat lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama terkena asam urat.
Baca Juga: Cara Mengobati dan Mencegah Serangan Asam Urat, Bisa Dilakukan di Rumah
Hal ini mengacu pada penumpukan lemak dalam tubuh yang dapat mempengaruhi metabolisme asam urat. Leptin yang diproduksi oleh jaringan adiposa dapat merangsang produksi asam urat dalam tubuh.
3. Jenis Kelamin dan Usia
Di bawah usia 50 tahun, laki-laki biologis cenderung memiliki kadar asam urat lebih tinggi dan lebih sering menderita asam urat. Menopause pada wanita biologis juga meningkatkan risiko di kemudian hari.
4. Kondisi Medis
Penyakit ginjal, diabetes, sindrom metabolik, dan tekanan darah tinggi (hipertensi) semuanya berkontribusi terhadap peningkatan risiko asam urat.
Baca Juga: Sahur Gak Perlu Bingung, 8 Rekomendasi Makanan dan Minuman yang Aman untuk Penderita Asam Urat
5. Riwayat Keluarga
Memiliki kerabat yang menderita asam urat berarti Anda lebih mungkin mengembangkannya. Dikutip dari alodokter, dr. Nadia Nurotul Fuadah memberikan penjelasan terkait asam urat apakah penyakit turunan, “secara langsung, asam urat tidak murni terkait dengan keturunan. Hanya saja, apabila ada relatif keluarga dekat seperti ayah, ibu, kakek atau nenek yang bermasalah dengan asam urat tinggi, maka risiko untuk juga mengalami penyakit serupa pun akan lebih besar,” ungkapnya.
Makanan-makanan yang Boleh dan Tidak Boleh untuk Asam Urat
Boleh:
- Biji-bijian
- Buah-buahan dan sebagian besar sayuran
- Produk susu rendah lemak
- Telur
- Tahu
Baca Juga: Apa Itu GERD? Gejala, Penyebab, Pemicu Hingga Cara untuk Mengatasinya
Jangan Dimakan
- Alkohol : Semua jenis
- Daging merah : Daging sapi, babi , domba, daging rusa, dan mamalia liar lainnya
- Makanan laut dan kerang : Udang, kerang, ikan teri, sarden, dan lobster
- Jeroan : Hati, ginjal, jantung, lidah, babat, dll.
Perkembangan asam urat dan serangan asam urat terkait dengan peningkatan kadar asam urat yang dapat menyebabkan pembentukan kristal di persendian. Hal itu menyebabkan rasa sakit dan peradangan yang tiba-tiba dan parah.
Kristal asam urat berasal dari kadar purin yang tinggi, sering kali dikaitkan dengan makanan dalam makanan Anda.
Baca Juga: Mengapa Gula Darah Tinggi di Pagi Hari? Ini 6 Cara Menurunkannya Secara Alami
Risiko Anda terkena asam urat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain usia, pola makan, obesitas, fungsi ginjal, dan genetika. Namun, diet adalah cara penting untuk menurunkan risiko Anda.